Nine

14.5K 1.8K 402
                                    

"Kita bisa menghindari pisau yang mengarah, tetapi pisau yang tersembunyi tidak"

Kimberly tersenyum saat baru membuka pintu langsung melihat fotonya dulu dipajang begitu megah dimarkas lama mereka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kimberly tersenyum saat baru membuka pintu langsung melihat fotonya dulu dipajang begitu megah dimarkas lama mereka. Setelah kejadian tadi ia dan alarick langsung pergi ke gedung mewah tersembunyi ini yang dari pertama memang menjadi awal tujuan keduanya. Tempat mengerikan yang harus melewati lorong gelap dulu dimana temboknya dicat menggunakan darah, bahkan disepanjang lorong itu pun banyak digantung alat-alat seperti golok, celurit, linggis, belati-belati, tengkorak-tengkorak kepala manusia dan tulang-belulang hewan.

Alarick dan kimberly datang kemarkas lama setelah mereka menghabiskan waktu berdua. Terlebih tadi disekrup alarick menghabiskan 700jt untuk kimberly shoping belati, shotguns, dan pistol keluaran terbaru, bahkan alarick juga membelikan satu ekor ular king cobra merah untuk gadisnya.

"Kapan ya gue berak tainya warna kuning, bukan ijo"

"Sampai lo berhenti jadi vegetarian, wil" Kimberly yang dirangkul alarick membalas celetukan itu sembari tertawa masuk kedalam markas.

Oliver--- Cowok botak yang sering panggil kriwil atau oli oleh teman-temannya tersebut melongo dan menganga melihat kimberly, begitupun banyaknya orang-orang disana.
"Anjir ini beneran anaknya mommy medusa, gue kira lo lupa sama kita-kita" hebohnya girang.

Kimberly tersenyum geli. "Gimana bisa gue ngelupain cowok yang kelas 1 SMA masih ngompol?"

"Pas lagi upacara. Jangan lupa!" tambahan alarick mengundang gelak tawa semua orang.

Kiwil mendengkus kesal. "gue lagi kesurupan itu!! gak sadar"

Kimberly yang tertawa didepan oliver langsung ditarik kedalam pelukan cowok botak itu. Tak lama setelah melepas kerinduan mereka lalu naik ke lift menuju rooftop lantai 4 untuk menemui seseorang.

"Hey shawty!" sapaan deep voice itu menyambut mereka saat keluar dari pintu lift. Demon--- Anak pertama dari Alm. Clara dan Reymond Lexius. Cowok dengan celana jeans hitam dan atasan shirtless itu tersenyum kearah adik cantiknya.

"ABANG" ucap kim dengan senyum bahagia.

Lelaki gagah tampan itu membentangkan tangan disandaran sofa, seolah mempersilahkan kimberly untuk berhamburan pada dada bidangnya.
"Udah puas main-mainnya?"

Kimberly yang tenggelam dipelukan demon menggeleng. "Belum puas sebelum jantung dan kepalanya dipajang didepan pintu markas"

"Tapi sedikit susah nemuin pembunuh diana, dengan sedikitnya clue yang kita punya" Kiwil menyaut. Nada seriusnya barusan membuat mereka yang duduk berhadapan disofa saling tatap, seakan tertarik dalam pembicaraan yang berat ini.

NEMESISTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang