3 jam sebelumnya
Setelah digiring ke kantor polisi, Sunghoon harus menghubungi orang tuanya karena ia masih dibawah umur. Dan orang tua Sunghoon datang bersama pengacara keluarga mereka.
Sunghoon dan pengacara bernama Lee Jin Young tersebut diberikan ruang terpisah, dan ia menceritakan duduk permasalahannya dan alasan mengapa dia memukul Wonshik. Pengacara tersebut paham dan langsung memerintahkan Sunghoon untuk tutup mulut dan membiarkan Jin Young yang mengambil alih. Sunghoon menuruti perintah itu.
Seperti yang disepakati, saat di ruang interogasi, pengacara Lee menjawab semua pertanyaan polisi dengan kooperatif.
Wonsik datang setelah mendapatkan perawatan. Meskipun hanya mukanya saja yang babak belur. Pengacara Jin Young langsung meminta izin polisi untuk berbicara dengannya.
Sunghoon yang menunggu di ruang interogasi pun gelisah, ia tak tahu kalau efek kemarahannya melukai tak hanya orang yang terkena pukulan namun juga semua orang yang ia sayangi.
Pengacara Lee pun kembali ke ruang interogasi dan memberitahu jika laporan itu sudah dicabut oleh Wonsik dan mencapai kesepakatan damai. Meskipun Sunghoon yakin bahwa pasti ada uang yang tidak sedikit dibalik kesepakatan itu.
***
Sunoo mendengarkan dengan hikmat, tidak memotong perkataan Sunghoon sedikitpun. Napas panjang terdengar setelah Sunghoon bercerita.
"Hyung, gue tau pasti lo bingung banget sama situasi ini, tapi maaf gue harus bilang apa yang Sunghoon Hyung lakukan memang salah. Terlepas seberapa brengseknya Wonsik, aku hanya harap Hyung tidak memukulnya seperti itu." Ucap Sunoo hati-hati
Sunghoon tertegun, sejujurnya ia tidak menyangka bahwa Sunoo akan membela Wonsik padahal dulu Sunoo sendiri yang menggunakan kekerasan untuk menolong Sunghoon.
Sunoo sepertinya menyadari apa yang Sunghoon pikirkan langsung melanjutkan ucapannya
"Maaf kalau gue terkesan naif padahal dulu gue yang pukul Wonsik. Dan jujur sampai sekarang gue menyesali perbuatan gue dulu. Andai aja gue bisa tegas atau ngomong baik baik sama Wonsik, mungkin dia bisa berubah dan jadi pribadi yang baik dan nggak abuse kayak gini."
Sunghoon benar benar tercengang, tidak menyangka Sunoo sungguh baik hati. Sunghoon yakin Sunoo itu malaikat bukan manusia.
"Sunoo betul, seharusnya gue nggak boleh hilang kendali dan ngelakuin kekerasan. Makasih udah mau ngingetin gue kalau gue salah." Sunghoon membelai halus surai Sunoo.
"Terus sekolah gimana? Kan masih ada 3 bulan sebelum kelulusan. Hyung tidak di skorsing kan?" Tanya Sunoo khawatir
"Enggak, Papa udah urus itu sama pihak sekolah. Tapi gue harus patuh untuk nggak keluar rumah kecuali ke sekolah sama ke tempat les." Meskipun Sunghoon tersenyum nampak senyum itu tak sampai ke matanya. Senyum yang dipaksakan
Mendengar hal itu Sunoo merasa lega bercampur sedih. Lega setidaknya orang yang ia sayangi itu tak mendapatkan hukuman, dan sedih karena waktu bebasnya dengan Sunghoon menjadi hilang.
Sunghoon yang melihat Sunoo tertunduk lesu langsung menepuk pundaknya.
"Udah dong jangan sedih gini, kalau my eternal sunshine muram gini, nanti gue ikutan sedih."
Sunoo langsung menunjukan senyum terbaiknya hingga membuat mata lelaki itu tinggal satu garis. Lucu. Sunghoon pun ikut tersenyum
"Makasih banyak ya Sunoo, meskipun lo lebih muda, tapi lo sangat bisa gue andalkan. Lo memang sahabat terbaik gue."
Ada rasa getir yang terasa di dada Sunoo. Ia tentu saja senang dengan pernyataan Sunghoon itu tapi di sisi lain ia juga berharap bahwa Sunghoon dapat mencintai ia lebih dari sahabat.
Tiba-tiba pintu kamar Sunghoon terbuka, Yuna berlari cepat dan langsung memeluk Sunghoon.
"Pokoknya kemanapun abang pergi, gue ikut! Jadi jangan coba coba lari ya!" Ancam Yuna
Sementara Sunghoon mengiyakan ancaman gemas adeknya itu. Dan mereka semua tertawa bersama. Sunghoon benar benar merasa beruntung dikelilingi oleh orang orang yang peduli padanya. Terutama lelaki yang ada di depannya. Yang sudah mengisi hati Sunghoon sejak delapan tahun lalu.
KAMU SEDANG MEMBACA
SEWINDU / Sunghoon X Sunoo AU (END)
Hayran Kurgu#SUNSUN AU -SEWINDU- Tamat~ Sudah sewindu Sunoo dan Sunghoon berteman namun nampaknya pertemanan mereka makin merenggang karena hadirnya orang lain