39 ~ Kunci Jawaban (end)

1.3K 221 426
                                    

Kini semua pertanyaan telah terjawab
Terimakasih atas mimpi yang kamu berikan
Tapi aku juga punya impian yang tengah ku perjuangkan
Ini aku, pilihan ku dan juga mimpiku
Maaf jika tidak sesuai dengan apa yang kamu mau


~ author

Farhan memarkir motor miliknya didekat motor yang ia yakini sebagai motor Fajri, ia segera berlari menuju halaman rumah Ricky untuk mencari keberadaan adiknya itu. Sampai sana ia melihat seorang pria yang ingin menikam Fajri yang sudah tidak sadarkan diri dengan pisau.

Farhan langsung menuju orang itu dan mengganjar habis-bisan pria tadi. Setalah ia yakin lawannya tidak dapat melakukan perlawanan, Farhan mendekati Fajri yang terluka parah. Farhan memangku kepala Fajri dan sedikit merapikan rambut Fajri yang menutupi wajah adiknya itu.

" Aji.... Bangun Ji ! Tolong jangan tinggalin gue, Aji... Buka mata Lo ! "

Farhan memeriksa keadaan luka Fajri ternyata pria tadi sudah berhasil menikam Fajri dan saat ia datang pria tadi hendak menikam Fajri sekali lagi. Farhan mengumpat harusnya ia membawa mobil bukan motor jika seperti ini ia jadi kebingunggan cara membawa Fajri bagaimana.

" Ji sabar ya... Kuat, bentar lagi Shandy sama Gilang pasti datang... Jangan tinggalin gue ! Lo kenapa sih nekat banget ha ? Kenapa Lo lakuin ini sendiri ? " Kata Farhan

Farhan meletakkan tubuh Fajri kembali ke tanah, ia mencoba mencari bantuan pada orang lain tapi rumah Ricky yang satu ini memang teramat sepi jadi jangankan menemukan mobil yang lewat menemukan tetangga saja sulit.

Tak lama Farhan melihat mobil mewah dengan warna biru berhenti tepat di dekatnya. Dua orang pria yang ia kenal dengan baik langsung turun dan mendekati Farhan.

" Aji ? Mana Fajri ? " Tanya Gilang panik

Farhan tidak menjawab dan kini langsung berlari menuju Fajri dan mengangkat tubuh Fajri untuk ia bawa ke mobil Shandy. Melihat keadaan Fajri, Shandy terdiam ia jadi ingat dengan Fenly, terakhir mereka membawa Fenly juga dalam keadaan yang seperti ini.

Shandy mendadak ketakutan, tubuhnya sedikit bergetar karena teringat dengan Fenly, Gilang yang sadar akan itu meminta Shandy dan Farhan untuk duduk dikursi belakang menjaga Fajri semesta ia yang akan mengemudikan mobilnya.

Gilang sendiri sebenarnya juga tidak bisa fokus ia sesekali menoleh ke belakang untuk melihat keadaan Fajri kemudian fokus pada jalanan lagi. Tak lama mereka sampai di rumah sakit. Orang yang pertama menyambut mereka adalah Alif dan Ricky.

" Fajri... Kok bisa gini ? Lif tolong kasih tahu Ridwan ! " Kata Ricky cepat

Tanpa menunggu lagi Alif berlari menuju ruangan Ridwan untuk meminta bantuan pada Ridwan, sementara Ricky ia akan menangani Fajri semampu yang ia bisa. Tak lama Ridwan dan Alif terlihat berlari menuju ruang IGD dan langsung membantu Ricky.

Sementara itu Farhan, Shandy dan Gilang menunggu diluar dengan perasan campur aduk, mereka tidak ingin kehilangan orang yang mereka sayang sekali lagi. Cukup Fenly jangan Fajri lagi. Orang pertama yang keluar dari IGD adalah Ricky, ia tersenyum tipis sekali pada mereka.

" Ricky.... Aji gimana ? Dia selamat kan ? " Tanya Farhan

" Kita masih berusaha buat selamatin Fajri... Bantu doa ya ! " Kata Ricky dengan suara yang tidak begitu meyakinkan

Perlahan Ricky mendekati Shandy yang sedari tadi terdiam, ya Shandy kembali teringat dengan Fenly tiap kali ia pergi ke rumah sakit.

" Bang... Gue ngga tahu ini kabar bahagia atau duka tapi gue harus bilang ini. Om Wijaya sama mama kecelakaan bang... Sekitar 30 menit yang lalu mereka dibawa ke rumah sakit ini... Keadaan mereka saat tiba di rumah sakit cukup parah dan sayang dokter tidak berhasil menyelamatkan keduanya. Om Wijaya meningal ditempat kejadian jadi sampai rumah sakit om Wijaya langsung dibersihkan dan dibawa ke ruang jenazah sedangkan mama dia masih bernyawa saat tiba di sini, tapi dokter gagal menyelamatkan mama jadi nyawa mama juga tidak tertolong "

TANDA TANYA || UN1TYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang