♪11♪

42 8 6
                                    

Sepanjang pelarian, ingin sekali hati Beomgyu rasanya mengumpati Hueningkai. Sungguh, ia sudah lelah dengan apa yang dilakukan pemuda itu kepadanya.

Melompat, berbelok tajam, hingga tidak sengaja membenturkan kepala Beomgyu ke palang pintu.

"MAAF KAK BEOMGYU!!"

"Sial*n lo setan." desis Beomgyu kesal.

Dengan Kai dan Beomgyu dibarisan paling belakang, mereka terus berlari menuju ruangan kolam renang indoor sekolah. Hingga pintu ruangan itu pun sudah ada di depan mata.

Soobin membuka pintu, lalu masuk lebih dulu. Yeonjun menahan pintu itu lalu membiarkan Taehyun, Kai dan Beomgyu masuk lebih dulu. Setelahnya ia memastikan satpam tadi tak mengikuti mereka sampai sana dan masuk ke dalam.

"Beomgyu! Lo gak papa kan??" seru Yeonjun panik ketika Kai menurunkan adiknya dengan hati-hati.

"Benjol gue kak." sahutnya datar sambil mengusap dahi yang memerah. Memang benar, saat disenteri, ada tonjolan kecil yang membuat si empunya terus merasa kesal sementara Kai si pelaku tertawa.

"Sssttt!" desis Taehyun.

"Lo masih gak bisa jalan?" tanya Soobin pada Beomgyu.

Beomgyu menggeleng. "Kalo maksain bisa kek nya. Yaudah sih, gak bakal lari-lari lagi kan?"

Keempat orang disana reflek menggeleng. Kalo bisa, tadi juga sebenarnya mereka mau berjalan-jalan santai saja sambil curi-curi persembunyian.

"Jadi, pada yakin nih kalian, mau liat pintu itu lagi?" kali ini, Yeonjun yang bertanya.

Ketiga pemuda itu selain adiknya mengangguk. Apalagi Soobin yang terlihat begitu bersemangat.

Benar, sebelumnya Soobin tidak masuk ke dalam pintu itu.

"Ayok gasken!" ajak Kai paling depan dan lebih dulu menceburkan diri ke dalam kolam.

Beomgyu berdiri dibantu Yeonjun, keduanya dibelakang.

"Sini lo, gue papah."

"Eh, itu kagak diurut aja dulu kak Beomgyu kakinya?" ujar Taehyun entah memberi usul atau bertanya.

"Lo pikir siapa yang bisa ngurut ni kaki?" Taehyun melihat sekeliling dan nyengir.

Ia balik menatap Beomgyu yang juga menatapnya dengan tatapan jengah.

"Kalo diurut Soobin atau kak Yeonjun, yang ada kaki gue melingkar kayak ular diatas pagar." ujar Beomgyu lagi sambil memutar bola matanya malas.

Dan tak sampai beberapa detik, kepalan tangan Yeonjun mendarat diatas kepala Beomgyu.

"Nih, makan nih uler!" sinis sang kakak.

Namun, tak sedikitpun Yeonjun berniat melepaskan rangkulannya pada adik kurang akhlaknya ini.

Sedangkan Taehyun dan Soobin jadi penonton tanpa bayaran disana. "Tersakiti dengan aesthetic." seru keduanya sambil bertepuk heboh.

Riak air terdengar dibelakang mereka. Kai muncul dengan rambut yang sudah basah dari dalam air kolam.

"WOI! GUE TUNGGUIN!" amuknya.

Yang lain malah cengengesan dengan serempak.






































































Crass

Bunyi itu terdengar ketika kaki Taehyun mendarat diatas rumput setengah basah yang menyentuh sepatunya.

Di depannya ada Soobin, lalu dibelakangnya ada Kai yang sedang menunggu Yeonjun dan Beomgyu turun.

"Hati-hati kak!" seru Kai ketika Beomgyu berusaha turun. Keberadaannya disitu adalah untuk membantu Beomgyu mendarat.

Seluruh tubuhnya sudah keluar dari pintu, namun tangan Beomgyu masih berpegangan pada sisi-sisi pintu itu.

"Awas Kai!" teriak Beomgyu meminta pemuda itu untuk menyingkir namun Kai masih diam sambil mengangkat tangannya keatas, memposisikan diri untuk menangkap tubuh Beomgyu.

"Awas Kai!!" seru Beomgyu lagi, kali ini lebih keras.

"Gak papa kak! Gue tangkep!!" kukuh adik kelas Beomgyu itu.

"HIH DIBILANGINNYA SI ANY*NG!!" ketus Beomgyu setengah berteriak.

Tanpa aba-aba, ia menjatuhkan dirinya begitu saja membuat Kai melotot kaget. Tentu saja, tidak menghindar, Kai membiarkan Beomgyu terjatuh menimpa tubuhnya.

"ADUUUHHHH!!"

Terdengar teriakan keras Kai. Soobin dan Taehyun yang tengah melihat-lihat sekitar jadi berbalik dan mendekat. Keadaan Kai begitu mengenaskan. Tertimpa Beomgyu yang kini dengan tenang mengupil bertopeng wajah acuh.

"Kan udah gue bilang awas." cueknya.

"Huhuhu~ kak, tolongin..." pintanya memelas pada Soobin.

Sementara baik Soobin maupun Taehyun hanya menggeleng-gelengkan kepalanya pelan.

"Ck ck ck, nasibmu nak."

Lalu saat Beomgyu bangkit berdiri, Yeonjun pun mendarat tepat disamping kaki Kai yang masih asik rebahan.

"Buset Ning, gak gini juga kali." tukas Yeonjun pura-pura heran. Padahal daritadi dia sudah menahan-nahan tawanya. Apalagi ketika menyaksikan aksi Beomgyu dari dalam air tadi.

"Ck! Bac*t!" Kai pun ikut bangkit, ia merasa aneh.

"Kaki kak Beomgyu gak sakit lagi ya?" tanyanya heran.

Yang lain pun ikut memperhatikan Beomgyu yang termenung mendengar ucapan adik kelasnya.

"Loh iya..? Kaki gue udah baikan!" seru Beomgyu tiba-tiba dan mencoba berlari. Dan benar, pemuda itu tak merasakan cenutan itu lagi.

"Lah kok?"

"Rezeki anak Sholeh."

"Sholeh palamu!" toyoran mendarat dikepala Beomgyu dari Soobin.

"Berani lo?!" tantang Beomgyu sebal.

"Oh iya dong! Gunting batu kertas, maen curang kalo berani!" balas Soobin siap.

"Usss uss uss!! Jan berantem! Noh liat noh." tunjuk Kai pada Taehyun dan Yeonjun yang sudah berjalan mendahului ketiganya.

"Awas lo nanti!"

"Elu yang awas!"

"Elu!!"

"Elu!!"

[ I ].Run Away[✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang