♪06♪

48 10 6
                                    

Ini, untuk yang kesekian kalinya mereka dipanggil keruang konseling. Kelimanya kembali dilaporkan ke guru BK oleh guru pengampu mata pelajaran yang mereka lewati.

Secara bersamaan pula. Benar-benar best friend lima sekawan ini.

Masuk BK satu, masuk semua.

Guru konseling itu masih sangat amat muda. Wataknya juga lembut, meski jika memberi hukuman atau sangsi beliau tidak pernah main-main. Tapi menghadapi lima murid urakan pintar disekolah ini, membuatnya merasa sudah berumur 300 tahun.

"Literasi diperpustakaan. Dari jam pagi, sampe jam pulang. Jangan ada yang keluar, saya pantau dari kamera pengawas." ucap sang guru sambil menulis entah apa.

Mata mereka berbinar. Padahal, sudah terpikir oleh mereka dengan hukuman bersih-bersih gudang yang sudah lama terbengkalai.

Tapi, literasi doang? Cih, ini sih gampang. Apalagi bagi sosok Yeonjun dan Taehyun yang hobinya memang membaca. Ya kadang sih, ogah-ogahan.

Mrs.Wheein yang kebetulan disana, mengurus data siswa-siswi nya yang bermasalah, menukik alisnya dengan tajam.

"Bukannya terlalu ringan ya, Mr.Sehun?" tanyanya tak percaya.

Mrs.Wheein tahu, sebenarnya memberikan hukuman apapun pada mereka tidak ada gunanya.

Mr.Sehun menghela nafas, lalu menatap sang senior dengan lelah. "Capek saya Mrs."

Dan, pandangan lima sekawan makin berbinar-binar sekarang.




























































Kini mereka berlarian dilorong. Dengan seizin Mr.Sehun, kelimanya kompak bilang ingin ke toilet untuk melakukan panggilan alam sebelum mengurung diri dengan membaca buku. Namun, meski tahu itu hanya alasan, Mr.Sehun yang sudah dari sananya memang baik pun membiarkan kelimanya pergi.

Iya, itu memang cuma alasan. Yang sebenarnya mereka lakukan adalah berburu makanan sebelum masuk keruangan penuh rak buku dan debu karena beberapa rak memang jarang dibersihkan.

Sesekali, mereka melempar tawa mengejek pada anak-anak yang tengah belajar dikelas. Membuat beberapa reflek menyumpah-serapahi kelimanya karena iri.

"Bawa roti yang banyak!" titah Soobin begitu mereka sampai di kantin. Taehyun dan Beomgyu kompak mengangguki.

"Jangan lupa minumnya weh!!" ujar Yeonjun tiba-tiba sambil menggaet banyak minuman kaleng dari lemari pendingin didepannya lalu segera membawanya ke meja kasir.

"Oh! Gue mau permen buat ngemil!!" seru Kai ikut panik.

Oke, mereka sih kayaknya niat nyampah diperpustakaan.

"Borong semuaanyaaaaaaaaaaaaa!!!"' seru mereka kompak. Begitu penuh dengan kebahagiaan. Belum aja tahu siapa yang guru piket bagian perpustakaan hari ini.

"Hem, btw, guru piketnya siapa ya?" celetuk Yeonjun ketika mereka keluar dari pintu kantin.

Taehyun berpikir sebentar sebelum menjawab. "Ah, Mrs.Seulgi barang kali."

"Lah? Emang iya? Jadwalnya bukannya udah berubah ya?" tukas Soobin.

"Kalo gitu siapa?" tanya Kai meminta kepastian.

"Asal bukan Mr.Doyoung sama Mrs.Sowoon."

Yang lain mengangguk setuju dengan jawaban Beomgyu yang asik ngemil chiki.

"Enak banget kek nya, bagi-bagi lah njim." tapi tangan Soobin langsung ditepok sama Beomgyu.

"Lo sentuh, gue patahin tangan lo." ancam Beomgyu sangar.

Soobin pun secara reflek melengkungkan bibirnya kebawah. Merasa sedih karena entah mengapa chiki yang dimakan Beomgyu begitu menggugah selera.

"Etdah chiki doang." nyinyir Yeonjun lalu memberikan sebungkus chiki yang juga tengah ia makan pada Soobin. Reflek lagi, Soobin melengkungkan bibirnya keatas seperti bentuk logo kumon.

"Ni orang apa mesin sih."

"Heran gak heran, ini kak Soobin."

Semuanya terkecuali Soobin mengangguk sepaham. Sedangkan siempu yang lagi digibahin malah sibuk sama chiki.

Setelah menghabiskan beberapa menit dijalan cuma untuk menuju perpustakaan, akhirnya mereka sampai sambil ngos-ngosan. Ini akibatnya kalo sambil jalan nyanyi-nyanyi gak jelas. Capek kan lo?!

"Woiyyy!! Ssstt! Sstt! Sssttt!!" Kai mengisyaratkan langkah mereka untuk berhenti. Laki-laki bertubuh tinggi itu mengintip ke dalam perpustakaan lebih dulu.

"Sial*n! Mr.Doyoung nying!" infonya begitu melihat siapa yang duduk dikursi resepsionis.

"Waduhh!"

"Kenapa gak kemaren aja sih???"

Rutuk mereka bersama-sama. Rasanya anjim banget ketika berusaha menghindari orang yang paling mereka takuti, dan akhirnya malah ketemu disaat yang kurang tepat lagi. Apalagi ditambah dengan dendam kesumat karena sudah mematahkan perkebunan mini milik anak kelas 11-A1, yang di walikelasi oleh Mr.Doyoung.

Perkebunan wortel, yang mereka bangun untuk membuat pasar ala anak sekolah, demi tugas ekonomi.

Kalau bertemu Mr.Doyoung tanpa perlindungan Mr.Sehun saat ini, ini sih namanya bunuh diri.

"Yatuhan, buanglah Mr.Doyoung, saya gak papa kalo Mrs.Sejeong janda." doa Beomgyu.

Kompak, keempat temannya menoyor kepala pemuda Choi itu.

"Gelo maneh."

"Usshh!! I-itu Mr.Doyoung nya liatin!!" pekik Kai setengah tertahan.

Dan tepat setelahnya, Mr.Doyoung turun dari meja resepsionis lalu berjalan menghampiri kelimanya.

Bersamaan, mereka membungkuk dan menyapa sang guru dengan hormat.

"Hmm..mau apa kalian?" tanya Mr.Doyoung dingin.

Kelimanya cengengesan karena gugup. Mereka gugup karena takut, dan mereka takut karena tampang Mr.Doyoung saat itu terlihat seperti mau menelan mereka semua mentah-mentah.

"A-anu mr., Kami disuruh baca buku sama Mr.Sehun disini, buat hukuman." jawab Yeonjun setengah berbisik.

Demi cangkang kerangnya Gerry si siput peliharaan Spongebob, Yeonjun tremor.

"Oh, sebentar saya tanya dulu."

Mr.Doyoung balik masuk ke ruangan dan langsung ngambil telpon buat ngehubungin Mr.Sehun. Sedangkan Yeonjun dengan yang lain menghela nafas panjang.

Agak lega karena setelahnya, mereka dibiarkan masuk tanpa dipersulit kayak ditanyain tentang algoritma atau sebagainya. Bukannya gak bisa jawab gan, mereka cuma males mikir.

"Gue pikir, bakal kena semprot." gumam Beomgyu.

"Iya ya. Kita kan bawa cemilan."

Yeonjun mengibaskan tangannya didepan wajah Soobin dan Beomgyu. "Dah lah, itu mah urusan Mr.Sehun sama Mr.Doyoung. Kita mah diem aja udah."

Akhirnya mereka cuma ngangguk-ngangguk doang. Dan mulai berjalan kesana-kemari mencari buku yang mau dibaca juga tempat yang pas untuk membaca.

Ah, sekilas menjadi sangat menyenangkan. Tapi, hanya bertahan selama satu setengah jam saja selama mereka disana.

Setelahnya...

"Kak Beomgyu, kak Yeonjun, jangan molor!" seru Kai melihat kakak beradik itu saling menopangkan kepalanya masing-masing dan bersandar ke rak dibelakang mereka.

Taehyun yang asik melihat buku bergambar cuma melirik sekilas. Begitu pun Soobin sibuk memilah-milih buku tapi gak ada satu pun yang ia ambil.

"Ha..? Apaan..? Enggak! Ini enggak molor!" bantah Yeonjun setengah ngigo.

Beomgyu sih, sudah masuk ke alam mimpi tanpa mereka sadari.

"Huftt...bosen." gumam Kai.

[ I ].Run Away[✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang