Terkadang semakin bertambahnya usia seseorang, ia bisa mengalami perubahan yang besar pada dirinya. Baik perubahan menjadi lebih baik maupun lebih buruk. Dan jungwon adalah seorang yang mengalami perubahan hingga membuat dirinya di masa lalu dan sekarang bagai dua orang yang berbeda. Jungwon yang dulu adalah anak yang baik dan sangat menjunjung tinggi keadilan. Dia bahkan dulu pernah di skors karena memukuli anak pemilik sekolah karena membully temannya.
Namun sekarang jungwon adalah orang yang tidak akan menolong orang lain kecuali itu akan menguntungkan baginya. Jungwon muak berteman dengan orang-orang yang pura-pura baik hanya untuk memanfaatkannya. Baginya sekarang tak ada seorangpun yang bisa dia percayai secara penuh.
Perubahan jungwon makin besar ketika akhirnya dia bertemu dengan teman-temannya yang sekarang. Jungwon tau walaupun mulut mereka sama-sama mengatakan mereka berteman namun yang sebenarnya mereka bersaing satu sama lain untuk menjadi yang paling hebat. Jungwon sebenarnya juga tidak mengerti kenapa dia masih terus berteman dengan mereka walaupun dia tau kalau pertemanan mereka sangatlah toxic. Mungkin karena dia merasa mereka jauh lebih mudah di prediksi di banding orang-orang yang pura-pura baik yang slama ini selalu di temuinya. Tapi perilaku mereka mempengaruhinya lebih besar dari yang jungwon perkirakan. Hingga pada akhirnya tanpa jungwon sadari dirinya menjadi bersikap sama seperti mereka.
.
.
.
Di tengah ruang latihan terlihatlah rombongan remaja yang sedang mengobrol satu sama lain. Jungwon, salah satu dari mereka dengan bangga memamerkan bahwa dia bisa mengendalikan kekasihnya secara penuh. Namun jungwon tidak sadar ada jay yang berdiri mematung di dekat pintu masuk.
Salah satu teman jungwon akhirnya menyadari kebaradaan jay “won, itu kak jay kan ?”
“apasih gak lucu-” ucapan jungwon terputus ketika dia akhirnya melihat jay yang menatapnya. “k-kak jay” jungwon kira temannya sedang bercanda karena 10 menit lalu jay baru mengatakan akan terlambat. Melihat jay yang hanya diam, jungwon segera berdiri untuk menghampiri jay. Namun baru saja di berdiri jay sudah berbalik pergi. Jungwon segera berlari mengejar jay dan memegang tanganya ketika dia akhirnya bisa menyusul jay.
“k-kak jay tadi itu kakak salah paham”
Jay berbalik menatap jungwon dan melepaskan tangan jungwon yang menggenggam tangannya “Salah paham ? kau kira aku bodoh ? aku benar-benar gak nyangka won, ternyata serendah itu harga diriku dimatamu”
“tidak kak, it-itu hanya bercanda”
“bercanda ?! harga diriku kau jadikan candaan ? aku selama ini sabar atas perilakumu yang egois hanya agar hubungan kita bertahan karna aku MENCINTAIMU. tapi ini apa ? semua yang aku lakukan malah kau anggap rendah seperti ini. aku benar-benar kecewa padamu”
Jungwon menunduk menghindari tatapan tajam jay kepadanya. Ini adalah pertama kalinya dia melihat jay semarah ini. Dan sejujurnya jungwon sangat takut dan merasa bersalah. Dia mengatakan kata-kata tadi hanya agar terlihat hebat di depan teman-temannya. Jungwon tidak pernah menganggap jay serendah itu. Dia juga mencintai jay. Namun semua kata-kata penjelasan ini tertahan di mulutnya karena rasa takutnya yang begitu besar.
“TATAP AKU YANG JUNGWON”
“ma-maaf kak tapi kakak benar-benar salah paham, aku tidak menganggap kakak seperti itu” jungwon segera mengangkat kepalanya. Matanya yang sudah berkabut karna air mata bertemu dengan mata jay yang penuh dengan kemarahan.
“sudahlah aku muak, mulai hari ini kita putus ” jay segera berbalik dan masuk ke mobilnya.
.
.
.
flashback : on
“Wah kak jay hebat banget, padahal baru juga nyoba gamenya”
Jungwon bertepuk tangan dan memasang ekspresi takjub ketika melihat permainan jay. Saat ini jungwon sedang berada di rumah jay. Orang tua mereka adalah sahabat dekat jadi merupakan hal wajar bagi jay dan jungwon saling berkunjung ke rumah masing-masing. Jungwon kecil sangat mengagumi permainan game jay yang menurutnya sangat hebat. Bahkan dia sering membanggakan jay di depan teman-temannya.
“Tentu saja, aku kan mau jadi gamers profesional jadi harus hebat” jay menjawab dengan bangga. Dia sebenarnya berbohong, dia sudah menghabiskan waktu istirahatnya selama seminggu ini untuk mengusai game ini. Dia berusaha sangat keras karna dia tau jungwon akan menginap di rumahnya pada akhir pekan dan ia ingin membuat jungwon terkesan dengan permainannya.
“Keren, apa menjadi gamers plofesional akan memiliki banyak fans ?”
“Tentu saja”
“Kalau begitu aku adalah fans pertama kak jay”
“Haha kau mau jadi fans ku ?”
“Tentu saja ! saking ngefansnya sama kakak, teman-temanku sampai bosan mendengar aku ceritain kehebatan kakak”
flashback : off
Tiba tiba saja ingatan itu muncul di pikiran jay layaknya mengejeknya. Sangat ironis, seseorang yang dulu mengatakan ingin menjadi fans nya sekarang malah merendahkannya di depan teman-temannya. Rasanya semua yang jay tau tentang jungwon hancur begitu saja. Kesabarannya slama ini hanya di jadikan olokan oleh sang kekasih.
Saat ini jay sedang berada di bar, dia berpikir mungkin beberapa alkohol bisa mengurangi sedikit rasa sakit di hatinya. Jay kira selama ini perasaannya pada jungwon sudah terkikis dan tergantikan oleh sunoo, namun ternyata jay salah. Perasaannya pada jungwon masih sangat besar hingga hatinya merasakan perasaan yang teramat sakit saat ini. Dia sungguh mencintai pemuda itu dan sekarang rasa cintanya yang sudah dilumuri kekecewaan perlahan menjadi kebencian. Dia benci bagaimana selama ini dia di rendahkan oleh jungwon. Dia benci bagaimana bisa dia diam saja ketika di marah-marahi jungwon. Dia benci bagaimana dia masih sangat sabar atas semua sikap jungwon padanya. Dan dia juga benci pada hatinya yang masih merasa menyesal memutus hubungannya dengan jungwon.
TBc
note :
chapter depan ada adegan ranjang🌚

KAMU SEDANG MEMBACA
COMPLICATED
FanfictionOrang bilang cinta dapat datang karna terbiasa, namun bagaimana jika di balik ? dapatkah cinta tetap ada walaupun kehadiran dirinya perlahan terasa asing bagi dirimu ? Terlebih ada seseorang yang terlihat lebih dari pasanganmu di sampingmu bxb sungs...