Leave some comments n vote!Enjoy!
•••••
Keesokan harinya Youra tengah bersiap untuk pulang ke apartemen nya, tangan Youra sedari tadi sibuk mengepak seluruh perlengkapan nya dibantu juga dengan sang ibu. Di box bayi Hanna tengah tertidur nyaman berbeda dengan sang kakak yang tengah menyadarkan punggungnya di sofa putih sambil menatap kearah layar televisi.
Hari ini Hanna sudah diperbolehkan pulang setelah kemarin ia dirawat sebentar untuk memulihkan staminanya.
"Sudah selesai!" ucap Youra riang saat seluruh perlengkapan nya sudah masuk kedalam tas.
Youra kini memakai dress warna merah jambu dengan motif bunga dan dilengkapi dengan surainya yang sengaja perempuan itu ikat menjadi kuncir kuda, dengan tas kulit berwarna cream yang kini sudah tergantung dipundak sebelah kanannya.
Hari baru akan dimulai sekarang, ia sangat berharap dengan kelahiran Hanna ke dunia ini mampu memberikannya ke bahagiaan karena Taehoon dan Hanna lah obat nya.
Kaki Youra melangkah mendekati box bayi yang diisi Hanna yang sudah mengenakan kain berwarna merah jambu juga dan kepala bulatnya yang ditumbuhi rambut tipis itu kini dihiasi sebuah penutup kepala bayi berwarna senada. Youra jadi teringat Taehoon saat bayi kala melihat betapa merahnya pipi putih ini.
"Taehoon sayang ayo kita pulang nak." ajak sang nenek sambil menarik lengan Taehoon pelan disusul oleh Gyuri yang dengan sigap menenteng tas yang berisi pakaian kotor dan satu tas sedang yang berisikan perlengkapan Hanna.
Youra menghembuskan nafas perlahan-lahan lalu terbit senyuman manis di bibirnya, mulai hari ini ia akan menjadi ibu yang lebih baik lagi. Youra juga berharap agar hari ini dan hari hari seterusnya akan baik-baik saja. Ia seratus persen yakin bahwa kedua tangan dan kakinya ini mampu membesarkan kedua anaknya dengan benar, ia akan mendidik anaknya dengan sungguh-sungguh terlebih lagi dengan Taehoon, ia berharap besar bahwa anak laki-laki nya itu tidak memiliki sifat buruk seperti Taehyung. Anaknya harus menjadi anak yang baik, tidak terlalu pintar tak apa asal baik dan sopan. Ia juga tidak ingin menuntut apa-apa dari kedua anaknya nanti jika sudah besar, ia akan membebaskan apa yang anaknya ingin lakukan, karena ya ia pernah merasakan bagaimana rasanya dituntut harus serba bisa dan dituntut besar nanti kerja apa. Tapi jika di pikirkan lagi ia merasa besyukur karena tuntutan dari ayahnya lah ia bisa sekuat ini.
Youra, ibunya, Gyuri, dan Taehoon berjalan keluar dari rumah sakit menuju sebuah taksi yang sebelumnya sudah dipesan oleh ibunya. Gyuri masuk kedalam mobil taksi lalu duduk di samping supir sedangkan Taehoon duduk di kursi khusus anak-anak diapit Youra yang tengah menggendong Hanna dan sebelah kanan ditempati sang nenek.
"Youra apakah kau tidak ingin ikut pulang saja bersama kami?" wanita bermarga Lee itu bertanya pada anak pertamanya.
Youra sebenarnya ingin ikut pulang kembali ke kampung halamannya tapi entah apa yang membuatnya begitu engan meninggalkan seoul, belum lagi ia masih harus mengurus segala persyaratan untuk perceraian nya nanti.
"Nanti saja, jika semua masalah disini sudah beres aku akan kembali pulang." ibunya mengangguk mencoba mengerti, betul juga anaknya harus kembali dengan tenang tanpa masalah dari seoul.
Jina sedikit menyesal kala ia memperbolehkan anaknya pergi untuk mencari pekerjaan di kota besar ini jika saja ia tahu ujungnya akan seperti ini pasti kala itu ia menolak Youra pergi dari Busan. Bukan apa, ia hanya merasakan kasihan pada anaknya itu diumur yang masih sangat muda Youra harus menanggung masalah yang lumayan berat, ia sangatlah bersyukur karena Youra begitu kuat menghadapi nya pasalnya anak temannya mengakhiri hidupnya kala sang kekasih bermain api di belakang nya, Jina sampai merasa ketakutan saat membayangkan Youra diposisi itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rewrite • KTH
Fanfiction••• Kim Taehyung merasa dirinya adalah lelaki paling bodoh didunia. Bagaimana bisa perempuan seperti Youra disia-siakan begitu saja demi sebuah perempuan dengan julukan 'cinta pandangan pertama'-nya, rela meninggalkan Youra dalam keadaan terendah de...