Nikmatnya Mudik 18

6.5K 282 9
                                    

Setelah membersihkan diri dikamar mandi bersama mas Basmoro. Aku masuk kekamarku, kulihat jam sudah menunjukkan pukul 09.00 itu berarti sekitar 2 jam lamanya aku melakukan acara entot-entotan bersama mas Basmoro tadi.

Merasa perutku sangat kosong, segera aku menuju lemari lalu mengambil kaos putih polos serta sarung putih polos juga untuk kupakai lalu aku menuju kekamar mas Basmoro untuk mengambil makanan yang mas Albi bawa tadi.

"Loh mas? Kok masih telanjang gini?" tanyaku saat mendapati mas Basmoro masih berbaring telanjang bulat diatas ranjangnya.

"Mas malas pakai bajunya, enakan gini. Toh, mas juga ngga hal ada yang mau dikerjain." jawabnya.

"Mmm, mas sudah sarapan? Sarapan sama Syam yuk." ucapku.

"Sudah tadi Syam, mas sudah sarapan sebelum mandi." mendengar jawaban mas Basmoro, akupun segera turu kebawah untuk mengisi perutku yang sangat lapar ini.

[]

"Alhamdulillah, kenyang banget." ucapku setelah menghabiskan makananku.

"Bapak kemana yah?" tanyaku dalam hati menatap pintu kamar pak Halim mertuaku yang sedang tertutup rapat.

Setelah mencuci piring bekas makanku, kini aku berada di depan pintu kamar bapak dan bersiap untuk mengetuknya. Namun belum sampai tanganku menyentuh pintu, terdengar suara langkah kaki dari tangga turun kebawah yang memperlihatkan mas Basmoro sedang memakai sarung yang terlilit dipingganya tanpa menggunakan atasan apapun.

"Kamu lagi ngapain Syam?" tanya mas Basmoro.

"Mmm anu mas, mungkin bapak belum makan, jadi Syam mau bangunin buat sarapan." ucapku.

"Ngga usah, bapak sudah sarapan tadi. Bareng aku sama mas Albi dan mba Tiwi." jawabnya.

"Oh gitu, mas sendiri mau ngapain? Tadi katanya malas, ngga pengen ngapa-ngapain." ucapku.

"Mas pengen minum, haus habis dientot." ucapnya lalu menuju kedapur mengambil minuman, dengan tangannya memeras kontolku yang sedang dalam keadaan lemas dibalik sarungku saat ia melewatiku menuju dapur.

[]

"Jadi kapan kamu mau pulang? Gimana perasaan kamu? Udah baikan kan sekarang?" tanya mas Basmoro saat hendak duduk disebelahku disofa ruang tengah.

"Udah mendingan sih mas, cuma kepala Syam masih sedikit pusing, badan Syam juga masih agak sakit gitu." jawabku sambil memijit pelan lenganku.

"Oh kirain mas, kamu udah sembuh. Soalnya tadi kayak orang sehat banget ngentotinnya. Haha. Semangat banget." kata mas Basmoro.

"Hahaha, soalnya mas Bas juga hot banget sih. Siapa yang ngga semangat kalau yang dientot modelan gini." ucapku sambil mataku melihat tubuh mas Basmoro dari atas hingga kebawah.

"Ah kamu ini bisa aja haha, kamu juga perkasa banget. Apalagi kontolmu ahh. Persis kayak Abah mas dikampung." katanya sambil tangannya kembali meremas kontolku dibalik sarung yang kukenakan tanpa sempak didalamnya yang kubalas dengan kekehan saja.

"Kalau bapak?" tanyaku.

"Mmm, lebih perkasaan kamu daripada bapak." jawabnya namun dengan berbisik-bisik.

"Ah masa? Waktu Syam lihat mas dientot pak Halim, bapak hebat kok, perkasa banget malahan." jawabku sesuai apa yang pernah kulihat waktu itu.

"Stop, stop. Kamu ngintipin mas sama bapak kapan sih? Dan sejauh mana kamu ngintipinnya?" tanya mas Basmoro kepadaku.

"Hahaha ituloh mas, waktu orang rumah mau ke tempat wisata itu. Yang Syam ngga jadi berangkat." jawabku.

"Syam ngelihat semua, dari mas sama bapak dibawah, terus bapak gendong mas naik keatas, terakhir pas mas Bas sama bapak dikamar." jalasku padanya lagi.

Nikmatnya Mudik [Finish]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang