Keadilan bukan disama ratakan. Keadilan adalah dimana seseorang itu mendapatkan jumlah sesuai dengan porsinya masing-masing. Poin penting yang selalu diabaikan oleh sistem pemerintahan. Yang kaya semakin kaya, yang miskin tetap pada zona nyaman nya.
SMA Ganesha, sekolahan unggul dengan fasilitas yang sangat lengkap itu memang menjadi incaran siswa-siswi saat ini. Berlomba-lomba belajar supaya bisa masuk ke dalam sekolahan favorit itu. Nyatanya mereka selalu kalah dengan orang yang berpangkat, yang bisa masuk sekolahan itu tanpa bersusah payah seperti mereka yang kurang mampu. Seolah seperti sudah ada tiket VVIP sendiri untuk mereka yang punya segalanya.
Sampai sering sekali dia pernah berfikir, "Pengen pintar aja harus punya uang."
75% siswa-siswi yang masuk ke dalam SMA Ganesha itu adalah anak dari seorang miliarder entah itu anak DPR, pengusaha, CEO, abdi negara dan lain sebagainya. Sekolah itu juga menganut sistem beasiswa, tetapi itu hanya dijadikan perantara. Supaya sekolah itu kelihatan punya banyak murid pintar. Nyatanya, tahta tertinggi masih dipegang oleh orang yang punya harta. Mereka selalu mendapatkan perlakuan yang berbeda. Mereka sama sekali tidak merasakan keadilan di sekolah itu. Yang kaya selalu diutamakan.
Banyak anak yang mengeluh bahwa SMA Ganesha tidak sebaik yang orang pikir. Mereka pikir dengan kualitas baik mereka akan diperlakukan dengan baik juga. Namun nyatanya mereka selalu mendapatkan cacian, mereka selalu dikucilkan, dibully dan disudutkan. Mereka menganggap bahwa siswa yang mengandalkan sistem beasiswa seolah tidak pantas berada di sekolahan unggul itu.
Berbeda sekali dengan sekolahannya. Jika dilihat dari depan, sekolahannya memang tidak ada apa-apanya dibandingkan SMA Ganesha. Ibarat SMA Ganesha udah sampe Amerika Serikat, sekolahan nya masih stay di Cimahi. Kalah jauh!
Tapi walaupun kecil dan sering diremehkan orang yang katanya mereka adalah komplotan orang yang miskin, dekil yang suka tawuran, mereka tidak pernah menyudutkan yang miskin ataupun merajakan yang kaya. Mereka tidak peduli lo kaya atau miskin, lo berasal dari keluarga mana atau agama lo apa. Mereka tidak sama sekali mempedulikan hal itu. Bagi mereka kalo nama lo udah ada dalam daftar nama absensi kelas di STM 13 itu artinya lo udah jadi bagian keluarga mereka.
Jika mereka tidak diperlakukan adil maka mereka yang akan membuat keadilan itu sendiri.
Mereka akan mencari keadilan itu sendiri
Seperti sekarang contohnya.
Jam menunjukkan pukul 08.00 WIB. Itu artinya pelajaran seharusnya sudah dimulai sejak 1 jam yang lalu. Tapi Bu Sudirman, guru mapel produktif itu belum juga sampai ke kelas nya. Mereka semua bersantai di dalam kelas. Ada pula yang di halaman luar kelas atau bahkan ada yang sampai belok ke kantin. Oskar sedang asyik dengan game mobile legends nya. Sedangkan Leo memperhatikan Gavi yang sibuk sendiri menulis sebuah tulisan di kertas.
"Nulis apa lo Ga?"
"Surat cinta, " balas Gavi.
Leo memperhatikan coretan tinta yang dibuat oleh temannya itu. Terdapat tulisan "Guru telat dilarang masuk." Gavi menyobek kertas itu kemudian berjalan ke arah pintu kelas sambil membawa double tip.
"Gila, kalo dimarahin gimana?" tanya Leo.
"Gak akan. Waktu pelajarannya pas telat kita gak boleh ke masuk ke kelas, dijemur habis-habisan di lapangan. Sekarang dia telat, dia pikir gue diem aja gitu? Sorry gak bakalan."
"Inget kata Dilan. Guru itu digugu dan ditiru. Kalo kita dihukum pas telat, guru juga harus dihukum pas telat." Gavi menyeringai setelah berhasil menempelkan kertas tersebut ke pintu kelas.
"Terserah lo, gua gak ikut-ikutan," jawab Leo sambil melenggang pergi keluar kelas.
Gavi melirik ke arah Oscar yang sedang fokus ngepush rank di handphone nya. Laki-laki itu melirik anak yang sedang menaikkan kedua kalinya ke meja. Pria itu sedari tadi terus mengumpat kesal. Mengeluarkan semua kebun binatangnya dari mulut. Percaya deh Moonton adalah game ter-ramah nomer satu di dunia. Sangat di rekomendasikan untuk bermain di depan orang tua.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fight Or Die
ParanormalIni tentang sebuah cerita kecil tentang sebuah sekolahan terpencil, tidak pernah dipandang oleh negara yang mencoba untuk menyelidiki kasus-kasus perundungan, pelecehan, dan obat-obatan terlarang yang sempat terjadi di daerah mereka. Ini tentang mer...