Normal pov
Suara hujan memenuhi ruangan kelas, sehingga mereka yg ada di ruangan tidak mendengar apa yg dikatakan oleh guru mereka
Seperti lisa ia tidak perduli dengan apa yg dikatakan oleh gurunya dia lebih peduli dengan gadis yg duduk diseberang meja sana
Lisa memerhatikan gadis itu dengan tatapan memuja ,ia sesekali tersenyum saat gadis itu dibuat kesal oleh teman sebangkunya
"Baik karena tadi saya sudah membagi kelompoknya jadi kalian sudah bisa memikirkan apa yg akan kalian tampilkan untuk acara ulang tahun sekolah kita dan saya harap kalian menampilkan yg terbaik " kata gurunya menutup pembelajaran mereka
"Haaa...??" Wajah bingung lisa saat mendengar bahwa guru mereka sudah membentuk kelompoknya
Wajah panik lisa tercetak jelas saat ia tidak tau harus bertanya pada siapa karena
Tidak satupun teman sekelasnya yg mau berteman dengannya"Lalisa... aku menunggumu di kantin oke " seseorang berteriak dari arah pintu
" haa?? "
" ck.. kita harus membahas apa yg akan kita tampilkan nanti " kesal gadis pergi meninggal kan kelas
"Shit.. kenapa aku harus sekelompok dengan dia Tuhan " batin lisa menangis saat ia tau teman kelompoknya adalah Jennie kim sang primadona sekolah
Dengan buru buru lisa membereskan alat tulisnya dan pergi menyusul jennie
mata tajamnya menelusuri setiap sudut kantin itu hingga ia merasa jantungnya seakan berhenti saat ia melihat jennie
Bukan Jennie,Bukan dia penyebab jantungnya berdebar kencang Tapi gadis yg duduk di sampingnya
Park chaeyoung atau Rosè" Tuhan apa kau sedang bercanda ??" Lisa tidak tau apa ini sial atau berkah,
Di satu sisi ia tidak ingin berdekatan dengan Jennie karna ia tidak ingin membuat masalah yg berakibat mempermalukan dirinya sendiri
Tapi di sisi lain ia bisa dekat dengan Rosè, seseorang yg selalu berhasil menciptakan senyumnya" Hei minggir kau menghalangi jalan ku Bodoh!!" Bentak seseorang yg ingin masuk kedalam kantin
" eh.. ne" seakan tersadar dari lamunannya ia bergeser memberikan jalan pada orang itu
Dengan ragu ragu ia menghampiri Jennie. Sungguh ia sangat gugup sekarang
"Oh kau sudah datang ? "
" y-ya"
" kenapa kau sangat gugup eoh?"
" Tidak aku tidak gugup"
" ya terserah mu ayo duduk dan pesankan sesuatu untuk mu"
" Tidak aku tidak lapar"
" apa kau mau langsung membahas tugas itu? oh ayolah lalisa kita bisa membahasnya nanti " jennie sedikit jengah melihat lisa yg sangat serius" Tidak, tidak seperti itu aku bisa menunggu mu sampai selesai" lisa tidak berani menatap Jennie apa lagi gadis di samping Jennie , ia menundukkan kepalanya dan memainkan jarinya
" hmm arasseo kita akan mulai tapi dangan syarat kau terlebih dahulu memesan sesuatu " perintah Jennie mutlak
" ta-tapi " lisa ingin sekali menolak tapi tatapan tajam itu membuat nyalinya menciut
Dengan berat hati lisa memesan makanan termurah krn uang yg ia pengan tidak akan cukup untuk memesan makanan seperti punya Jennie dan Rose
" hmm lalisa kenapa kau tidak memesan yg berkuah saja itu sangat bagus untuk cuaca yg sangat dingin seperti ini" Rose bertanya saat ia melihat pesanan lisa
" a- aku " pipi lisa seketika jadi merah saat ia mendengar Rose menyebut namanya
"Huff.. dengar kita memang tidak terlalu akrap okeh, tapi sekarang kau duduk di meja yg sama dengan ku,
Jadi semua makanan yg ada di meja ini aku yg bayar jadi kau tidak perlu memikirkan bayarannya " Kata Jennie menatap Lisa"Terimakasih tap.." " sudah biar aku saja yg memesan sesuatu untuk mu sekalian aku mau nambah" Rose dengan cepat memotong perkataan lisa dan pergi
Deg~ deg~ Jantung lisa berdebar sangat kencang , ia tidak bisa menahan senyumannya
"Hmm lisa kau bukan orang korea bukan?" Jennie membuyarkan lamunan lisa
"Ah iya aku orang Thailand "
" Owh jadi kau tinggal sediri di sini? Kau pasti sedih karena jauh dari orang tua mu"
"Y-ya sepertinya" lisa menjawab dengan ragu ragu
" Sepertinya??" Jennie mengerutkan alisnya
"Nih" tiba tiba Rose datang
" apa kalian sedang membahas tentang itu? " Rose bertanya dengan tangannya sibuk mencampur makanannya dengan saos
" Tidak , sejujurnya aku sangat malas membahasnya sekarang tapi besok aku ada janji" jennie mengambil tisu, dengan lembut ia membersihkan saos yg belepotan di wajah Rosemelihat itu lisa merasa sedikit cemburu tapi ia menahannya karena ia tau mereka hanya teman
"Lisa apa kau punya hobi?" Tanya jennie tiba tiba
" ya tentu" lisa bingung bukankan semua orang punya hobi?
"Apa"
"Hem aku suka fotografi"
" selain itu?"
" selain itu... oh aku juga suka dance" kata lisa dengan percaya diri menatap Jennie
"Gotcha itu dia!" jennie menatap lisa
"Ne??"
" aku sudah mendapatkan ide yg akan di tampilkan nanti"kata Jennie seraya membuang tissue tadi
"Sudah? Apa?" Heran lisa, bukankah mereka hanya mengobrol ringan tadi? Dan tiba tiba mereka sudah punya ide untuk kerja kelompok mereka" kau suka dance otomatis kau pasti bisa dance dan aku bisa sedikit jadi kita bisa menampilkan itu nanti dan itu cukup mudah " terang jennie
" Tapi kita perlu menciptakan koreografi baru "
"Hmm ya dan itu tugas mu ,untuk yg lain kau serahkan saja padaku ""Eh ? Kau mau kemana?" Kaget lisa melihat Jennie hendak pergi
"Menemui masa depan "Jennie pergi tanpa mendengar lisa
"Ta-tapi" sungguh wajah panik lisa sangat tercetak jelas sekarang
"Hei tenanglah aku yg pegang kartunya jadi kau tak perlu khawatir kita bisa jajan sepuasnya " kata Rose tidak perduli dengan kepergian Jennie karena itu sudah kebiasaanyaLisa menunduk, sejujurnya lisa tidak masalah jika ia harus mencuci piring untuk membayar makanan itu
Dan yg jadi masalahnya adalah Ia duduk dengan PARK CHAEYOUNG crushnya Lalisa manoban
KAMU SEDANG MEMBACA
Jensoo🐻🐇
Fiksi PenggemarJennie Kim si broken home yg mencoba menarik perhatian dari Kim jisoo tetangganya tapi tidak pernah berhasil Park chaeyoung atau rose sahabat dari Jennie Kim yg polos dan doyan makan Lalisa manoban atau Lisa teman sekelas Jennie Kim yg mempunyai ra...