Kedatangan kimberly dengan keberanian yang berkobar berhasil membuat heboh satu sekolah. Bisik-bisik semakin terdengar jelas sepanjang lorong yang kimberly lewati, semua yang melihat menatap kagum penampilannya. Mulut yang dengan lihai memainkan permen karet, satu tangan kimberly yang masuk kedalam saku rok, serta baju yang dikeluarkan dengan tas hitam yang disampirkan disebelah bahu, belum lagi mata elang yang menyorot tajam kedepan membuat aura misteriusnya semakin kental.
Keadaan seperti ini bukan yang pertama kalinya untuk kimberly, ia tetap berjalan santai sampai saat dibelokan lorong tak sengaja bertabrakan dengan seseorang.
"Anjing! Lo kalo jalan pake mata dong" emosi cowok kala jus buah naga yang sedang ia minum membasahi seragamnya. "Buta mata lo?! Ngebahayain orang banget"
Mereka masih sama-sama menunduk. Kimberly tak berniat menjawab ocehan cowok itu, fokusnya hanya pada sepatu diornya yang ikut terkena cipratan jus.
Cowok itu mendongak. "Udah salah bukannya minta ma-" Ucapannya terpotong saat kimberly ikut mengangkat kepala.
"Hah Kim? Eh BOS?!" kaget cowok itu spontan berteriak dan menunduk.
Alis kimberly berkerut. "Lo kenal gua?"
"LO LUPA SAMA GUA?!" lagi-lagi cowok itu berteriak heboh. "Gilak! L-lo gak anemia kan? Ga lupa sama semuanya kan!"
Kimberly berusaha mengingat, 15 detik kemudian mulutnya membulat sempurna. Ia tau siapa cowok didepannya.
"Sorry" kimberly melirik seragam cowok itu. "Gua ga sengaja"
Cowok itu menggeleng tegas. "Bukan salah lo kok! Ini salah gua karena jalannya sambil nenen hp---eh nenen!! Maksutnya maen hp tadi" Sial! Ia gugup. Mulut latahnya kembali kumat menerima serangan tatapan intens dari kimberly.
"Eh gausah bos" tolak cowok itu saat kimberly dengan terkekeh menyodorkan 3 lembar uang berwarna merah.
"Ambil atau lo jilat sepatu gua sampe bersih!"
"M-makasih bos" Secepat kilat cowok itu menerima uang yang kimberly sodorkan. "Hmm, btw. Alan tau lo balik?"
Belum sempat kimberly menjawab, atensi mereka teralihkan oleh suara siswi-siswi yang menjerit histeris melihat kedatangan para inti lapetos.
"LIAT TUH!" mata elang kimberly menyorot sinis inti lapetos yang berjalan angkuh memasuki halaman sekolah. "Setumpuk kuman berjalan lagi pada caper"
Cowok disamping kimberly menoleh cepat dengan mata melotot. "Jaga ucapan lo kim"
"Kalo ketahuan bisa abis lo sama mereka" lanjutnya memperingati.
Kimberly melipat tangan dibawah dada. Dengan wajah penuh keangkuhan dia berucap. "Gak takut! Dompet gua lebih tebel dari mereka"
Cowok itu tersenyum remeh. "Hati-hati saat lo berkeliaran dikandang singa kim"
"Kenapa?" alis kimberly terangkat satu menantang jawaban cowok disampingnya. "Lo takut sama mereka?"
Cowok itu membisu, rumor tentang tatapan kimberly yang mampu membuat lawan tak berkutik ternyata benar. Sedangkan kimberly berdecih sinis. Sepertinya dua tahun menghilang dari dunia gelap membuat mereka mudah meremehkannya!
"Kalo lo anggap mereka adalah singa. Anggap gua sebagai pemburunya. Karena gua di didik untuk selamanya menjadi pemangsa! Bukan hama kayak mereka!" gemuruh nada rendah kimberly membuat kepala cowok disampingnya menunduk semakin dalam. Cowok itu merutuki kebodohannya sendiri. Bisa-bisanya ia lupa siapa yang sedang ia ajak bicara.
"Jangan sampai omongan lo didenger sama alarick" tubuh cowok itu semakin menegang.
".... Lidah lo bisa dicabut sama dia kalo sampai dia tau lo barusan ngeremehin gua"
KAMU SEDANG MEMBACA
NEMESIS
Mystery / Thriller⛔FOLLOW AUTHOR DULU YA SEBELUM BACA⛔ 𝐊𝐢𝐦𝐛𝐞𝐫𝐥𝐲 𝐐𝐮𝐢𝐧𝐧---Sicantik yang brutal dan bernyali besar, gadis pecinta bubblegum itu kembali bukan hanya untuk sekedar balas dendam. Dia datang untuk memberikan sesuatu yang sudah seharusnya mereka...