DA - Part 35

1.5K 50 14
                                    

Happy Reading

__________•••__________

"Tiara?"

Deg!

"S-sorry gue ganggu kalian, kalo gitu gue pergi dulu"

Devan menggeleng, lelaki itu berjalan mendekat pada Tiara dan menghiraukan Adara begitu saja, gadis itu hanya diam mematung ditempat nya.

Tiara hendak berbalik pergi, tapi lengan nya dicengkal Devan membuat nya menoleh.

"Lo ngapain disini?"Tanya Devan, Tiara melirik sebentar pada Adara dibalik punggung Devan yang sedang memperhatikan mereka.

"Tadi gue cuma lewat aja, dan gue liat lo disini sama... Adara"Jawab nya pelan, Devan menghela napas, ia menatap wajah gadis itu terlihat...pucat?

"Kok muka lo pucat? Lo sakit ra?"

Lelaki itu meletakkan tangan nya tepat dikening Tiara, membuat jantung gadis itu tidak karuan. Sedangkan Adara? Ia merasakan sesak didada nya, entah kenapa ia merasa Devan kini mengabaikan nya, atau lelaki itu sudah lupa kalo dia juga berada disana sejak beberapa detik yang lalu saat mereka berpelukan tadi?

"Maag aku kambuh van"

"Tapi tadi pagi lo baik-baik aja ra, kenapa tiba-tiba jadi kambuh kya gini?"

"....A-aku belum makan tadi pagi, karena harus ngurus mama dulu"

Lelaki itu berdecak dan menatap khawatir pada Tiara, gadis itu kini terlihat memegangi perut nya yang sakit, karena belum makan pagi.

"Ayo ke kantin, lo harus makan ra"Ajak Devan membuat Tiara terkejut.

"Gak usah van, aku bisa sendiri kok, kamu kan sama Adara"

Sial! Devan hampir lupa kalo masih ada gadis nya disini, ia menoleh pada Adara terlihat gadis itu menatap nya dengan pandangan yang sulit diartikan, lelaki itu pun mendekati Adara dan meraih tangan gadis itu dengan lembut.

"Ra, kamu gak papa kan aku tinggal dulu? Aku mau ngajak Tiara ke kantin, kesian dia belum makan pagi tadi"

"T-tapi van, aku masih pengen sama kamu..."Lirih Adara, lelaki itu sempat tertegun ia mengusap pipi Adara dengan jari nya.

"Nanti ya? Setelah aku bawa Tiara ke kantin, dia masih baru disini ra dan juga kakek nitipin dia sama aku, jadi aku mohon sama kamu jangan berpikiran ya enggak-enggak ya? Ingat ra, aku cinta nya cuma sama kamu"Ujar Devan menatap Adara hangat, gadis itu menggeleng pelan ia menatap Devan dengan tatapan memohon agar lelaki itu tetap stay disini bersama nya, ia juga bingung kenapa Tiara seperti sengaja muncul untuk mengganggu momen keromantisan mereka tadi, apa karena gadis itu masih punya perasaan sama Devan?

Tapi Adara segera menyingkirkan pikiran itu, toh Devan juga cinta dan sayang hanya pada diri nya, tidak mungkin lelaki itu menghianati nya walau Tiara bener-bener masih punya perasaan pada Devan.

"Maaf ya... Aku izin bawa Tiara dulu, kamu tunggu aja dikelas"Ujar Devan, tanpa mendengarkan persetujuan dari Adara, lelaki itu sudah menggandeng tangan Tiara tepat didepan nya.

"Ayo ra"

Tiara mengangguk senang, gadis itu diam-diam tersenyum, tapi juga ada sedikit rasa bersalah karena membuat Adara sedih akibat Devan lebih memilih nya untuk menemani nya ke kantin dari pada memilih tetap stay bersama Adara.

DEVAN & ADARA [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang