Happy Reading✨
-
-
-
-
-
Deru knalpot motor Honda CBRI50R dengan plat B, jakarta. Memekakkan telinga pengguna jalan pagi ini, seperti biasa kota jakarta yang merupakan wilayah metropolitan terbesar di Asia Tenggara atau urutan kedua didunia.
Bunyi klapson yang saling sahut-menyahut tak ingin kalah dari yang lain, dan gedung-gedung tinggi yang terlihat disetiap sepanjang jalan serta tempat berdiri nya kantor-kantor pusat BUMN, perusahaan swasta dan perusahaan asing.
Mengandalkan keahlian nya dalam bermotor, dia menyalip motor dan mobil dengan lihai nya, tanpa memperdulikan sumpah serapah dari pengguna jalan. Sedangkan orang yang berada dibelakang nya terus memeluk erat pemilik tubuh kekar itu dan hanya bisa menyumpah serapahi orang yang berada didepan nya ini.
"Van lo bisa gak sih bawa motor jangan ngebut-ngebut amat?!"Teriak Adara yang mana bisa saja merusak gendang telinga seseorang saat itu juga, orang yang yang sedang asik menggendara itu menghiraukan saja perkataan Adara barusan, dia malah semakin menancapkan gas nya dan semakin membuat Adara yang berada dibelakang nya memeluk erat tubuh kekar nya itu seakan tak mau melepaskan barang sedetik pun.
Ya orang yang menggunakan motor itu iyalah Devan Wijaya Pratama, pagi tadi ia menjemput Adara yang terlihat tidak senang dengan kedatangan nya, tapi Devan malah merasa senang karena bisa melihat wajah Adara yang kesal karena nya.
Devan terus menjalankan motor nya dengan kecepatan diatas rata-rata, ia harus melalui jalan tembus untuk bisa sampai ke sekolah tepat waktu.
Saat Devan memasuki sebuah gang yang tidak terlalu kecil itu tanpa sadar ada yang terus mengikuti dia dan Adara. Sesudah orang itu memastikan area jalan itu sepi, ia pun langsung menancapkan gas nya dan menyalip motor Devan dengan tidak santai dan hampir membuat motor Devan oleng kalo saja ia tidak bisa menahan nya.
Ciiiitttt
Bunyi rem mendadak dari Devan dan membuat kepala Adara tidak sengaja terbentur dengan helm full face milik Devan.
Adara meringis sambil mengusap-usap dahi nya yang terbentur keras tadi, ia belum sadar bahwa suasana disekitar nya mendadak berubah.
"Lo kalo rem jangan mendadak anjir! Lo mau gue kena gegar otak hah?!"Decak Adara kesal.
"Berisik"Gumam Devan dingin, dan membuat Adara mendengus kesal.
"Lo-"
"Wah wah ternyata lo udah punya cewek?"Ucap orang itu yang langsung memotong ucapan Adara tadi.
Menarik -Sambung nya dalam hati
Adara yang mendengar itu menatap bingung orang yang mengahalangi jalan ia dan Devan, sedangkan Devan hanya menatap datar orang itu tanpa mempedulikan ucapan nya barusan, ia turun dari motor nya dan melepaskan helm full face nya dan diikuti oleh Adara.
Sesudah ia melepas helm full face nya, Devan terus menatap datar+dingin orang yang menghalangi jalan nya itu, dengan Adara yang berada dibelakang nya yang masih dengan tatapan bingung nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
DEVAN & ADARA [HIATUS]
Novela JuvenilDevan Wijaya Pratama, cowok yang terkenal dingin tapi tampan dan memiliki sifat badboy disekolahnya, laki laki yang mempunyai kulit putih, berbadan tinggi, rahang yang tegas dan kokoh, hidung mancung, beralis tebal, bibir tebal bewarna merah alami d...