Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
setelah lima hari berlalu, akhirnya weekend juga. haechan bersyukur banget kalau nyatanya setiap hari ia produktif maka hari terasa berjalan lebih cepat daripada biasanya.
jam delapan pagi haechan tengah membantu ten memotong rumput dan merapikan tangkai bunga anggrek di halaman depan, sedangkan hendery mencuci kendaraan juga garasi, dan ten membersihkan rumah; ya walaupun ia lebih sering berteriak kepada anak-anaknya untuk dibantu ini itu sih.
“KAKAK, BELALANG OMO OMO OMO OMO OMO OMO OMO.” teriak haechan lalu berjalan menjauh mendekati hendery yang menatapnya aneh setelah mendengar haechan terkejut.
“belalang apa dek?” tanya hendery lalu meletakkan spons pencuci mobil diatas kap mobil.
haechan menggeleng lalu bersembunyi dibalik badan hendery, “gaktau, betina kayaknya.”
hendery kaget tak percaya hingga mengumpat, “gagitu maksudnya anjing capek banget sama kio.”
“YA MAKSUD LO GIMANA.”
hendery mendecak lalu mendekatkan spons pencuci mobil itu di depan mulut haechan, “ngomong lagi gue sumpel mulut lo pake spons.”
haechan pout, “hunggg mamaaaaahh, kak der kasar kasar sama adeeee.” rengeknya lalu berjalan masuk ke dalam rumah.
“aku aduin mamah ya kamu!” ancamnya sebelum benar-benar hilang dari balik tembok.
hendery mah sabar, hari minggu memang sudah tugasnya menjadi babu; selain bersih-bersih teras rumah dan kendaraan, dirinya juga harus extra sabar menghadapi dua kanjeng ratu yang– ah sudahlah, hendery malas gibah.
“KAKAK, KOK KASAR SAMA ADEKNYA SIH.”
hendery menarik nafasnya setelah mendengar teriakan ten dari dalam rumah, kayaknya rumah keluarga johnny ini paling berisik deh. apalagi mamanya yang selalu teriak 24/7, kadang hendery agak malu kalau bertemu tetangga yang menyinggung keributan keluarganya.
“KAKAK, di panggil kok malah diem. bisu apaya!?”
hendery mendecak, “apasih ma, marah-marah terus. keriputan tau rasa, aku gamau ya punya mama jelek.”
“hei hei hei papah pulaaangg, nih buburnya. ayo kak makan dulu.”
johnny datang di waktu yang tepat sebagai penengah dari keributan yang sering terjadi di keluarganya, teriakan ten benar-benar terdengar sampai di tukang bubur depan gang ckckck.
***
beda keluarga, beda pula kegiatan yang dilakukan di minggu pagi. minggu pagi ini mark sudah bersiap untuk menjenguk sang kakek dirumah sakit, dengar-dengar sih besok kakeknya sudah boleh pulang, jadi sekalian saja ia bantu untuk berkemas.
