Chapter 5 - Memories

692 73 1
                                    


Tuutt .. tuutt ..
Terdengar dering telfon yang tak kunjung di angkat oleh si penerima.

Jimin mencoba menghubungi kembali untuk yang yang ketiga kalinya, karena merasa sedikit khawatir dengan si penerima telfon.
Akhirnya setelah 3 kali mencoba, jimin bisa bernafas lega karena si penerima sudah mengangkat telfonnya.

"Namjoon hyung , kau tidak apa-apa kan !?"

"Oh jim .. aku tidak apa-apa,, kenapa suaramu terdengar panik seperti itu ?"

"Kukira terjadi sesuatu padamu hyung, karena kau tidak segera mengangkat telfonku"

"Tadi aku sedang di kamar mandi"

"Syukurlah kau baik-baik saja"

"Maaf , membuatmu khawatir?"

"Tidak apa-apa hyung,,, oh iya , jam berapa nanti kita berangkat ? Aku akan menjemputmu"

Setelah melihat jam di dinding kamarnya , namjoon memberitahu jimin jam berapa mereka akan berangkat.

"Jam 10 .. aku akan berangkat sendiri , tidak perlu menjemputku .. nanti aku jadi merepotkanmu"

"Tidak apa-apa hyung , jangan terlalu sungkan padaku .. hitung-hitung hyung bisa menghemat ongkos"

"Baiklah , terima kasih"

"Sama-sama hyung , jangan lupa kirimkan alamat rumahmu hyung?"

"Nanti aku kirimkan ,aku akan membereskan rumah dulu dan bersiap,  sampai nanti jim ?"

"Bye-bye hyung"

Namjoon pun menutup panggilan telfonnya, dan mengirim alamat tempat tinggalnya pada jimin.Setelah terkirim namjoon segera bersiap-siap dan sedikit membereskan buku-buku yang berserakan di atas meja belajarnya,  supaya jimin tidak menunggu terlalu lama nantinya.Namjoon sedikit merapikan rambutnya dan memastikan penampilannya sudah serapi mungkin.

Tidak berselang terlalu lama , namjoon mendengar bunyi klakson mobil di depan rumahnya.Namjoonpun segera mengambil handphone dan dompetnya , mengunci pintu dan manemui jimin.Namun setelah masuk mobil jimin , namjoon jadi terheran karena jimin menatapnya tanpa berkedip sedikitpun.Karena jimin masih setia menatapnya namjoon jadi salah tingkah.

"U-ummm ,, jim ? Kau tidak apa- apa ?" Panggil namjoon sambil melambaikan tangannya di depan wajah jimin dan membuat jimin tersadar dari acaranya menatap namjoon.

"Ma-maaf hyung .. hari ini hyung terlihat imut sekali , jadi aku tanpa sengaja menatapmu seperti itu.." aku jimin dengan wajah memerah karena malu.
Bagaimana tidak , namjoon mengenakan sweater berwarna biru langit yang kebesaran dari tubuhnya menutupi sebagian tangannya dengan rambut yang sedikit dikeriting dan...  senyum dimple itu semakin  membuatnya terlihat sangat imut dimata jimin.

Mendengar pujian jimin membuat namjoon jadi malu dan membuat pipi chubbynya sedikit merona.

"Terima kasih" balas namjoon memalingkan wajahnya yang tersipu malu.

"Hahahah ,, imutnya .. !! Ayo kita berangkat hyung .."

Jiminpun mulai melajukan mobilnya.

"Tapi sebelum kita kesana bisakah kita ke toko buku dulu ? Aku ingin membeli beberapa buku cerita yang baru" pinta namjoon pada jimin.

"Tentu saja bisa hyung , aku bersedia jadi sopirmu hari ini .. jadi katakan saja padaku kau ingin kemana , oke .. !!?"

"Hahah , Kau terlalu berlebihan , tapi terima kasih atas tawarannya"

Sesampai ditoko buku , mereka langsung membeli beberapa buku.Karena jimin yang penasaran dengan tempat tujuan mereka, ia  menanyakannya pada namjoon.

SeasawTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang