Bab 9 : Terungkap...

67 8 0
                                    




Suasana di pulau Jeju pada pagi hari sedikit berbeda, Eunha bisa merasakan perbedaan udara yang di hirupnya, bila di Seoul udaranya sudah terkontaminasi dengan asap kendaraan dan masih banyak lagi, sedangkan di sini udaranya terasa amat bersih,

Ia memimpikan bisa tinggal di sini selamanya, jujur saja Eunha cukup bosan dengan suasana di kota besar, walau Ia dan ibunya kerap kali melakukan perjalanan wisata tapi di sini Bersama sang ayah terasa amat berbeda.

Hari ini ia berencana untuk menjauhkan reporter Soe Yeaji dari hadapan ayahnya, kalau saja mereka jadi menikah maka rencananya dengan Eunji dipastikan akan gagal.

Terkutuklah Eunji yang membiarkannya mengatasi masalah ini sendirian.

Ia tau Eunji sengaja menutup telfonnya semalam, dan ia memang sengaja tidak menaktifkan ponselnya, tentu saja Ia sangat menikmati hari-hari Bersama ibunya.

Sebenarnya Eunha juga sangat senang bisa bertemu dengan ayahnya, tapi semua hancur begitu saja saat tau ayahnya kini tengah menjalin hubungan dengan seorang Wanita.

Sebenarnya Eunha sedikit ganjal dengan hubungan ayahnya dan reporter itu, Cepat sekali prosesnya,

Anggap saja satu bulan sejak Eunji pergi berkemah, dan sekarang mereka seperti sudah memantapkan hati untuk menikah.

Ia yakin proses ayah dan ibunya tidak secepat ini. Dan dari fakta itu bisa di pastikan reporter itu hanya mengincar harta sang ayah, lalu ia akan menyingkirkan Eunha dan Eunji secara perlahan, entah kenapa ia berfikir ini seperti yang ada di drama-drama televisi

Kasih sayang palsu ibu tiri. Sungguh Eunha tidak rela posisi ibunya digantikan oleh reporter itu, ibunya bahkan lebih cantik dari reporter tersebut.

Untuk pemikiran anak umur duabelas tahun ini terlalu rumit, kali ini ia sudah merasa seperti orang tua yang pusing dengan masa depan putranya, tapi kalau tidak di pikirkan maka semua yang direncanakan akan gagal

"Huh!!" Eunha menghela nafasnya, lalu ia pun segera beranjak dari tempat tidurnya, menuju kamar mandi untuk membersihkan dirinya,

Tak butuh waktu lama, ia langsung bersiap untuk sarapan pagi, Ia bisa mencium aroma masakan Kim Ahjumma yang enak sekali.

"Joeun Achimimnda" Sapanya

"Eoh,, Eunji-yaa, kemarilah duduk disini, Ahjumma memasakan Kimchi Bokkeumbab untukmu"

Eunha pun duduk di meja makan, Kim Ahjumma dengan cepat membawa Kimchi Bokkeumbab ke hadapannya, dari wanginya sangat menggugah selera, ditambah telur setengah matang yang tidak sabar disantapnya, akan tetapi satu hal yang membuatnya tak terlalu semangat memakan makannya, Kimchi Bokkeumbab ini pedas, dan Eunha tidak terlalu suka makanan pedas, berbeda dengan Eunji yang sudah lulus untuk menyantap makanan pedas

"Ahjumma, dimana Appa?" tanya Eunha yang mulai menyantap telur setengah matang

"Oh untung kau mengingatkanku, setelah sarapan pagi pergilah ke Gudang penyimpanan wine, ayahmu menunggumu di sana"

Mendengar itu, setidaknya ia punya alasan untuk menghindari sarapan pagi kali ini, "hmm, kalau begitu aku akan menyusul ayah sekarang" Eunha beranjak dari tempat duduknya berjalan menuju pintu belakang

"Eunji-yaa, kenapa tidak di habiskan, biasanya kau hanya menyisakan mangkuk dan sendok saja saat Ahjumma memasak makanan kesukaanmu" Ucap Kim Ahjumma

"Oh, aku tidak menyukai makanan pedas Ahjumma" Jawab Eunha yang kini berusaha membuka pintu dengan mendorongnya

Kim Ahjumma bingung dengan perkataan Eunji, bukankah anak itu sangat menyukai makanan pedas, dan satu lagi ia tidak tau cara membuka pintu rumahnya sendiri "Pintunya digeser Eunji-yaa"

Parent TrapTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang