Bagian 11- Mingmei

107 18 0
                                    

---------------
Nihaooooo..
Happy reading😙
---------------

"Shan Shan, apa yang terjadi pada kamarku??!!!"

Begitu pesta selesai, dan aku tak mendapatkan keinginanku, aku kembali ke kamar dengan perasaan kesal. Tapi aku semakin dibuat kesal, karena kamarku yang tadinya rapi, kini menjadi sangat berantakan dengan noda-noda merah kecokelatan yang tercetak di lantai.

"Menjawab tuan putri, inilah penyebab hamba terlambat untuk mendatangi anda tadi. Ada tiga penyusup dengan kemampuan beladiri tingkat atas, yang menggeledah kamar anda. Mereka berasal dari sebuah organisasi pembunuh bayaran bernama Liang Huang, sepertinya mereka ditugaskan untuk menyerang anda"

Bicara soal tingkatan, aki akan menjelaskan sedikit, bedasarkan dari salah satu buku yang pernah ku baca, di dunia ini memiliki lima tingkatan dalam ilmu beladiri. Yah, agak mirip dengan tingkatan sabuk dalam karate. Bedanya, tingkatan didunia ini adalah hal yang luar biasa hebat dengan mencakup semua jenis pertarungan, baik dengan senjata maupun tanpa senjata.

Tingkatan satu untuk pemula,
Tingkat dua kategori cukup mahir,
Tingkat tiga mahir,
Tingkat empat sangat mahir
Tingkat lima adalah master dan sangat langka.

Tapi, tadi Shan Shan bilang ada tiga orang yang mahir beladiri menyerangku? Oh tuhan, jika seandainya aku tidak pergi malam ini, aku yakin aku pasti sudah mati.

Mendadak, kakiku terasa lemas, aku jatuh terduduk begitu saja. Ini adalah pertama kalinya aku merasakan apa itu ancaman pembunuhan.

"Putri.. Anda baik-baik saja? Anda tak perlu khawatir, hamba sudah membereskannya"

"Dimana mereka sekarang?"

"Hamba sudah menguburkan mereka di halaman belakang"

Mataku membelalak lebar, tak tau apa aku harus menangis atau membenturkan kepala gadis ini yang dengan polosnya mengatakan hal tersebut tanpa beban.

"J-jadi, noda merah ini.. D-darah?"

Shan Shan mengangguk, "mereka menyerang hamba, jadi hamba membunuh mereka. Mohon maaf, hamba tidak sempat membersihkan noda ini" ucapnya dengan murung.

Oh astaga, oke, tenangkan dirimu. Ini hanya pembunuhan. Ya benar, pembunuhan bisa terjadi dimana-mana. Bukan hal yang mengherankan. Ini bahkan tidak bisa dibandingkan dengan kehebatan diriku yang bahkan bisa melintasi dimensi lain. Ya, aku harus tenang.

Lagipula mengapa jika mereka berhasil membunuhku? Barangkali aku akan kembali ke duniaku jika aku mati terbunuh disini. Aku harus berpikir positif.

"Putri, mengapa anda nampak sangat pucat? apakah anda terluka? Atau, putri Meiren menyakiti anda lagi selama pesta berlangsung?"

Mengapa?

MENGAPA??!

Hah. Andaikan membunuh orang itu tidak dosa, aku sudah melemparkan gadis ini ke kandang singa koleksi milik Yaoshan. Oke, itu bukanlah hal yang lebih penting sekarang.

"Shan Shan, apakah kau terluka?" aku berusaha berbicara dengan lembut

Wajah Shan Shan memerah, entahlah mungkin karena malu, "hamba baik-baik saja putri. Jika anda mengingat kejadian setahun yang lalu, ini bukanlah yang pertama kalinya. Anda juga pernah mengalami ancaman pembunuhan sebelumnya. Paviliun ini tidak memiliki pengawal, jadi hamba harus bisa mengatasi semuanya"

"Berapa mayat yang sudah kau kubur disana?"

"Jika termasuk dengan kejadian malam ini, sudah ada sekitar 6 atau 7, putri"

Haha.

Tanpa kusadari, Selama ini aku meminum teh setiap sore diatas gundukan tanah kuburan. Mengerikan.

Another Dimensions|| Psychologist, Mr(s). LiuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang