10

615 64 16
                                    


Pov author

"Hati hati Rosiè, kau bisa tersedak nanti" Jennie memperingati Rosè yg sedang menyeruput mie instannya.
Sedangkan Jennie sibuk dengan laptopnya
"Hehehe ini sangat enak, kau harus mencobanya Nini" tawar Rosè
"Aku ingin tapi nanti badan ku akan melar Rosie" tolak Jennie
"Tapi badan ku tidak melar sampai sekarang nih" Rosè menarik bajunya ke atas menunjukkan perut ratanya
"Yah itu hebat, sekarang turunkan bajumu Rosie kau bisa masuk angin nanti " perintah Jennie tegas matanya menatap tajam Rosè
Rosè segera menurunkan bajunya dan  menyeka bibirnya dengan tissue.
"Ughh..nini sangat galak "Gumang Rosè tapi tidak di dengar oleh jennie,
"Nini sedang apa" Rosè melihat pada  laptop  dipangkuan Jennie
"Hanya melihat, episode mana yg sedih di Business Proposal hingga membuat Rosiè ku menangis "
"Ahh... itu.." Rosè mengaruk pipinya, dia bingung soalnya ia hanya menonton tiga episode saja jadi dia tidak tau.

Hingga dering telephone  mengalihkan perhatian mereka.
Itu telephone Rosè, Rosè bergegas keluar dari kamar dan menjawap telephone itu dan tidak kembali lagi.
petangpun tiba Jennie masih tetap  melanjutkan tontonannya mencari part sedih, tapi menurutnya biasa saja tidak ada yg terlalu menguras air mata dan ia berpikir bahwa Rosè saja yg terlalu lembut jadi dia menangis
"Ahhh... itu melelahkan sekali, padahal aku hanya duduk saja "jennie merengangkan otot ototnya lalu melirik jam
"Wow aku harus pulang "gumang Jennie, Dia bangkit dan bersiap siap untuk pulang.
setelah Jennie berpamitan, dia meminta supirnya untuk jalan dan berhenti sebentar di Restoran favoritnya

Sisi lain

"EooMmaaaa....."jisoo berteriak memangil eommanya.
Kakinya berjalan menuju kamar eommanya
Ckeklek..."eommaa !!" kepalanya celingak celinguk mencari keberadaannya tapi nihil, tidak ada seorangpun disana.
Jisoo memutuskan pergi ke kamar Mino. Belum sempat ia mengetok pintu, pintu sudah terlebih dahulu dibuka oleh pemilik kamar
"KAMJAGIYA.... yak!! kenapa kau tiba tiba disitu!!" Mino mengelus dadanya, syok hingga ransel yg ia pengan jatuh.
"Dimana eomma sama appa?"tanya jisoo mengabaikan pertanyaan Mino, dia bahkan menatap kukunya dan bersandar di dinding.
"Dasar dongsaeng kurang ajar" Mino mengambil tasnya lalu menatap jisoo malas
"Appa ada perjalanan bisnis jadi eomma ikut menemaninya, mereka pergi jam 3 tadi " Mino ingin berlalu tapi Jisoo mencegahnya
"Kapan mereka pulang?"
"Tidak tau, mungkin besok atau lusa"balas Mino dan pergi dari hadapan Jisoo
"  Tunggu!!!" Teriak jisoo mengejar Mino
"Trus siapa yg masak? "Tanyanya terus mengikuti langkah mino
"Gak tau"balas Mino cuek
"Oh dan satu lagi oppa juga akan menginap di rumah teman dan kamu terserah mau ngapain "lanjutnya dan masuk kedalam mobilnya
"Yak!!! Setidaknya beri aku uang baboya!!" Teriak jisoo dan sayangnya mobil Mino sudah menjauh.

Jisoo berjalan lemas menuju dapur, tangannya kananya sibuk mengelus perutnya sedangkan tangan kirinya membuka kulkas, lemari dan tujung saji matanya mencari makanan yg bisa dimakan tapi sayangnya hanya ada bahan mentah dan dia tidak bisa memasak.
Jisoo duduk di meja makan, wajahnya memelas dan mulutnya komat kamit memberikan sumpah serapah pada Mino dan eommanya.
Hingga dia dikejutkan oleh bunyi bel, dengan malas di beranjak dari kursinya untuk melihat siapa yg datang, saat Jisoo melihat keluar  dia tidak mendapati seseorang disana jadi Jisoo kembali menutup pintu dan berpikir jika dia hanya halusinasi akibat kelaparan, jisoo ingin kembali kekursinya tapi dia merasa tidak ada gunanya jadi dia memutuskan untuk pergi keluar dan mencari makanan. Jisoo membuka pintu  dan BOOMM Jennie tiba tiba muncul didepannya
"EOMMAAAA!!" Jisoo berteriak histeris
"Ehh chu ini aku Jennie "kata jennie panik saat melihat Jisoo hampir pingsan, tanganya dengan sigap menahan tubuh jisoo.
Nafas jisoo memburu, tangannya memengan dadanya dan lututnya lemas, sungguh dia sangat terkejut tadi.
Sesaat kemudia Jisoo sadar, dia menoleh kesamping melihat Jennie yg sedang menatapnya khwatir, tatapan mereka bertemu  dan
Bug.. Bug.. Bug.. Jisoo melayangkan pukulan pada pipi  dan bahu Jennie hingga menyebabkan sedikit memar pada pipi jennie
"Ahk Aw sakit Chu.."Jennie meringis menahan serangan Jisoo
"Yak kau apa apan ha?? Kau ingin membuat ku mati muda Ha?" Teriak Jisoo geram
"Maaf chu aku tidak berniat menakuti mu, tadi saat aku memencet bel aku melupakan sesuatu di mobil jadi aku mengambillnya dulu dan saat aku kembali kau tiba tiba keluar dari pintu " kata Jennie mengelus bahunya
"Alasan " jisoo menatap sinis Jennie
"Ngapain kesini?" Tanya Jisoo
"Mau main" kata Jennie polos
"Ha? Main ? ini udah malam pabo" jisoo menatap jengkel jennie
"Justru itu makin bagus " Jennie menatap jisoo semangat
" eh eh maksudnya bagus untuk tidur"jennie gelagapan saat melihat tatapan mematikan Jisoo.
Jisoo mendengus dan hendak beranjak tapi tangannya ditahan Jennie
"Mau kemana?"
"Bukan urusanmu!" Ketus Jisoo
"Tapi..." jisoo tidak mendengarkan Jennie.

Sudah 1 jam jisoo berjalan tapi tidak ada satupun stand makanan yg dia temukan dan Minimarket masih jauh lagi.
"Aghh sial kenapa nggak ada yg jualan sih" gerutu Jisoo, matanya melirik kesana kemari siapa tau ada kedai dan nihil tidak ada, jikapun ada itu hanya menjual makanan mentah. Setelah berjalan jauh akhirnya  jisoo memilih untuk pulang dan tidur dengan perut kosong.
Dan tak terasa jisoo sudah sampai di rumahnya, jisoo membuka pintu berjalan lemas ke kamarnya tapi matanya menangkap jennie sedang duduk di ruang tamu sedang menonton tv
"Yak apa yg kamu lakukan di rumah ku!" Teriak jisoo
"Kau sudah pulang" jennie menutup telingannya
"Aku hanya memberikan ini " Jennie menunjukkan sekotak chiken dan makanan lainnya yg ia bawa dari Restoran.
"Aku tidak mengiginkannya sana pulang" kata Jisoo gensi tapi tatapannya tidak mau lepas dari makanan itu
"Oh.. yaudah " Jennie hendak membereskan makanan itu.jisoo yg melihat itu cemas dia takut jika jennie benar benar pergi dengan membawa makanan itu, setelah berdebat dengan dirinya sendiri akhirnya jisoo menurunkan egonya demi perutnya
"He! Jangan!!" Jisoo merebut kotak chiken dari tangan Jennie
"Kalau mau pergi, pergi ajah nggak usah bawa mereka" jisoo memeluk posesif makanan yg ada di meja, matanya menatap tajam Jennie dan bibirnya manyun seolah menyuruh jennie untuk tidak menyentuh makanan itu.
Penampakkan itu tidak menyeramkan sama sekali untuk Jennie malah itu sangat mengemaskan melihat Jisoo bertingkah seperti anak kecil.
Mengetahui mood jisoo sudah bagus jennie tidak mau lagi mengodanya
"Hmm sebagai gantinya aku nginap ya" kata Jennie lembut tidak mau mengusik Jisoo yg sedang fokus pada chikennya tapi Jisoo tidak mendengarkannya  jadi dengan hati hati Jennie  mendekat pada Jisoo
"Chu.. Jennie nginap ya"jennie menatap  jisoo penuh harap
"Humm.." jawap jisoo tidak perduli.
Jennie tersenyum senang ia tidak mengalihkan perhatiannya dari jisoo hingga jisoo tersedak
"Yak.. hati hati chu" dengan cepat jennie menuangkan air untuk jisoo, tangannya mengelus lembut punggung jisoo dengan cepat jisoo  meminumnya
"Tidak ada yg memintanya chu" jennie mencubit gemas pipi jisoo dan menyeka sisa air di bibir jisoo, jisoo menatap jennie sebentar
"Lepas!"jisoo menyentak kasar tangan jennie dan pergi kekamarnya meninggalkan jennie di ruang tamu.
Jennie menatap kepergian jisoo sendu , entah kata apa yg bisa dia ucapkan untuk mendefenisikan  hatinya sekarang.
Perlahan jennie bangkit dari tempat duduknya untuk membereskan sisa makanan jisoo.





Jensoo🐻🐇Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang