[1] Orang Aneh

428 60 4
                                        

Pena hitam menjadi saksi bisu betapa lelahnya ia mencoreti buku pemuda yang saat ini sedang berada di atas rooftop sekolah. Seperti biasa, hanya sebuah gambar abstrak yang tak berbentuk yang memenuhi kertas itu.

"Gambar apaan nih?" tanya seseorang yang berada di balik punggungnya sambil menyawut kertasnya itu.

Ia langsung menoleh melihat siapa pelaku yang sudah mengambil kertasnya secara tiba-tiba. Orang itu tertawa keras saat melihat lukisan jelek yang ia buat.

"Lo lagi gambar hidup lo ya hahahaha?"

"Lihat deh! berantakan banget kayak hidupnya hahaha," ejeknya sambil menunjukkan gambar itu ke teman-temannya. Namanya Rio, orang yang memiliki rambut dengan potongan low fade.

Orangnya memang ugal-ugalan, sering buat onar dan dikenal sebagai trouble maker sekolahan. Makannya tak heran jika teman-temannya bisa tunduk untuk menuruti setiap permintaan yang ia inginkan.

Dan sialnya, dia harus satu kelas dengan Rio. Yang membuatnya harus bersedia mengorbankan jiwa raganya untuk menghadapi segala macam bentuk perundungannya.

Dia bukan orang yang berani menentang atau membantah. Jadi dia terima-terima saja jika dia diperlakukan seperti budaknya. Membantah pun akan sia sia karena pastinya Rio akan membalasnya berkali-kali lipat dari bantahannya.

Rio punya teman banyak, sedangkan dirinya? Satu saja boro-boro. Siapa juga yang mau berteman dengan laki-laki jelek dan tidak memiliki kelebihan apapun seperti dirinya ini?

Dia juga tidak pandai bergaul. Jadi wajar saja tidak ada yang mau berteman dengannya. Kalo pun ada yang mau berteman, pasti hanya sekedar simbiosis mutualisme atau saling membutuhkan. Seperti kerja kelompok misalnya. Itupun jika dipilihkan oleh guru, kalo milih sendiri sudah pasti dia tidak akan dapat kelompok.

"Oi bolep."

Ia hanya diam saat Rio memanggilnya dan menggunakan kakinya yang panjang ke punggung untuk mengganggunya. Tidak berniat menjawab ataupun menoleh, dia hanya diam tak bergeming.

"Apaan tuh bolep?" tanya temannya, namanya Fadly.

"Bocah nolep, " balas Rio yang berhasil memancing tawa dari teman-temannya.

Karena merasa tidak ada jawaban darinya, Rio pun berniat untuk duduk di sampingnya. "Oi Cakra, lo pernah ngerokok gak?"

Laki-laki berkacamata yang diketahui bernama Cakrawala itu sedikit melirik Rio dengan malas. Lalu menggeleng yang menandakan bahwa dia sama sekali belum pernah merokok atau merasakan tembakau itu.

Rio tampak merogoh kantongnya, menemukan satu batang rokok yang terselip disana. Lalu ia menyerahkan benda itu ke Cakra.

Cakra melirik rokok itu sebentar sebelum dia menggeleng, pertanda dia menolaknya. "Maaf Rio! Saya tidak merokok dan tidak berniat akan mencobanya."

"Sombong banget lo! Isep aja ngapa sih tolol?"

Ia terkejut saat Rio mencoba memasukkan rokok itu ke mulutnya secara tiba-tiba. Sedangkan teman-temannya yang ada di belakang mencoba untuk memegangi tangannya agar tidak memberontak.
Lalu Rio menyalakan rokok tersebut dengan koreknya. Rio memotretnya, menertawakannya bersama teman-temannya.

Fight Or DieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang