Chapter 25 - Those Eyes .. ?

176 31 16
                                    


Setelah pemotretan selesai namjoon dan jimin kembali ke kamar masing-masing,sementara eomma min dan yoongi kini berada didapur sedang menikmati makan malam. Lebih tepatnya hanya yoongi karena eomma min sudah makan bersama jimin dan namjoon tadi.

"Eomma masak banyak hari ini" tanya yoongi sambil terus menyantap makan malamnya yang terasa sangat lezat.

"Tentu saja karena namjoon akan menginap" jawab eomma min santai.

"Eomma yang masak ini semua" tunjuk yoongi dengan sendoknya.

Eomma min menggeleng "Tidak juga, sebagian namjoon yang memasak".

Yoongi sedikit melambatkan kunyahannya. Sedikit terkejut dengan penuturan eommanya.

"Yang sedang kamu makan itu masakan namjoon, yang ini, ini dan ini juga masakan namjoon" terang eomma min.

Yoongi kembali terdiam, jujur semua masakan yang eommanya tunjuk sungguh enak. Ada cita rasa tersendiri dari masakannya.

"Gimana, kamu suka? Apa sesuai dengan seleramu?" Tanya eomma min antusias.

Yoongi mengangguk pelan, mau bohongpun eommanya pasti tau kalau ia suka dengan masakan namjoon karena yoongi tipe yang pemilih soal makanan. Melihat ia yang dengan lahap memakan semua hidangan itu pasti eommanya langsung tau.

"Benarkah? Kalau begitu eomma akan minta namjoon sering-sering nginap disini supaya kamu betah makan dirumah" ucap eomma min dengan mata berbinar.

Itu bukan ide yang bagus, baik bagi yoongi maupun bagi namjoon. Keduanya pasti akan merasa tidak nyaman, terlebih hubungan keduanya yang bisa dibilang jauh dari kata baik. Walaupun mereka akan berkolaborasi untuk festival seni nanti, tapi tidak menjamin yoongi bisa menerima kehadiran namjoon begitu saja.

"Kurasa itu akan mengganggu namjoon nantinya eomma, dan lagi kampus kami akan mengadakan festival seni. Jadi kemungkinan aku akan jarang pulang" ujar yoongi.

"Yaaahh,, padahal eomma senang melihatmu makan dengan lahap seperti ini. Kamu terlalu sibuk di studio jadi eomma tidak bisa memperhatikan pola makanmu dengan benar. Lihatlah, kamu jadi kurus begini" eomma min tersenyum sendu.

"Aku tidak apa-apa eomma, eomma tidak perlu khawatir. Aku sudah dewasa dan bisa menjaga diri sendiri"

"Eomma tau kamu sudah dewasa dan bisa menjaga diri sendiri, tapi tetap saja eomma khawatir. Kamu suka sekali lupa waktu kalau sudah berada di studiomu, sering lupa makan dan berhari-hari tidak tidur. Bahkan waktu itu kamu juga pernah pingsan karena terlalu kelelahan. Bagaimana eomma tidak mengkhawatirkanmu yoongi-ya."

"Maaf sudah membuat eomma khawatir" ucap yoongi sembari membawa tangan sang ibu kedalam genggamannya.

"Eomma tau kamu berjuang keras untuk membangun perusahaanmu sendiri, tapi kamu juga harus ingat kalau tubuhmu bukan robot. Jadi jangan terlalu memaksakan diri" pinta eomma min.

Yoongi mengangguk pelan, lalu setelah obrolan singkat mereka yoongi undur diri untuk beristirahat dikamarnya.

"Haaahhhh" Yoongi menghela nafas panjang. Tubuhnya terasa melemas begitu menyentuh kasur empuknya. Terlalu banyak kejutan, hingga membuat tubuhnya jadi tegang.

Sembari menatap langit-langit kamar, ingatannya kembali pada pemotretan tadi sore. Ada yang aneh dengannya saat melihat namjoon berpakaian seperti itu. Ada perasaan tak rela saat pria itu mengekspos terlalu banyak kulit tubuhnya ditempat umum seperti tadi. Sial, apa peduli yoongi sebenarnya. Toh itu bukan urusannya juga kan.

Memilih denial, yoongi beranjak menuju kamar mandi guna mendinginkan kepalanya. Mungkin mandi bisa mengenyahkan pikiran tidak bergunanya itu. Sepuluh menit waktu yang cukup untuk yoongi kembali menyegarkan tubuhnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 19 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SeasawTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang