Bagian 10- Ulang Tahun Kaisar

120 19 4
                                        

---------------
Boleh dikoreksi kalo ada typo
Happy reading 😊
---------------

Seperti yang sudah kuduga, pesta perayaan kaisar di selenggarakan dengan sangat mevvah. Aula istana yang begitu luas telah dihias sedemikian rupa. Namun ada satu hal yang tidak bisa membuatku mengalihkan pandangan darinya.

Yap. Tentu saja makanan.

Sangat banyak makanan yang tersedia di meja. Mulai dari kue kering, manisan, buah-buahan, berbagai jenis protein, hingga makanan yang belum pernah kulihat sebelumnya.

Orang orang didalam istana sebenarnya tidak sebanyak perkiraan ku. Karena memang hanya keluarga dari kalangan bangsawan saja yang diizinkan untuk ikut merayakan pesta di dalam aula. Para rakyat biasa hanya diperbolehkan untuk menggelar pesta sendiri diluar pekarangan istana.

Namun, kalian tau apa yang membuatku kesal?

Begitu aku masuk tadi, para dayang sama sekali tidak menyediakan kursi untukku. Biasanya, tempat duduk para putri dan pangeran ada di sebelah kiri singgasana raja dan disebelah kanan singgasana adalah tempat untuk permaisuri dan ibu suri.

Tapi, di bagian kursi khusus anak kaisar, hanya tersedia 2 kursi saja. Tanpa harus bertanya, aku yakin itu disediakan untuk Putra mahkota dan anak permaisuri sekarang.

Cih. Bukan berarti jika Mingmei selalu bersembunyi saat ada pesta apapun, dia tidak Memerlukan tempat duduk. Bagaimana bisa dia di diskriminasi seperti ini?!

"Mei mei?"

suara itu memaksaku langsung menoleh kearah sumber suara. Disana, Yaoshan berdiri menatapku heran. Ia melambaikan tangan, sebagai isyarat bagiku untuk mendekat.

Rupanya tindakan Yaoshan mengundang banyak perhatian para tamu pesta. Karena begitu aku melangkah, aku dapat merasakan ratusan tatapan menusuk punggungku di setiap langkah. Sebagian dari mereka mengucapkan pujian samar-samar kepadaku, sebagian lagi mereka hanya menatapku dengan heran.

"Mei mei, kau sudah datang" ucap Yaoshan begitu aku sampai dihadapannya.

Aku mengangguk, "Tentu saja. Ini adalah acara yang istimewa"

Yaoshan Tertawa renyah, "kau memang selalu datang paling awal. Tapi baru kali ini kau berdiri santai di tengah aula. Biasanya kau selalu sembunyi di sudut, sehingga tak ada seorangpun yang menyadari keberadaanmu jika aku tidak mencarimu, mei mei"

Ah.. Barangkali itulah penyebab banyak perhatian yang ditujukan padaku. Mereka berpikir, tidak biasanya aku menampakkan diri di tengah pesta.

Di tengah perbincangan itu, tiba-tiba saja seekor hama datang dan menempel di lengan Yaoshan. Dengan nada yang— entahlah, agak sengau?  Ia berkata,

"Gege, kau akan duduk disampingku malam ini kan? Seperti yang biasa kau lakukan"

Dapat kulihat, telapak tangan kanan Yaoshan yang terbebas tergenggam erat, rasanya, selama sepersekian detik aku dapat merasakan pandangan sinisnya yang kemudian langsung berubah menjadi senyum lembut yang ditujukan untuk hama di lengannya.

Kalian masih ingat kataku kan? Dia itu bipolar.

"Meiren, kau membuatku terkejut" ucapnya.

Meiren— hama itu,  tersenyum manis, sebelum pandangannya teralih padaku.

"Oh, jie jie. Tolong maafkan kesalahan adik yang tidak menyadari keberadaan jie jie. Adik hanya terlalu senang karena melihat keberadaan gege yang biasanya selalu bersama adik. Tapi sepertinya gege dan jie jie sedang bersenang-senang sendiri"

Oh astaga.

Jika saja aku tidak melihat wajah sinis tersembunyi milik sancawati itu, aku hampir saja mempercayai ucapannya.

Another Dimensions|| Psychologist, Mr(s). LiuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang