Yeonjun mengendarai motornya dengan sedikit ngebut. Biasanya jika kesekolah, ia lebih sering nyantai karena baginya keamanan adalah nomor satu.
Walau sudah telat? Ya, walau sudah telat.
Dan lagipula, Beomgyu mudah ngamuk kalau naik motor kebut-kebutan. Jadi, dia gak cocok naik motor dengan Kai yang bawa motornya kayak punya nyawa seratus.
Namun kali ini, keduanya tahu jika mereka lebih dari sekedar dikejar waktu.
"MENURUT LO, YANG LAIN BAKALAN MUNCUL KAGAK?!" teriak Yeonjun demi mengalahkan suara motornya.
Beomgyu yang jelas mendengarnya pun menyahut. "KAGAK TAU! KAGAK YAKIN!!"
"DISAKITIN?! APA ANJIM! KOK GAK NYAMBUNG?!"
"LO NYA YANG BUDEK SETAN!" misuh Beomgyu begitu Yeonjun malah salah tangkap.
"LOH?! ENAK AJA LO TUYUL!!"
Sudahlah, segeralah kalian sampai ke sekolah.
Soobin duduk diatas motornya, menunggu yang lain datang sebab ia sudah bertanya pada mereka semua. Dan serempak mereka akhirnya setuju untuk kembali berkunjung kesekolah.
Ia mengeluarkan senter dan menghidupkannya untuk menerangi sekitar. Tak ada lampu disana, karena area sekitar hutan disamping sekolah mereka tidak difasilitasi oleh lampu atau semacamnya.
Ya, mereka bertemu disana. Dihutan, samping sekolahan. Karena tidak mungkin jika mereka berkumpul tepat didepan gerbang sekolah. Bisa disemprot satpam sekolah mereka.
Tapi, ketika menyenteri sekitar, tak sengaja Soobin menemukan siluet sekelompok orang yang bergerak menuju jantung hutan.
Lelaki itu lantas turun dan bergerak untuk memastikan apa itu manusia atau bukan.
"Woy!" teriaknya ketika berhasil menemukan lebih jelas siluet itu, tapi saat hendak dihampiri, orang-orang itu berjalan menjauh dengan terburu-buru dan terdengar panik karena Soobin mencoba mendekat.
"Lah? Opo salahku?" gumam lelaki itu kebingungan.
BRRRMMM! BBRRRMMM!
Soobin menoleh pada tempatnya memparkirkan motor tadi. Sekarang, sudah ada motor Yeonjun dan Taehyun yang juga terparkir disana.
Tumbenan sekali, bukan Kai yang membawa motor.
"Lah? Bukan motor lu?" tanya Yeonjun melihat Kai mengendarai motor milik Taehyun, sementara yang punya anteng duduk dibelakang.
Kai pun menggeleng. "Papah belum tidur. Ini aja gue sengaja ngunci kamar, sampe keluar lewat jendela. Tadinya mau minta jemput yang disini, tapi Tae bilang, ibunya masih nginep gara-gara urusan kantor diluar kota. Yaudah pake punya dia aja."
Plak
"Hati-hati lo nyebut nama gue! Sembarangan bae!" ketus Taehyun setelah memukul kepala Kai.
"Ngomong-ngomong, gue tadi liat orang." celetuk Soobin.
Perhatian mereka semua tertuju padanya sekarang.
"Dimana? Malem-malem gini?" tanya Beomgyu.
Soobin menunjuk pada arah yang sama ketika dirinya melihat siluet orang-orang itu. Tapi setelahnya, ia menggaruk tengkuknya.
"Gue gak yakin sih, itu orang."
"Opo? Dedemit?!" gidik Kai.
"Woy lah! Jan dibahas dong, gue merinding nih!" sungut Yeonjun sambil memeluk dirinya sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
[ I ].Run Away[✓]
FantasySemuanya masih sama, hingga suatu hari tiba-tiba saja terjadi banyak perubahan••♪ with•𝘛𝘟𝘛