Heeseung membuka mata, ia menatap langit-langit kamar yang tampak asing. Kepalanya terasa pening, nampaknya efek mabuk semalam masih terasa. Ia memang tak kuat minum banyak, namun demi menghilangkan rasa sedihnya ia meneguk hampir 3 botol soju sebelum dia tak sadarkan diri.
Heeseung mengedarkan padangan ke penjuru kamar. Ruangan yang di dominasi warna biru dan kuning ini sangat cerah, Heeseung berjalan ke nakas, memandang potret orang yang ia sayangi bersama orang lain. Di foto itu Sunoo tampak sangat tersenyum cerah, pria disamping yang merangkulnya pun tak kalah bahagia.
Heeseung iri. Ia tak pernah mempunyai seorang sahabat yang seperti itu selama hidupnya.
Tok... Tok...
Terdengar ketukan pelan. Kepala Sunoo menyembul dari balik pintu.
"Oh, hyung sudah bangun! Ayo sarapan dulu, gue tadi bikin kongnamulguk biar pengarnya hilang."
Heeseung mengiyakan ajakan itu. Ia tampak mengekor Sunoo hingga ke dapur.
"Terima kasih." Ucap Heeseung kala Sunoo memberikan semangkuk sup tauge yang masih mengepul. Rasanya enak.
"Heejin kemana?" Tanya Heeseung disela makan
"Lagi belanja ke minimarket sebentar."
Canggung. Sunoo tak tahu harus berbuat apa. Namun ia sangat penasaran dengan apa yang sebenarnya terjadi.
"Hyung, inget perkataan lo semalem nggak?" Tanya Sunoo hati-hati
"Huh?" Heeseung bingung, karena jujur ia tidak ingat sama sekali tentang kejadian semalam
"Emang gue bilang apa? Eh gue ngomong kasar kah? Apa gimana?" Heeseung tiba-tiba panik, takut jika ia menyakiti hati Sunoo
"Eh enggak kok, bukan apa apa. Dilanjut gih makannya!" Bantah Sunoo cepat.
***
Semalam
Sunoo terbangun di tengah malam karena merasa sangat haus, jadi ia memutuskan untuk pergi ke dapur. Sunoo menandaskan satu gelas air dingin dengan cepat. Ia tersadar jika ia belum memberikan air minum di kamarnya. Takut jika Heeseung kehausan maka ia membawa satu teko air beserta gelas.
Sunoo membuka pintu dengan perlahan, takut jika ia membangunkan Heeseung. Kamarnya tampak temaram. Hanya seberkas cahaya dari lampu tidur yang menyinari ruangan itu.
Belum sempat Sunoo meninggalkan kamar, ia mendengar isakan pelan Heeseung.
"Mama jangan tinggalin Heeseung. Mama, Heeseung takut sendiri..."
Sunoo yang khawatir langsung mendekati Heeseung. Sunoo bimbang, haruskah ia membangunkan atau membiarkan saja.
Sunoo duduk di tepi ranjang. Masih terdengar isakan pelan. Sunoo menggenggam tangan Heeseung dengan lembut.
"Kenapa semua yang Heeseung sayangi harus pergi? Mama dan Sunoo pun begitu, apa aku tak boleh bahagia? Apa aku terlalu serakah?"
Deg!
Denyut jantung Sunoo serasa berhenti berdetak. Ia tak tahu jika dirinya begitu berarti bagi Heeseung.
***
Terdengar suara pintu terbuka, Heejin telah kembali dari mini market.
"Udah sadar lo?" Heejin langsung menanyai Heeseung
"Udah, thanks ya udah nolongin gue." Balas Heeseung
"No problem bro." Jawab Heejin sekenanya
Ia menarik kursi meja makan dan duduk di kursi yang biasa di tempati oleh Papanya. Sementara Sunoo dan Heeseung duduk berhadapan.
"Jadi, kenapa alasan lo bolos seminggu dan sampe mabuk berat semalem?" Tanya Heejin tanpa basa-basi.
Sunoo yang kaget dengan pertanyaan itu lantas menendang kaki sang kakak dengan wajah melotot. Heejin meringis kesakitan dan membalas tatapan Sunoo
Heeseung tampak mengaduk-ngaduk nasi yang ada di mangkuk. Tiba-tiba selera makannya hilang.
"Bokap gue suka KDRT. Seminggu lalu Mama dipukuli lagi, Gue nggak bisa nolong karena lagi kuliah. Pas gue balik rumah udah kayak kapal pecah. Mama kabur, cuma ninggal catatan, bilang kalau nggak perlu nyari dia karena dia nggak mau ditemukan. Sementara bokap udah hampir gila, banting semua barang di rumah. Gue nggak tahan lagi jadi gue pindah ke apartemen deket kampus." Jelas Heeseung
Sunoo dan Heejin terdiam. Tidak tahu harus mengatakan apa. Suasana bertambah canggung saat Heeseung mendongakkan wajahnya yang tersenyum namun di matanya berkaca-kaca menahan tangis.
.
.
.
Baca ini sambil dengerin BTS yang Blue & Grey enak banget tolong 😭
KAMU SEDANG MEMBACA
SEWINDU / Sunghoon X Sunoo AU (END)
Fanfiction#SUNSUN AU -SEWINDU- Tamat~ Sudah sewindu Sunoo dan Sunghoon berteman namun nampaknya pertemanan mereka makin merenggang karena hadirnya orang lain