00

1.7K 141 5
                                    

Halo.. ini cerita pertama saya jadi  tolong dimaklumi ya,jika nanti ada kesalahan saya dalam menulis😅

Jadi langsung aja yah......



Damai satu kata untuk menggambarkan suasana kamar yg di tempati seorang gadis cantik bak bidadari sebelum seseorang datang dan merusak mimpi indahnya.
Gadis itu terusik dengan keributan yg dibuat orang itu sehingga ia terbangun dan menatap tajam orang yg membuat keributan itu " keluar" satu kata yg terucap dari bibirnya datar, tegas, dan dingin.
Mungkin bagi sebagian orang akan merasa tersinggung atas perbuatannya, tapi tidak dengan orang itu karna ia sudah terbiasa dengan sikapnya. Jadi dia bertindak seolah olah tidak terjadi apa apa ia  malah tersenyum menunjukkan gumy smileynya kemudian menarik wanita itu dari ranjangnya dan mendorongnya ke kemar mandi " cepat mandi dan temani aku belanja" orang itu berkata sambil melemparkan handuk pada gadis itu kemudian ia berlari menjauh dari kamar gadis itu tanpa menunggu jawaban dari gadis itu.
" JENNIE KIM.." teriak gadis itu dari kamar mandi dengan wajah memerah dan emosi yg memuncak
Sedangkan orang yg dipanggil jennie itu malah tertawa terbahak-bahak di bawah mendengar teriakan dari gadis itu.

Dengan keadaan badmood ia menyelesaikan kegiatan nya lalu turun kebawah untuk sarapan.
Dari atas tangga ia menatap sinis pada Jennie yg sedang bercanda dengan eomanya di meja makan.
" Pagi eoma" sapanya, " ouh.. kau sudah bangun jisoo  eoma pikir kau akan tidur sampe siang" kata eomanya " bagaimana aku bisa tidur jika ada hama yg menggangu ku" kata jisoo dengan menatap Jennie tajam sedangkan yg ditatap hanya memerlukan lidah nya "hush.. mulut mu sopan sedikit " kata eomanya memukul pelan mulut jisoo. Jisoo hanya menggerutu kesal sedangkan Jennie tertawa puas.
" Pagi para bidadari ku dan calon menantu ku" suara itu mengalihkan perhatian mereka pada lelaki setengah abad. Lelaki itu berjalan mendekati meja kemudian duduk di kursi "appa dia bukan pacarku" rengek jisoo menatap ayahnya " yg mengatakan dia pacarmu siapa" tanya appa jisoo. Appa dan eomanya terkekeh melihat wajah putrinya memerah menahan malu sedangkan yg dikatakan sebagai menantu hanya tersenyum karna sudah terbiasa dengan tingkah laku keluarga tersebut.
Detingan piring beradu dengan sendok memenuhi ruangan tersebut ditemani candaan kecil yg di lontarkan appa jisoo melengkapi sarapan pagi mereka "jisoo ya apa kamu mempunyai janji hari ini? " Tanya appa jisoo setelah sarapan selesai "tidak ada appa " kata jisoo " benarkah? Bukannya kamu mau menemani Jennie belanja hari ini " timpal eoma jiso sambil mengangkat piring kotor " tidak aku tidak membuat janji dengan siapapun hari ini " kata jisoo " benarkah Jennie ?" Tanya appa jisoo pada jennie yg baru kembali dari dapur " hmm.. benar appa aku tidak membuat janji dengan jisoo tapi aku kan calon menantu appa jadi aku tidak perlu membuat janji dengan pacar ku, benar kan appa?" Kata Jennie dengan senyum smirknya menatap jisoo " ha-ha-ha kau ada ada saja Jennie hm iya kau tidak perlu membuat janji karna kau menantu kesayangan appa ha-ha-ha " kata appa jisoo menimpali candaan Jenni " aish ada apa sih appa " kata jisoo ngegas dengan wajah jengkel
" Jangan terlalu galak jisoo_ya nanti jomblo seumur hidup" kata eoma jisoo "ha-ha-ha benar dengarkan kata eoma jisoo " kata Jennie dengan tawa yg belum reda " sudah sudah appa mau bicara serius kali ini" lerai appa jisoo " hari ini oppa mu akan pulang jadi appa minta kau untuk menjemput nya dari bandara karna appa sama eoma tidak bisa, kami harus mengikuti acara perusahaan sampai malam " kata appa jisoo . Jisoo mendadak lemas mendengarkan bahwa oppa nya telah kembali, bukan ia tidak membenci oppanya tapi karna ia tau jika oppanya ada di sini maka kebebasannya akan leyap ia akan dirumah sepanjang hari bersama gadis bermata kucing yg sedang tersenyum senang menatapnya dan itu akan sangat menyiksanya




Ini dulu ya nanti klo rame aku lanjut oke.. bye bye














     

Jensoo🐻🐇Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang