Eleven

14.8K 1.7K 360
                                    

Hallo, bagaimana kabar kalian?🤗

Selamat menunaikan ibadah puasa bagi kalian semua umat islam. Sengaja UP pas sahur biar bisa menemani sahur pertama kalian hehe.

Hari ini mau double UP. Sekian dan happy reading 🤍



"Orang yang paling baik selalu terlihat jahat diawal"

"Sule, ngapain lo?"

"BIKIN ANAK! Buta mata lo, pake nanya lagi. Nyuci piring!!" zale menjawab ketus cowok dibelakangnya yang sedang membuka kulkas dapur.

"Eh busettt, santai dong jamet!" dipta mendelik mendengar balasan zale yang ngegas. "Lagian lo ngapain sih, kalo nyuci piring tuh pake tangan bukan pake kaki"

Zale langsung menatap tajam dipta yang sekarang berdiri disampingnya. "Bacot anjing! Gue harus nyuci piring buat ngilangin stres"

Dipta menatap geli kebiasaan aneh sahabatnya ini. Karena memancing emosi orang memang hobinya, cowok itu lalu memungut semua alat makan yang berada dimeja makan markas dan ditaruhnya diwastefel. Hal itu membuat zale menggeram emosi tentunya.

"DIPTAIK!! Lo ngeselin banget sumpah jadi pengen-"

"Pengen bungkus" potong dipta dengan terbahak.

Zale mendorong badan dipta agar menjauh. "Pengen injek! Pergi gak lo, jangan sampe gue makin emosi terus jigong lo gue kerik ye!"

"Nah gitu dong emosi" dipta perlahan menetralkan gelak tawanya,
"Abisnya kebiasaan lo tuh aneh! Dimana-mana orang stres banyak pikiran ya healing, lah ini lo stres malah nyuci piring. Kan maen"

Zale hanya diam saat dipta bertepuk tangan heboh. Merasa tidak terima diacuhkan oleh makhluk dihadapannya, dipta pun beralih menoel-noel tangan zale yang masih fokus menggosok piring-piring kotor.

"Eitss! sebelum lo emosi gue mau ngasih tau kalo muka lo pas lagi marah itu mirip dakjal" zale menghentikan kegiatannya lalu menghadap galak pada dipta yang sekarang tersenyum menampilkan deretan giginya setelah berucap tadi.

"Tolol! Kayak pernah liat dajjal aja lo" balasnya sinis lanjut mencuci piring.

"Pernah, kan liat lo tiap hari"

Zale semakin gregetan. "ARRRGHHH!!! Mending lo diem. Mulut lo tuh bau!"

"H-hah emang iya? bau apaan?"

"BAU KEMISKINAN!" dipta menutup kupingnya saat zale berteriak begitu keras. Keadaan sekarang berbalik, terlihat dari wajah dipta yang kesal bukan main dan terus menerus mengumpat sumpah serapah.

"Masih mending gue ya, dari pada lo bau kecaperan kayak si cewek baru tuh. Siapa namanya? Ah si kimberly!"

Lagi, zale kembali diam dengan kegiatannya. Hening tiba-tiba melanda mereka yang sekarang tengah berada dimarkas besar lapetos, hanya ada anggota inti karena setelah tawuran dengan geng venom tadi, p.ara anggotanya kembali ke markas dan pulang kerumah selepas mengobati luka masing-masing.

Disampingnya alis dipta menaut bingung melihat zale yang dengan kasar membanting-banting alat makan, apalagi melihat urat-urat leher cowok itu yang mulai menonjol seakan menahan emosi.

"Serius men, lo kenapa sih. Ada masalah?" zale masih bungkam, namun matanya beralih menatap dipta dengan tatapan sayu dan sarat akan kelelahan. Jelas terlihat cowok itu memiliki masalah.

NEMESISTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang