1

4.8K 249 55
                                    

seorang  anak laki - laki  berusia 17 tahun menatap  cermin dengan tatapan sedih dan juga kesal, tangan nya begitu kuat mencengkram sisi wastafle saat teringat dengan masalalu. Avaro, dialah anak laki - laki yang kini larut dalam masalalu yang teringat jelas di ingatannya.

"ma,  mau kemana?" tanya alvaro sambil mengikuti sang ibu yang berjalan di depan nya.

yuke yang berjalan di depan sang anak menghentikan langkah nya dan berbalik ke arah nya untuk menjawab pertanyaannya.

"mama  ada kerjaan yang harus di urus, sayang" jawab  sang ibu.

"penting banget ya, ma? kayaknya buru- buru banget" - Alvaro.

"seperti yang kamu lihat, mama mu ini super sibuk" jawab yuke dengan bercanda.

"percaya deh," alvaro tertawa kecil, kemudian melihat sang ibu." tapi pulang, kan, ma?"  lanjutnya dengan bertanya.

"Iya sayang,  mama pasti pulang, kok."-  jawab yuke sambil mengusap kepala sang anak dengan lembut.

"Janji?" Alvaro mengangkat jari  kelingking nya, membuat yuke mengulum senyum.

"iya  mama janji, asal Al nggak nakal, mama pasti pulang ." kata yuke yang kemudian menautkan jari kelingking nya ke jari kelingking sang anak yang masih berusia 10 tahun."

...................

"Pa,  kenapa nangis? mama mana?" tanya Alvaro pada sang ayah yang pulang tanpa sang ibu.

"mama... mama..." Atma melihat sang anak yang menatap nya dengan serius menungu jawaban.

"Mama kenapa? kenapa papa malah diam?" tanya alvaro yang mulai tidak tenang.

" mamah udah nggak ada, sayang" kata atma membuat alvaro terdiam untuk mencerna ucapan sang ayah.

"Nggak ada, maksudnya?" alvaro menatap sang ayah dengan mata berkaca - kaca.

"Mama kecelakaan, mobil mama masuk jurang dan... mama nggak selamat, sayang" atma langsung memeluk alvaro diam karena syok.

"kita ke rumah sakit ya, el ada di sana karena nggak mau pulang" atma menggendong sang anak yang masih diam tak bergeming.

..............

Alvaro masuk ke dalam kamar jenazah, dia sana sudah ada el yang menangis sambil terus memeluk jenazah sang ibu.

"Al, mama_" elvano menghentikan ucapan nya saat melihat saudara kembarnya yang berjalan mendekati brankar dengan tatapan kosong.

melihat sang ayah yang berdiri di belakang alvaro, elvano langsung memeluk nya sambil menangis.

"Nggak mungkin, pasti bukan mama" ucap alvaro, kemudian melihat wajah jenazah yang terbaring di atas brankar lebih dekat untuk melihat nya lebih jelas.

"Mama" gumamnya, kemudian tangan terulur menangkup wajah sang ibu.

"Mama cuma tidur, kan? Bangun, ma, Al udah nunggu mama pulang dari tadi. Mama bilang mau ajak Al jalan - jalan kan kalau udah pulang kerja?

"Al juga nggak nakal, ma. Al udah jadi anak yang baik dan kakak  yang baik buat El.

"Bangun ma,  jangan hukum Al kayak gini,  al udah nggak nakal lagi ma, jadi al mohon bangun.

The Truth Untold ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang