EPILOGUE PT. 2

193 25 14
                                    

+












Jeon Wonwoo Last Point Of View

Aku berjalan menghampiri Mijung yang berdiri berseorangan di bawah pokok yang rendang . Pandangannya ditunduk ke bawah menanti aku .

" Kenapa berdiri kat sini , sayang ? " Soalku meraih lengannya , menarik dia rapat denganku . 

Kepalanya didongak memandangku lalu mengukir sebuah senyuman hangat . " Jom , ikut aku sekejap . " Ajaknya menggenggam tanganku kemudian menyatukan jemari kami bersama .

" Nak pergi mana ? "

" Adalah , " 

Soalan aku tidak dijawab , aku hanya menurut langkahnya yang berjalan lurus ke depan tanpa menoleh ke belakang lagi . Langkah kami berhenti di depan dewan yang menempatkan tempat majlis penyatuan Mingyu dan isterinya disatukan .

Mijung menolak pintu dewan itu lalu menarik aku masuk ke dalam bersamanya .

" Kita nak buat apa ni ? " Soalku hairan sambil melihat isteriku yang lebih fokus menarik aku naik ke atas pentas bersamanya . Kedudukan aku dia atur agar berdiri menghadapnya .

" Mijung , kita nak buat apa ni sayang ? " Soalku sekali lagi bila dia meraih kedua belah tanganku .

" Kahwin . "Jawabnya pendek akhirnya mengangkat wajah memandangku . 

Kahwin ? Tapi kami kan dah 5 tahun kahwin ?

Sebelah kening aku terjungkit sebelah , hairan dengan jawapan Mijung .

Melihatkan riak wajahku , Mijung meletuskan tawa halus sebelum berdehem kuat .

" Sayang-- "

" I , Byun Mijung , take you , Jeon Wonwoo , to be my wedded husband , to have you and to hold from this day forward , for better or for worse , for richer , for poorer , in sickness and in health , to love and cherish , from this day forward until death do as apart . " Ujarnya panjang dan lancar dengan nada suara yang perlahan . Cukup untuk kami berdua dengar .

Aku merenung ke wajahnya masih lagi tak faham dengan situasi kami berdua . Tanganku digenggamnya kuat dengan wajah yang menggesaku untuk turut melakukan perkara yang sama .

" I , Jeon Wonwoo , take you , Byun Mijung , to be my wedded wife , to have you and to hold from this day forward , for better or for worse , for richer , for poorer , in sickness and in health , to love and cherish , from this day forward until death do as apart . " Ujarku , satu demi satu sambil memandang sepasang mata milik isteriku , Byun Mijung .

Pandangan yang dia berikan sepanjang itu sangat lembut dan hangat bersama sebentuk senyuman lebar di bibirnya . Menanti dengan tenang sehingga aku habis mengucapkan sumpah itu .

Tangannya naik menyentuh wajahku perlahan sebelum turun mencuit dagu , kepala aku ditarik ke bawah menyamai ketinggiannya .

" You may kiss your bride . " Ujarnya sebelum menyatukan bibir kami bersama .

Tangan aku jatuh ke bawah , masih lagi terkejut dengan tindakan tanpa amaran dari isteri aku yang suka bagi debar di dada ini tak tentu pasal .

Mijung menjauhkan wajahnya perlahan , memandang wajahku yang sudah membahang panas .

Entah kenapa , bertahun bersama Mijung masih lagi mampu buatkan aku malu , gugup dan teruja dalam masa yang sama . Cuma dia yang mampu buat hati aku celaru sebegini .

" Aku cuma nak bagi apa yang sepatutnya kau dapat waktu kita kahwin dulu , Wonu-ah . Kalau perkahwinan kita yang sebelum ni tak ikhlas dan terpaksa , yang ini ikhlas . Tambahannya aku bagi kau ciuman yang sepatutnya kau dapat dulu . " 

Annoying Neighbour p1+p2 | JWW [ C ]Where stories live. Discover now