"Brengsek!" umpat Atma dengan emosi.
"Argh___, Bisa-Bisanya Aku Tertipu Seperti ini!" Atma yang emosi menggebrak meja.
"Maafin papa, maafin papa, al" ucapnya frustasi. Ia menangis menyesali perbuatannya yang selalu tidak percaya dan tidak mendengarkan penjelasan alvaro selama ini.
"Om Wira, turunin aku, om! Aku Bisa Jalan Sendiri! Please om, malu di lihat orang!" Suara alvaro membuat atma penasaran, ia buru-buru mengintip dari dalam.
"Wira, kamu benar- benar membuat alvaro bahagia" ucapnya saat melihat alvaro yang begitu dekat dengan wira.
Ting
Atma dengan malas mengambil ponsel dari saku jas karena mendapat pesan.
From : private number.
Kejutan untuk anda.
"Apa maksudnya?" gumam Atma, lalu membuka pesan suara yang di kirim si private number.
"Elvano" gumamnya dengan emosi setelah mendengar rekaman tersebut.
Bastian. Ya dialah si private number yang sudah mengirimi rekaman ke Atma.
Ting
From : private number
Elvano ada di atap.
"El, kamu harus jelaskan semuanya" Atma langsung pergi ke atap untuk menemui elvano.
Sampainya di atap, atma hanya diam dan berdiri di belakang elvano yang terlihat sedang meluapkan emosi.
"Argh___sialan! kenapa semuanya jadi kayak gini, sih? Kalau kayak gini papa bisa sayang sama Al. Nggak! Gue nggak mau kalau sampai hal itu terjadi, papa nggak boleh sayang sama Al!.
"Argh___! Seharusnya gue tusuk aja dada nya biar mati sekalian si Al!" Lanjutnya sambil berkacak pinggang dan nafas memburu karena emosi.
Air mata Atma langsung jatuh dengan sendirinya mendengar semua ucapan elvano. Ia sangat ingat saat memukul alvaro karena mengira akan membunuh elvano, ia bahkan sampai mengusir alvaro karena mempercayai ucapan elvano, tapi ternyata alvaro lah yang terluka karena ulah anak yang selalu ia percaya.
"Brengsek! Kenapa Rekaman Itu Masih Ada, Sih? Gue Yakin Dan Sangat Yakin Kalau Udah Hapus Rekamannya" Elvano berteriak kesal.
"Jadi kamu yang udah hapus rekamanya, el?" Tanya seseorang yang sudah berdiri di belakangnya.
Elvano diam dengan tegang, jantungnya seolah berhenti karena sangat mengenal suara orang tersebut. Perlahan ia berbalik dan melihat orang tersebut.
"Papa" gumamnya takut.
Elvano menelan salivanya melihat Atma yang melihatnya dengan emosi.
"Pa, aku bisa jelasin ___" Elvano menghentikan ucapannya, Ia hanya diam saat Atma menunjukan ponsel nya dengan air mata tertahan.
"Kenapa? Kenapa lo setega itu sama alvaro? Dia itu saudara kembar lo, al" tanya bastian dengan tatapan tajam.
Elvano yang tadinya tegang perlahan menarik salah satu sudut bibirnya dan tertawa ejek setelahnya.
"Karena gue benci sama dia" kata elvano dengan santai.
Bastian berdecih mendengar ucapan elvano.
"Nggak kaget sih, karena gue udah lama curiga sama lo. Lo itu nggak sebaik kelihatannya, bahkan alvaro sendiri aja nggak tau kalau kembarannya sebusuk ini!" Bastian melihat elvano dengan tangan mengepal menahan emosi.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Truth Untold ✅
FanfictionSuatu kebenaran yang terungkap dengan caranya. Star : 15 oktober 2021 End : 4 juni 2022