Annoying Neighbour p1+p2 | JWW [ C ]

- 🌻 30

Chapter thirty

+ Annoying neighbour +

|| Bogum Again ||

" Perlu ke kau pergi ? Tak payahlah Jeon .. "

Wonwoo  berpeluk tubuh memandang Mijung yang sudah mendung wajahnya , berdiri di hadapan pintu bilik tidurnya .

Sanggup datang ke rumah jiran sebelah semata-mata untuk memujuknya supaya tidak pergi berjumpa dewa agung .

" Tiga hari je . Nanti aku datang balik dan kau orang pertama aku akan jumpa . Janji pada aku , kau takkan cuai sepanjang tiga hari ni . Ya ? " Mijung dihampiri sebelum tangannya naik mengusap kepala si gadis lembut .

" Ingat pesan aku , jangan rapat sikit pun dengan Jieun . Dia mahkluk ghaib , apa-apa boleh terjadi tanpa kau sedar . " Gadis inu sekadar mengangguk .

Ya , tiga hari saja . Tapi kalau ditolak bilangan hari yang tinggal seperti membuang masa pula .

Tak boleh ke bidadara ini tinggal saja bersamanya di sini ? Sekurang-kurangnya perkara yang Wonwoo nak luangkan bersama dia di kehidupan lalu berkesempatan untuk dia lakukan .

" come , hug me . Eee sejak bila kau jadi manja ni ? Isteri aku yang aku kenal ni dingin dia lain macam biasanya . " Tubuh Mijung didakap erat seraya menarik gadis itu meruk ke dalam biliknya , kaki sempat menolak pintu tertutup rapat .

" Jangan ungkit . " Mijung mencebik . Bau mawar dari tubuh Wonwoo dihidu , hidung kecilnya bergesel di permukaan dada Jeon Wonwoo .

" y-yah geuman . Gelilah Mijung .. " Terletus tawa kecil dari bibir si bidadara saat terasa geselan hidung Mijung di situ .

" WOI BUAT APA LAGI DALAM BILIK TU !? AKU DAH LAMA TERPACAK KAT LUAR NI TAU AKU DENGAR JE GATAL KORANG BERDUA ! AYY "

Mereka berdua tersentak , Mijung menolak tubuh Wonwoo jauh sebelum menunduk bila sedar apa yang lakukan tadi .

" M-maaf . Pergilah , Dongwook dah panggil . " Wonwoo menarik pinggang Mijung , dahi licinnya dikucup lama .

" Tiga hari , tunggu aku . Ya ? "

Dongwook bercekak pinggang di luar bilik . Ya , dia dengar .

Drama dia , buatnya macam Wonwoo nak pergi berperang !

×+×

Skip

" fuhh .. " Wonwoo menghela nafas berat , matanya memandang ke arah pintu gerbang langit teratas .