Naughty CEO wife (SungNo)

part 8

Pulang sekolah. Jeno memutuskan untuk pulang dengan Guanlin karena males bareng suaminya. Jisung udah nelpon dia, dan Jeno juga udah bilang kalau dia mau pulang bareng temannya. Jadi ya udah Jisung langsung ngijinin dia pulang bareng Guanlin.

Tapi baru saja Jeno jalan bareng Guanlin ke parkiran motor. Jeno terlihat kaget saat melihat Jisung yang jalan berdua dengan cewek yang ada di ruangan osis Jisung tadi. Jeno juga nggak tau tuh cewek siapa? Tapi kenapa harus sambil ketawa ketawa sih? Kan jadi cemburu Jeno nya.

Pukul sepuluh malam. Jeno baru pulang ke apartementnya dengan Jisung. Membuat Jisung menatap nyalang sang istri yang baru saja pulang jam segini.

"Dari mana kamu?"
Tanyanya yang berdiri di ambang pintu apartement.

"Apaansih!? Geser, gue mau masuk!"
Ucap Jeno dengan kesal.

Jisung menahan lengan Jeno.

"Dari mana saya tanya?"
Ucap Jisung sekali lagi. Jeno menciut rasanya. Kenapa sih setiap Jisung natap dia dingin gini rasanya serem banget.

"Dari tempat nongkrong"
Jawab Jeno.

"Kenapa nggak ngabarin saya?"
Tanya Jisung lagi.

"Kenapa harus ngabarin kamu?"

"Kamu lupa kalau saya suami kamu?"

"Oh, masih ingat ternyata kalau aku istri kamu?"
Ucap Jeno dengan wajah malasnya. Membuat Jisung mengeryitkan keningnya. Si manis itu menyingkirkan tangan Jisung dari lengannya lalu berjalan kearah kamar mereka berdua.

Jeno menjatuhkan dirinya ke tempat tidur. Di susul dengan Jisung di belakangnya

"Kamu kenapa sih?"
Tanya sang suami karena sifat aneh istrinya.

"Kamu sini!"
Panggil Jeno. Membuat Jisung harus naik ke atas ranjang, mendudukan dirinya di depan Jeno.

"Kamu jujur sama aku, ya!"
Ucap Jeno dengan tatapan tajamnya.
Jisung mengangguk pelan.

"Tadi siang kamu pulang sama siapa?"
Tanya Jeno.

"Sama siapa?"
Bingung Jisung.

"Iya, aku ngeliat kamu pulang sama cewek. Itu siapa? Kok aku nggak pernah lihat?"
Ucap Jeno yang sangat ingat jika yang pulang berduaan dengan Jisung itu adalah cewek yang sama waktu di ruang osis, tapi ia tidak pernah melihat gadis itu sebelumnya.

"Oh, itu Yejin anggota osis yang baru"
Ucap Jisung yang akhirnya ingat.

"Yejin? Anggota osis baru?"

"Iya, dia anak baru"

"Anak baru kok bisa langsung jadi anggota osis?"
Tanya Jeno curiga.

"Ayahnya kepala sekolah, sayang. Ayahnya yang minta tolong biar anaknya bisa masuk osis"

Jeno yang mendengar itu langsung memalingkan wajahnya.

"Terus kenapa pulang sama kamu?"
Tanyanya dengan suara lirihnya, Jisung yang tau jika istrinya itu ingin menangis langsung menarik lengannya agar mendekat kearahnya.

"Sayang, saya kan sudah bilang. Dia anak baru, anggota osis yang baru. Ada hal yang harus kami bicarain berdua.."

"Trus harus pulang berduaan?"
Ucap Jeno yang masih enggan menoleh kearah Jisung.

Jisung menghela nafas
"Kami nggak ngapa-ngapain, sayang. Hanya pulang bersama"

"Tapi berduaan.."
Jeno terdengar merengek. Membuat Jisung menghela nafas.

"Iya, tapi kan nggak ngapa-ngapain. Kamu juga nggak ngeliat yang aneh-aneh, kan?"
Tanya Jisung.

"Enggak, tapi kan aku nggak lihat semuanya!"
Ucap Jeno yang kini menoleh kearah Jisung.

Jisung kembali menghela nafas lalu menarik Jeno agar mendekat kearahnya.

"Saya minta maaf, ya. Jangan marah.."

"Aku nggak suka kamu jalan sama dia. Pokoknya kamu nggak boleh berduaan sama dia lagi!"
Ucap Jeno dengan tegas.

"Nggak bisa gitu, sayang. Gimana kalau ada tugas penting di osis yang harus kami berdua kerjakan.."

"Emang posisi dia apa di osis?"

"Sekretaris osis"

"Kan.."
Jeno kembali merengek. Kedua matanya sudah berkaca-kaca.

"Masih calon, sayang. Nanti kalau Renjun berhenti. Dia yang gantiin"

"Tapi tetap aja. Nanti dia jadi sekretaris kamu. Makin nempel dong"

"Kamu ngomong apa, sih? Saya nggak selingkuh ya, sayang. Saya nggak tertarik sama dia. Jangan mikir yang aneh-aneh. Saya cuman untuk kamu"

"Janji?"
Jeno mengulurkan kelingkingnya.
Jisung langsung mengaitkan kedua kelingking mereka.

"Janji"

VannoWilliamsSuldarta