part 11

8.2K 651 0
                                    

Mata Jeno sudah berkaca-kaca selama di perjalanan pulang. Anak itu benar-benar pulang jalan kaki. Lagi pula Jisung tidak mengejarnya. Jeno rasanya mau nangis aja, sakit banget rasanya. Tapi dia berusaha untuk kuat, walau air matanya udah mau keluar aja dari tadi.

Klakson dari mobil mewah itu membuat langkah Jeno berhenti. Menatap kearah samping tubuhnya. Terlihat mobil berwarna putih bertengger di sebelahnya.

Jeno berusaha memalingkan wajahnya saat melihat sang suami yang keluar dari dalam mobil itu lalu berjalan kearahnya.

"Ayo masuk ke dalam!"
Ajaknya. Tapi Jeno hanya diam saja.

"Sayang-"

"Pulang aja sama Yejin sana!"
Ucap Jeno kesal.

"Kenapa harus sama dia? Kamu kan istri saya"

"Tapi tadi kamu.."

"Dia pulang sendiri. Saya pesankan taxi untuk dia"
Potong Jisung. Jeno mengerjap kaget lalu menoleh kearah mobil Jisung yang memang kosong.

Jisung menatap kearah Jeno dengan helahan nafasnya.

"Kenapa sih? Curiga lagi sama saya?"
Tanyanya dengan nada lelahnya. Bibir Jeno mengerucut lucu.

"Saya bingung harus bujuk kamu seperti apa kalau sedang marah. Maaf kalau saya tidak peka. Tapi saya tidak suka kamu yang seperti ini. Membuat saya khawatir"
Ucap Jisung. Jeno hanya diam saja. Menunduk pelan. Merasa bersalah karena udah buat suaminya khawatir seperti ini. Jeno rasa tingkah dia udah seperti anak kecil.

"Yaudah kita pulang, ya"
Ucap Jisung sambil mengelus rambut Jeno.

"Tapi kamu masih mau ke rumah Yejin?"

"Enggak, sayang. Saya mau kelonan sama kamu di apart"

"Ih Icung mah! Ngeselin banget sih!?"
Ucap Jeno dengan kesal karena salah tingkah. Jisung hanya tersenyum lembut. Ini bukan kebiasaan Jisung sekali. Ia yang biasanya akan mengutamakan pendidikan sekarang malah lebih mengutamakan sang istri yang tengah ngambek dan cemburu nggak jelas. Bagi Jisung hal penting itu akan terus berubah-ubah. Dan Jeno adalah hal penting untuknya saat ini.
































Sesampainya di rumah. Jeno benar-benar kelonan sama suaminya. Jisung bahkan tidak di biarkan pergi kemanapun. Jeno bilang seharusnya Jisung lebih milih dia dari pada kertas.

Dering hp Jisung berbunyi menatap kearah meja kecil yang ada di sebelah ranjang mereka. Mengambil hp itu dengan tangan kirinya karena tangan kanannya sedang Jeno tiduri saat ini.

"Halo"

'Maaf kak, aku harus nelpon kakak'

Itu YeJin yang menelponnya.

"Ada apa?"

'Kakak lagi sibuk?'

Jisung terdiam lalu menoleh ke arah Jeno yang tidak ingin lepas sama sekali darinya.

"Sangat"

'Oh gitu, ya? Eumh, tadinya aku mau minta tolong'

"Minta tolong apa?"

'Ini penting kak..aku.."

"Euhm..Icung..itu siapa!?"
Lenguhan pelan Jeno keluarkan saat mendengar percakapan sang suami dengan seseorang.

Yejin yang ada di seberang sana langsung terdiam saat mengenali Jeno yang pastinya sedang bersama Jisung saat ini.

"Maaf, kamu minta tolong sama yang lain saja. Saya sibuk!"

Lalu telepon di matikan.

"Kenapa bangun, sayang?"
Tanya Jisung mencium kening sang istri.

"Icung berisik, tadi telponan sama siapa?"
Tanya Jeno.

"Yejin"

"Iih..Icung..kan udah Nono bilangin"

"Kamu nggak pernah bilang saya nggak boleh telponan sama dia"

Jeno merengut kesal.

"Dia bilang apa?"
Tanya Jeno dengan tatapan tajamnya.

"Dia minta tolong. Katanya hal penting, tapi saya bilang nggak bisa karena sibuk ngurus kamu yang manja ini"
Cubitan pelan Jisung berikan pada hidung bangir Jeno.

"Icung!"
Jeno merengut kesal.

"Udah selesai kelonannya, sayang?"
Tanya Jisung.

"Kenapa? Kamu mau pergi ke rumah pelakor itu!?"
Tatapan Jeno menajam.

Jisung menghela nafas,
"Kamu kenapa sih curiga terus sama saya?"

"Habisnya kamu ganteng. Pasti banyak yang suka"
Cemberut Jeno.

"Tapi saya sukanya sama kamu, kan?"

"Ya itu harus! No debat!"

Jisung kembali tertawa pelan, mengecup rakus pipi gembil sang istri.

"Kamu nggak lapar?"
Tanya Jisung yang kini mengusap pipi sang istri yang mulai basah karena ciumannya.

"Laper.."
Rengek Jeno.

"Turun ya, kamu dari pulang sekolah tadi belum makan sayang"

"Mager.."
Rengek Jeno lagi.

"Biar bibi bawa ke kamar makanannya"
Ucap Jisung.

Jeno tersenyum senang.
"Icung cium!"
Ucapnya manja. Jisung tersenyum lalu mencium bibir manis itu dengan sedikit lumatan.

Istri manisnya ini benar-benar menggemaskan.































VannoWilliamsSuldarta

Naughty CEO wife (SungNo)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang