19. Danau Hitam

44 9 0
                                    

AWAS ADA TYPO!!!

❗❗❗

Selamat membaca ☺

-------------------------------

Wang Xuemin.

Jika aku tak salah ingat, nama itu berarti seseorang dengan wawasan yang luas. Untuk sesaat, aku merasa namanya sangat sesuai dengan sosok pemuda bertopeng perak itu.

Disana, terpisah meja makan selebar 2 meter di hadapanku, Xuemin sedang berbincang santai dengan sang Kaisar.

Gelagatnya begitu luwes dan bibirnya selalu melontarkan kalimat-kalimat brilian ketika menjawab pertanyaan pertanyaan yang diajukan oleh pria paruh baya itu. Dengan fisik yang sempurna, otak yang cerdas dan suara sedalam samudra, Sejenak aku berpikir bahwa Xuemin memanglah sosok menantu ideal.

Sayang reputasinya terlalu buruk.

"Menantu, Zhen ingin mendengar pendapat darimu" ucap sang kaisar membuka topik pembicaraan, "Beberapa waktu yang akan datang, Kerajaan Jiuzhuo ini hendak berperang melawan kerajaan dari benua selatan. Apakah menantu memiliki beberapa masukan yang dapat membantu?"

Xuemin meletakkan cangkirnya, perlahan ia tersenyum, "Sepertinya saran dari pangeran ini tidak akan banyak membantu. Kekuatan militer yang dimiliki oleh kerajaan Jiuzhuo begitu kuat dan disegani. Pangeran ini hanyalah pendatang baru yang tidak memiliki pengalaman"

Tawa kaisar menggelegar di udara, "Menantu, kau terlalu memuji. Tidak apa. Katakan saja apa yang ada di pikiranmu"

Yaoshan yang duduk disebelah kiri ku menyela dengan sopan, "Ayahanda, makanan akan menjadi dingin. Lebih baik kita lanjutkan pembicaraan diruang kerja nanti"

"Ah. Kau benar, ini salahku" Kaisar tertawa pelan. Well, aku yakin dia tidak benar-benar merasa bersalah. Kemudian ia melanjutkan, "mari kita lanjutkan acara sarapannya. Lagipula bukanlah suatu hal yang baik jika membicarakan peperangan di meja makan"

Setelah kaisar mengucapkan hal tersebut, hanya dentingan alat makan yang terdengar selama beberapa saat. Hingga ketika makanan penutup dihidangkan, Xuemin kembali membuka pembicaraan,

"Yang mulia, saya mengetahui hal yanh baru hari ini" ucapnya dengan tenang. Entah mengapa, aku yakin sorot matanya kini sedang menatapku dengan lekat, "ternyata putri Mingmei tidak sesuai dengan rumor-rumor yang beredar"

Dapat kulihat kerutan samar di kening ayah Mingmei itu ketika bertanya, "rumor apa?"

Xuemin tersenyum samar, entah apa maksudnya, "Ada kabar angin yang beredar dikalangan bangsawan, bahwa putri Mingmei adalah gadis yang pendiam, walaupun hamba tidak merasa demikian. Namun maaf jika menyinggungmu, tuan putri, ada rumor lain yang mengatakan bahwa kau juga bodoh dan buruk rupa"

Hei hei.. Tidakkah kalimat terakhir itu terlalu kejam? Objek yang sedang kau bicarakan itu seorang gadis loh?!

Sialan

"Pfftt.. Buruk rupa"

"Diamlah, gege" ucapku sembari menyikut perutnya.

Huh! dasar menyebalkan, berkat kalimat yang dicetuskan oleh manusia tiang itu, kini Meiren, Permaisuri hingga Kaisar susah payah menahan tawa mereka.

Hilang sudah harga diriku.

Kaisar berdeham, meski demikian, sisa tawa diwajahnya tetap masih ada, "Zhen tau jika putri Mingmei tidak terlalu pintar, tapi Zhen yakin bahwa putri Mingmei adalah gadis yang pendiam, bagaimana kau bisa menyimpulkan jika putriku bukan seorang yang pendiam?"

HEII?!

Andaikan saja dia tau jika Mingmei bahkan itu jauh lebih pintar jika dibandingkan dengan gadis ular itu.

Another Dimensions|| Psychologist, Mr(s). LiuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang