Waktu sudah menunjukkan pukul enam sore saat namjoon menyelesaikan acara makan dalam diamnya. Sementara yoongi asik bergelut dengan benda pipih di tangannya , jari-jarinya lincah menari di atas layar. Namjoon memilih menunggu sampai yoongi selesai dengan urusannya."Sudah selesai ?" Yoongi meletakkan ponselnya dimeja dan bertanya pada namjoon.
Namjoon mengangguk "sudah sunbae".
Yoongi melihat jam di pergelangan tangannya , "sudah terlalu sore , sebaiknya kita lanjutkan besok atau jika kau ada ide bisa kirim pesan padaku dan kita diskusikan distudioku .. terlalu banyak gangguan ditempat umum , aku tidak suka suara bising dan itu sangat mengganggu .. nanti aku kirim alamatnya"
Tanpa menunggu jawaban namjoon, yoongi mulai beranjak menuju kasir .. membayar makanannya dan makanan namjoon, namun saat akan membayar namjoon mencegahnya karena ia akan bayar sendiri makanan yang ia pesan tadi. Tapi yoongi tetap bersikeras jadi namjoon memilih mengalah daripada harus berdebat dengan yoongi.
"Terima kasih untuk makanannya sunbae , akan saya ganti dilain waktu" ucap namjoon sambil membungkukkan badannya.
"Tidak perlu , bayar saja dengan ide terbaikmu untuk penampilan nanti" balas yoongi dingin.
"B-baik sunbae" balas namjoon takut-takut.
"Kalau begitu , sampai besok" yoongi berlalu meninggalkan namjoon di depan kafe , namjoon menghela nafas kasar .. apa yang bisa ia harapkan ? Salam perpisahan yang romantis ? Alphanya tiba-tiba berubah baik dan mulai membuka hati padanya ? Itu tidak mungkin sekali , tidak ada satu kriteria apapun yang bisa namjoon banggakan hingga alphanya itu akan berbalik melihatnya. Begitu juga dengan kolaborasi ini hanya sebatas kerja sama tidak lebih.
Namjooon mulai melangkahkan kaki menuju halte , menunggu bus bersama penumpang lainnya. Tiba-tiba sebuah nama terlintas dipikirannya , mungkin ia bisa membantu namjoon mencari ide untuk penampilannya nanti. Namjoon langsung mengambil ponselnya mencari nama seorang produser yang selalu membantunya, lalu mengirim pesan pada orang tersebut. Beruntunglah orang yang dikirimi pesan langsung membalas dan bersedia membantu. Besok ia tinggal bertukar ide saja dengan yoongi.
.
.
.
.
.Namjoon memilih berhenti sejenak di sungai han , sedikit menikmati malam dan mencari ide untuk festival nanti. Beberapa ide sudah terpikirkan olehnya , namun sepertinya masih belum cocok karena kemampuannya dan kemampuan yoongi yang jauh berbeda. Yoongi punya kemampuan bermusik yang sangat baik , mahir memainkan instrumen dan juga kemampuan rapnya juga tidak diragukan lagi .. sementara namjoon hanya mahir memainkan piano dan biola , kemampuan aransemennya masih perlu diasah meskipun ia jauh lebih baik dari teman seangkatannya tapi jauh di bawah yoongi , namjoon sangat mahir membuat lirik yang puitis dan menyentuh .. Lalu bagaimana menyatukan kemampuan mereka kedalam satu penampilan agar keduanya tidak mendominasi satu sama lain ? Entahlah namjoon tidak tau , mungkin besok dengan berdiskusi ia bisa mendapat jalan keluarnya.
.
.
.Namjoon berjalan kearah gerbang kampus, saat hendak menuju halte matanya menangkap sosok yang familiar sedang bersandar didepan mobil sambil memainkan ponselnya seperti sedang menunggu seseorang. pejalan kaki yang melintas didepan orang itu terus berbisik kagum karena mengenali sosok yang fokus pada ponselnya itu. Namjoon menghampiri orang itu untuk memastikan kalau ia tidak salah orang.
"Eoh , ternyata benar Ji ho-hyung" serunya saat sampai didepan orang itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Seasaw
FanfictionSaat Takdir seolah - olah mempermainkan seorang remaja yang harus bertahan hidup ditengah tekanan yang tak kunjung usai ..