Sunoo kembali mengecek ponselnya, menunggu kabar dari jay. Sudah hampir jam 1 dini hari namun jay masih belum pulang dan tidak memberi kabar apa-apa. Biasanya kalau pulang terlambat jay selalu memberikan kabar kepadanya. Saat sunoo akan mencoba menelfon jay kembali, fokusnya malah teralihkan pada tumpukan pesan dari sunghoon yang tidak di bacanya. Sejak kejadiaan malam itu, sunoo mengabaikan sunghoon. sejujurnya dia rindu tetapi dia masih belum bisa memaafkan sunghoon yang mengingkari janjinya. Tak lama kemudian suara pintu terbuka langsung menyadarkan sunoo dari lamunannya.
“akhirnya kakak pulang juga” namun tidak ada tanggapan apa-apa dari jay. Ketika sunoo memperhatikan lagi ternyata Jay pulang dalam keadaan mabuk. Sunoo segera bergerak untuk membantu jay yang terlihat hampir jatuh karena berjalan sempoyongan. “astaga kak, kenapa mabuk banget gini”
Setelah sunoo membantu jay duduk di sofa, dia lalu berdiri hendak ke dapur untuk mengambilkan air putih untuk jay. Namun genggaman tangan jay pada pergelangan tangannya menghentikan langkahnya. “kenapa kak ?”
“bisakah aku pinjam bahumu ?”
“eh ? tentu” walaupun sunoo bingung dengan permintaan jay yang tiba-tiba , dia tetap menurutinya. sunoo duduk di samping jay dan pemuda itu segera bersandar pada bahunya. Sejujurnya agak sulit baginya menahan beban tubuh jay yang lebih besar dari tubuhnya. Sunoo mengamati kondisi jay yang terlihat kacau. “umm kakak bisa selalu cerita sama aku, walaupun aku gak janji ngasih solusi sih tapi setidaknya beban di hati kakak bisa sedikit berkurang kalau cerita”.
Jay terdiam cukup lama sebelum akhirnya membuka mulutnya. “aku hari ini putus dengan jungwon”
“pacar kakak yang atlet itu ? kenapa ?”
“ya banyak faktor tapi yang paling membuatku kecewa adalah dia yang berbicara merendahkanku di depan teman-temannya” jay bukanlah orang yang mudah menceritakan masalahnya pada orang lain. Namun entah kenapa dia semudah ini membuka diri untuk sunoo. “kita berdua sama-sama sial ya dalam menjalin hubungan”
“iya kak, tetapi kakak lebih kasian sih sampai di bilang jelek gitu depan temannya” sunoo tidak mengenal jungwon namun entah kenapa dia ikut merasakan kesal ketika mendengar cerita jay. Bagi sunoo, jay adalah seorang yang baik dan tidak sepantasnya di rendahkan seperti itu.
“kalau aku membalasnya dengan segera punya pacar lagi gimana ?”
“itu sih kakaknya kekanak-kanakan namanya” sunoo menyandarkan kepalanya pada kepala jay yang berada di bahunya. Rasa kantuk munlai menyerangnya.
“bagaimana kalau aku pacaran dengamu saja agar kita bisa membalas mereka berdua sekaligus ? kan sunghoon juga menyakitimu” walaupun mereka tak berhadapan tetapi jay dapat melihat ekspresi kaget sunoo dari pantulan layar televisi di hadapan mereka. Jay sendiri sebenarnya tidak mengerti kenapa dia berbicara seperti ini, mungkin alkohol telah mempengaruhi otaknya. Entah kenapa dia ingin membuktikan ucapan jungwon salah. Ia ingin membuktikan bahwa dia bisa tanpa jungwon. Dia bisa bersama siapapun tanpa harus mengemis cinta pada jungwon.
“sudahlah kakak istirahat saja, kakak mulai ngelantur” sunoo berusaha tidak memperdulikan ucapan jay.
Jay mengangkat kepalanya dari bahu sunoo dan menatap mata sunoo. “ aku serius noo, apa kamu tidak merasakan perasaan marah dengan semua yang sudah sunghoon lakukan padamu ?”
“aku marah, tetapi cara seperti itu tidak benar dan aku belum putus dengan kak sunghoon”
Jay tersenyum mengejek ekspresi serius sunoo. “sungguh lucu melihatmu begitu mempertahankan orang yang bahkan tidak memperdulikanmu”
“kak sunghoon memperdulikanku !” semarah apapun sunoo terhadap sunghoon, pria itu tetaplah masih kekasihnya dan sunoo sangat tidak suka orang berbicara buruk tentang sunghoon.
“kalau dia benar memperdulikanmu, dia tak akan membuatmu terus menunggu kabar darinya” . Sunoo tidak bisa membantah ucapan jay, karena jauh dalam dirinya sendiri juga berpikir seperti itu. Sunoo selama ini juga memendam kemarahannya serta mempertanyakan cinta sunghoon terhadapnya.
Melihat sunoo yang terdiam seperti menjadi tanda bagi jay bahwa sunoo setuju dengan ucapannya. “hei noo, bagaimana kalau malam ini kita melupakan mereka dan bersenang-senang ?”
Tanpa menunggu jawaban sunoo, jay menciumi bibir sunoo. Awalnya sunoo berusaha menolak namun pikiran jahat di otaknya mempengaruhinya. Dia selama ini selalu setia pada sunghoon, sabar menunggu kabar darinya. Namun apakah sunghoon juga sama setianya ? apalagi melihat sikap sunghoon yang selalu tidak ada waktu untuknya membuat pikiran negatif itu semakin memenuhi otaknya. Mungkin tak ada gunanya lagi aku pertahankan ucap sunoo pada dirinya sendiri. Dan dengan pikiran itu dia pun membalas ciuman jay.
Ketika ciuman mereka terlepas, kedua pemuda itu saling menatap dan berciuman kembali. Jay melumat bibir sunoo yang terasa seperti es krim. Tanpa melepaskan ciuman mereka jay mendorong sunoo agar berbaring pada sofa. Pemuda bermata rubah itu memperdalam ciuman mereka dengan mengalungkan tangannya pada leher jay dan meremas rambutnya. Jay menyentuh bibir sunoo dengan lidahnya yang menimbulkan erangan kecil pada pemuda itu. tak menyia-nyiakan kesempatan, jay segera menjelajahi mulut pemuda manis itu.
“kau yang memberiku izin kim sunoo, dan aku sudah tidak bisa mundur lagi” bisik jay pada telinga sunoo ketika ciuman mereka terputus. Sunoo hanya memalingkan pandangannya tanpa berniat membalas ucapan jay. Melihat leher sunoo yang terekspos, jay segera menghujaninya dengan ciuman serta gigitan. “ahh kak j-jangan tinggalkan jejak” di tengah nafasnya yang memburu karna nafsu sunoo berusaha melepaskan jay dari lehernya.
Dengan enggan jay melepaskan leher putih itu dan beralih melepas kancing baju tidur yang di gunakan sunoo. Kulit sunoo sangat halus dan putih. Badan sunoo tidak berotot seperti yang jay miliki namun tidak juga gemuk, sangat pas dan cantik. Lidah jay segera menjilati dua kembar di dada sunoo secara bergantiaan. Tangannya dengan perlahan mengusap milik sunoo yang sudah mengeras.
“ahh kak..” hanya dengan sentuhan ringan, sunoo sudah melenguh nikmat. Suara desahan sunoo, membuat jay makin bernafsu. Jay kembali menciumi bibir merah yang membuatnya semakin candu. Sambil berciuman jay melepaskan celana sunoo, hingga menampilkan tubuh polos sunoo. selepas mereka berciuman, jay berbisik pada sunoo “kau sudah pernah melakukannya ?”. hanya anggukan yang di berikan pemuda rubah itu sebagai jawaban. “baguslah, berarti aku tak akan lama mempersiapkan”.
setelah melepas pakaiannya sendiri, jay menjilati dan menciumi pangkal paha sunoo. dan tangannya mempersiapkan lubang sunoo agar siap menerima miliknya. Ketika dirasa sudah siap, jay memegang pinggang sunoo untuk menyesuaikan posisi agar miliknya bisa masuk. Dengan perlahan, pemuda park itu mendorong miliknya agar bisa masuk ke lubang sempit sunoo. rasa nikmat langsung memenuhi pikirannya, tubuhnya otomatis ingin segera bergerak untuk menambah rasa nikmat yang dimilikinya. Namun tangan sunoo yang menahan dadanya menghentikannya. “tu-tunggu sebentar”. Ah sial, aku lupa untuk menunggu sunoo menyesuaikan dulu pikirnya.
“maaf” ucapannya pada pemuda manis itu ketika memperhatikan raut wajah sunoo yang kesakitan. Dia kembali menciumi sunoo untuk menenangkannya. Setelah akhirnya sunoo tenang dan memintanya untuk bergerak, jay segera menggerakkan pinggulnya maju mundur secara perlahan. Gerakannya bertambah cepat ketika jay merasakan akan segera mencapai puncaknya. “aah kak, a-ku mau keluar”
“ayo keluar bersama”
.
.
.
tbc
maaf update nya lama bgt, aku tersendat di adegan ini TT dan maaf juga ya kalau masih kurang bgt,,,ini pertama kali nya aku bikin adegan gini TT
KAMU SEDANG MEMBACA
COMPLICATED
FanfictionOrang bilang cinta dapat datang karna terbiasa, namun bagaimana jika di balik ? dapatkah cinta tetap ada walaupun kehadiran dirinya perlahan terasa asing bagi dirimu ? Terlebih ada seseorang yang terlihat lebih dari pasanganmu di sampingmu bxb sungs...