07

408 64 0
                                    


JENNIE POV~~~

Setelah pulang sekolah aku langsung pergi menemui seorang teman.
Aku sudah membuat janji denganya tadi saat aku di rooftop

Dan disinilah aku sekarang di belakang perpustakaan, seraya menunggu aku mengecek pesan yg masuk ke hp ku
"Hai.."
"Oh hai" aku tersenyum hangat padanya
"Sudah lama menunggu??" Ia duduk di bangku yg telah ku sediakan sebelumnya

"Tidak juga "
"Syukurlah hmm.. bagai mana kabar mu?"
"No bad but no good" aku menatapnya sendu
" tidak apa apa, besok mungkin lebih baik" ia menggenggam tangan ku menyalurkan kekuatannya.
"Gomawo ChaHee" aku menaruh kepalaku ke bahunya.
Dia adalah sahabatku yg bisa menjadi sandaranku yg paling kuat dan tempatku bermanja ria.
kalian pasti bertanya kenapa bukan Rosie yg menjadi sandaran ku? Padahal kami sudah lama bersahabat? Bahkan kami sudah seperti saudara?
Itu karena ia dia terlalu lembut dan aku tidak ingin dia terbebani oleh masalah ku.
Aku dan chahee sudah berteman saat kami disekolah menengah pertama. waktu sekolah mengadakan MOS dan kebetulan aku satu tim dengannya, awalnya aku tidak perduli dengannya tapi lama kelamaan aku mulai nyaman dan itu berakhir dengan Rosei mengamuk dan tidak mau berbicara pada ku selama 4 hari dan akhirnya aku mengalah, aku mengatakan pada Rosei jika aku tidak akan dekat dekat dengan ChaHee lagi
Dan itu berhasil aku dan Rosei berbaikan lagi.

Karna itulah aku dan ChaHee bertemu secara diam diam , ( hehe maaf Rosei)

"Chahee?"
"Hemm" salah satu tangannya bergerak mengelus rambutku dan satu lagi merangkulku

" apa kau sudah mencari tau tentang  Taeyong?"
"Ya anak 11 c bahasa bukan? " tanganya mulai berhenti,
"Apa Jenjen ku ini sudah bisa jatuh cinta dengan orang lain?" Dia menjatuhkan pandangannya padaku
"Ekeke tidak mungkin" kekehnya, dia menyibakkan rambutku ke belakang telingaku dan mendekatkan mulutnya ke arah wajah ku seolah dia akan mencium ku
"Tidak mungki jendukie berpaling dari Jisoo" bisik Chahee
"Ugh.. sudah lah jika kau tidak mau memberi tau jenjen" pundungku

ChaHee sudah tau semua tentang ku baik itu tentang keluarga, teman, kisah cinta dan semua tentang diriku
Bahkan kedua orang tua ku tidak mengenal ku sebaik ChaHee sungguh sangat miris bukan?

"Agioo.. jenjen ku merajuk " Chahee menarikku ke pangkuaanya, lalu mencium rambut ku, aku ingin menolak tapi aku tidak bohong jika ini nyaman
" ayah Taeyong adalah seorang Direktur di perusahaan sedangkan ibunya mantan seoarang model,  Taeyong juga mempunyai saudara perempuan." Chahee menempelkan pipinya ke pipiku
" sudah puas?"
" Hee~ itu belum lengkap" aku menghentak kan kaki ku tidak puas
"Ekeke araso dengar baik baik hum?" Dia mengeratkan pelukkannya dan aku tidak menolaknya
"Taeyong pernah di keluarkan dari sekolah karena kasus bullyng dan katanya ia sudah tobat.
Dan  Taeyong punya teman' yg berandalan, mereka juga sering ke klup malam" dia berhenti ketika aku bergeser untuk menatapnya
" Bukannya dia pernah jadi Ketua kelas saat kelas 10? " aku heran bagaimana ia bisa jadi ketua kelas jika ia punya kasus bullyng?
" Tidak tau" jawapnya tidak peduli
" Hee~~" aku mengeluarkan jurus andalanku aegyo
" Ya Tuhan, Jennie kim kau berniat membunuh ku??? " Teriaknya lebay, hehe jangan  ragukan Jennie kim.
Aku mengerucutkan bibir ku
" Jenjen ku sayang, aku bukan tidak ingin menjawapnya tapi memang aku tidak tau, tapi aku akan mencari taunya nanti untuk mu hum? berhenti cemberut sayang "katanya lembut seraya menyelipkan rambut ku
"Hehe maaf Hee "
"Tidak apa apa " Chahee menarik hidung ku gemas dan aku memberikan senyum gummy smile terbaikku untuknya

Kami melanjutkan obrolan kami dengan posisi seperti itu, hingga ChaHee menerima pesan dari eommanya yg menyuruhnya untuk pulang.
Aku mengantarnya kerumahnya dan setelah itu aku pulang kerumahku untuk berganti pakaian.
Saat aku sedang berganti pakaian aku menerima notif dari Rosei dia menyuruhku  datang kerumahnya untuk menginap dan aku menyetujuinya karna aku sangat muak jika berada di rumah yg besar ini.
Ini sudah jam empat sore dan aku akan pergi nanti sekitar jam tujuh,
Jadi aku ingin menjumpai tetangga ku yg galak dulu

Aku menekan bel pintu rumah tetangga kesayanganku , ya walaupun aku bisa saja masuk sesuka hati tapi aku tidak mau calon mertuaku ilfeel melihat ku,jadi aku harus pencitraan dulu bukan?  Ekeke

Pintu terbuka menampakkan nyonya besar dari rumah itu
"Sore eomma, eoh eomma ingin pergi? "
Eomma terlihat sangat rapi dan cantik, itu berarti dia akan pergi
"Eh Jennie, ayo masuk Jisoo ada diruang makan " eomma mepersilahkanku masuk
" iya eomma ada janji sama teman eomma, jadi eomma titip chikin nakal itu ya sayang " eomma tersenyum lembut
" ne, ku pastikan dia akan tetap aman eomma "
Setelah eomma pergi aku masuk kedalam rumah dan berjalan kearah seseorang yg tidak perduli dengan keadaan sekitarnya  ugh.. bagaimana jika aku adalah orang jahat? Kupastikan di tak akan bisa selamat.
Dan hap aku menutup matanya dan mengatakan sesuatu untuk memancingnya banyak berbicara hingga ia menyentuh tangan ku dengan tangannya yg berlumuran saos chikin
"Huaaa.. kim jisoo bodoh " aku berpura pura menangis dan pergi ke dapur untuk mencuci tangan ku dan sial itu sangat perih karena saos itu mengenai luka gores di tangan ku, yg kudapat saat aku mengangkat kursi untuk ChaHee tadi.

Setelah aku selesai membersihkan tanganku, aku pergi menuju kamar Jisoo mengambil Tissue untuk mengeringkan tangan ku,  sebenarnya ada tissue di ruang tamu tapi aku lebih menyukai yg di kamar Jisoo hehe
Saat aku mengambil tissue dari meja belajar jisoo, mata ku tertuju pada laptop jisoo dan tiba tiba Taeyong terlintas di otakku. Mungkin aku bisa mendapatkan informasi disana,
Aku melepas jaket ku dan melemparnya kelantai lalu membawa laptop jisoo ke kasur dan entah kenapa tissue tadi juga kubawa.
Aku mengontakantik laptop jisoo hingga aku melihat chat mereka , dan aku merasa sangat marah jadi aku melampiaskannya ke tissue. Aku terus membaca chat mereka mulai dari awal hingga tadi pagi ughh aku memang suka nyari penyakit ya.
Aku terus menarik tissue dan meremasnya hingga aku mendengar

"Ai senangnya dalam hati bila bersuami dua~~~" buru buru aku menutup semua aplikasi dan aku membuka salah satu film yg telah kusiapkan tadi untuk jaga jaga
Dia masuk "Tuhan selamatkan aku" bathin ku
Dia marah sangat marah
"kau pikir kau siapa hingga kau bisa masuk kekamarku HA??"dia mencengkram ku cukup kuat dan diitu sangat sakit
" aku Jennie kim pacarnya Kim jisoo" jawapku percaya diri dan terlihat santai padahal aku takut
"Cihh sampai mati aku kim jisoo ngak akan pernah mau pacaran sama kamu paham"

Aku tidak sakit hati dengan ucapanya itu, bahkan aku sudah kebal dengan semua ucapanya hingga ia mengatakan itu dan tiba tiba aku merasa ada sesuatu yg menyayat hati ku rasanya sesak dan aku sangat ingin menangis tapi aku tidak bisa.
Dengan cepat aku meraih hanphone ku, aku meminta salah satu asisten rumah ku untuk mengantarkan paperbag yg ada di kamarku ke rumah jisoo
Setelah itu aku membereskan semua kamarnya dan menganti sprei aku menyelesaikanya dengan cepat karna aku ingin langsung ke rumah Rosei.
Aku mendengar suara bel berbunyi, mungkin itu asisten rumah ku jadi aku menyimpan semua peralatan ku dan pergi menemuinya.
Aku menerima paperbag  itu dan menyuruhnya untuk pulang. Setelah mengucapkan terimakasih aku memasukkan surat kecil untuknya.

Kuletakkan Boneka itu di meja Jisoo lalu aku beranjak pergi. Saat aku melewati kamar Mino oppa, aku ingin memanggilnya untuk berpamitan tapi aku mengurungkan niatku mengingat dia masih marah pada ku jadi aku langsung saja pergi

Jensoo🐻🐇Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang