Nikmatnya Mudik 21

5.5K 229 14
                                    

*AUTHOR POV*

Sementara ditempat lain, diwaktu yang sama. Terdapat dua orang yang sedang memadu kasih disebuah rumah yang sedang sepi tak ada orang didalamnya.

"Aaahh pakkhhh, aaahh mmmhh." desah wanita yang sedang berada diatas tubuh sang lelaki memompa kontolnya keluar masuk kedalam vaginany.

"Mmhh iya sayang, memekmu sempit sekali ahh. Goyang teruss ahh." desah pria itu berada dibawah, yang umurnya tak muda lagi. Meremas payudara sang wanita diatasnya sambil kontolnya keluar masuk dalam vagina wanita tersebut.

"Aaahh mentokkkhh."

"Ohhh goyangin pantat kamu sayang, jepit kontol bapakhh jepitt." desah pria tua itu yang tak lama kemudian ia membalik posisinya menjadi diatas sang wanita, membuka lebar kakinya sambil terus menggenjot vaginanya menggunakan kontolnya yang besar.

"Mmmhh aaahh nikmatnyaa memekmu sayangg"

"Aaahh kontol bapakhh jugaa, aahh."

"Aahh ohhh aaahh."

"Teruss pakkhh, bapak tampan dan gagahh sekalihh aahh." desah wanita itu membelai wajah sang laki-laki diatasnya, yang terus menggenjot vaginanya.

"Aahh bapak mau keluaar sayang aahh."

"Keluarin didalam pakhh, hamilin Asihh. Aahhh."

"AAHHH AAHHH AAHHH." teriak mereka bersamaan saat mencapai orgasme yang menandakan ronde ke-2 telah berakhir.

Ya, wanita yang sedang dientot oleh pria tua dirumah yang sepi itu adalah mba Asih, istri mas Albi, anak pak Halim. Ia bersama dengan pak Jaya, seorang pria paruh baya yang sekaligus tetangga sesama pedagang dipasar tempatnya usaha.

Pak Jaya berumur 62 tahun, lebih tua dari pak Halim. Memiliki istri 1 dan 4 anak, yang semuanya telah menikah kecuali anak bungsunya. Pak Jaya sendiri memiliki bentuk tubuh yang walaupun telah berusia lanjut namun masih terbilang hot dan ideal (seperti Rocco Steele), hanya saja pak Jaya memiliki kulit yang terbilang cukup gelap.

[]

Kini mba Asih dan pak Jaya tengah berbaring bersama diatas ranjang, tempat mereka bercinta tadi yang masih bertelanjang bulat dengan mba Asih yang berada dalam pelukan pak Jaya.

"Hah hah makasih yah sayang. Kamu memang hebat kalau masalah jepit kontol bapak." ucap pak Jaya.

"Hah hah bapak juga hebat banget ngentotinnya, hampir melayang saya dibuatnya." jawab mba Asih.

"Hahaha, ibu mana kuat main sampai ronde ke-2 kayak tadi. Satu ronde saja, syukur sekali kalau sampai selesai." ujar pak Jaya.

"Ibu Nessa ngga kuat se-ronde? Masa sih pak?" tanya mba Asih mendongakkan kepalanya menatap pak Jaya.

"Iya serius. Ibu juga jarang sekali nyepongin kontol bapak."

"Ngga kayak kamu, servicenya oke, tahan lama juga. Apalagi ini, ahh ngejepit sekali." ucap pak Jaya sambil tangannya ia letakkan divagina mba Asih yang tak lupa ia masukkan satu jarinya kedalam sana.

"Aahh bapak. Geli." kata mba Asih menarik tangan pak Jaya dari tubuhnya yang kemudian pak Jaya langsung melumat bibir mba Asih dengan sangat bernafsu.

"Aah, asal sama kamu. Rasanya bapak ngga mau berhenti buat ngentotin kamu." ucap pak Jaya setelah melepas lumatannya pada mulut mba Asih.

"Asih juga pak, tapi sekarang Asih capek banget. Mana udah siang juga. Nanti mas Albi nyariin."

"Yaudah kamu istirahat dulu saja, 30 menit lagi bapak bangunin. Nanti sekalian kita sama-sama kepasar lagi." ucap pak Jaya.

Nikmatnya Mudik [Finish]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang