8 ~ Sebuah Fakta

955 192 204
                                    

Sebenarnya ini sudah ku simpan sejak lama
Baik kamu atau mereka memang tak ada yang tahu
Maaf tak pernah sampaikan ini
Bukan maksudku menipu, aku hanya sayang kamu


~ author

Beberapa hari setelah hari dimana Fajri mendapat teror pertamanya Fajri mulai jarang terlihat, sementara itu keadaan Fenly makin membaik dan akhirnya diperbolehkan pulang. Hanya saja Ricky berpesan agar Fenly tidak mudah membeli atau menerima makanan dari orang lain dulu, bukan apa-apa Ricky hanya takut jika hal semacam ini terjadi lagi terlebih pelaku tentang kasus keracunan Fenly kala itu belum juga berhasil ditemukan.

Fenly mengacak batagor didepannya saat ini, semenjak teror itu Fajri terima, ia jadi jarang masuk kampus, Fenly juga makin khawatir dengan keadaan Fajri sekarang seperti apa. Kenapa masalah makin berat saja ? Belum selesai ia menemukan penerornya, Fen Coffie terbakar, kini saat Fenly tengah merintis Fen Coffie lagi Nada meningalkan dirinya, belum selesai masalah itu Fenly malah keracunan dan sekarang Fajri menerima teror sama sepertinya.

" Fen... Lo kenapa ? " Tanya Zweitson

" Ngga papa Son, gue lagi kepikiran Aji.... Oh ya sendirian aja Mana Fiki ? " Tanya Fenly

" Lah aturan gue yang tanya Fen, Lo yang satu kelas sama dia kan ? "

" Iya tapi tadi istirahat dia langsung pergi ngga tahu kemana gue kira sama Lo "

" Apa sih cariin Fiki ? Nih gue di sini, kangen ya ? " Kata Fiki yang kini sudah datang sambil mendudukkan dirinya di samping Zweitson

Fenly hanya menggeleng pelan sementara Zweitson kini asik dengan handphone miliknya. Fiki mencoba mencuri pandang kearah layar handphone Zweitson.

" Lo baca apaan Sih ? Serius banget ? Ngga biasanya tahu Lo begini " kata Fiki

" Gue lagi cari referensi buku dongeng buat gue kasih ke saudara gue, dia suka baca gitu "

" Putri tidur bagus tuh Son, ngga perlu susah-susah tinggal bobo, bangun dapet jodoh asik nggak tuh "

" Ngga ahhh... Gue lebih suka putri salju " jawab Zweitson yang kini membuat Fenly tersedak

" Minum Fen, ngeri kan kalau mati gara-gara keselek batagor "

Fenly menerima uluran segelas jus jeruk yang diberikan oleh Fiki dan langsung meminumnya, putri salju membuat Fenly kembali teringat dengan kejadian yang hampir saja membunuhnya. Kini kenapa tiba-tiba Zweitson ingin membelikan dongeng putri salju untuk keponakannya.

" Lo kenapa sih Fen ? Kaget gitu kayanya denger cerita putri salju ? Ohhh iya Lo abis keracunan apel ya kaya diderita Putri salju " kata Fiki yang membuat Zweitson menghentikkan aktivitasnya dan menatap Fenly.

" Lo ngga mikir aneh tentang gue kan Fen ? Gue ngga ada maksud mengkaitkan tapi gue emang suka sama cerita putri salju itu aja "

" Iya Son.... Gue percaya kok, gue cuma kaget aja tadi dan keinget masalah apel itu "

" Tapi nih ya Fen, teror ini jadi kaya cerita putri salju banget ngga sih ? Putri salju kan suka sama bunga, dia kasih Lo bunga Krisan kan waktu itu, terus putri salju juga terbunuh karena apel dan nih peneror bikin Lo keracunan apel, gila ngga sih ni peneror pinter banget "

" Gue bahkan ngga pernah berfikir sejauh itu Fik, gue juga lagi ngga pengen bahas masalah teror itu, gue mau tenangin diri sekaligus gue mau jagain Aji, kayanya dia takut banget sama teror yang Dateng ke dia "

" Aji dapat teror juga ? " Tanya Zweitson

" Ummm... Gue makin bingung siapa yang kirim teror ini ke gue sama Aji dan apa alasannya ? Dia selalu bilang kalau apa yang harsunya jadi milik dia tetap akan jadi milik dia, dia bilang gue rebut apa yang harsunya dia punya "

TANDA TANYA || UN1TYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang