Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
k
eesokan hari sabtu adalah hari minggu, tentunya mark dan haechan masih melanjutkan kegiatan tutor mereka walaupun kondisi tangan haechan tidak memungkinkan, karena kalau kata ten;
"kan yang sakit tangan kiri bukan tangan kanan, emangnya kio kidal?"
maka disini lah mereka sekarang, di taman terbuka dengan angin sepoi-sepoi yang sebenarnya cuaca ini enak sekali bila di manfaatkan untuk tidur siang.
"udah, nih coba di lihat yang mana kurang jelas." kata mark sambil memberikan catatan yang berisi ringkasan materi haechan.
"omo! kok kak marka bisa pelajaran sejarah sih? anak mipa memang dapet ya?"
mark tertawa; merasa sedikit senang atas pujian yang haechan lontarkan, "kalo mau berusaha belajar pasti bisa chan, mau rehat dulu ngga?"
haechan jelas mengangguk cepat lalu merebahkan kepalanya di atas meja, "ehehehehehe kak mark tau ngga."
"tau apa."
haechan terkikik nggak jelas, "menu menu apa yang gue suka."
mark berdecih lalu tangannya bergerak menepikan rambut haechan yang menutupi dahi anak itu, "lo suka ayam kan."
haechan menggeleng, "no no no, tet tot salah. nyerah aja nyerah, menu menu apa yang gue suka hehehehe."
"apaya.. nyerah deh, emang menu apa yang lo suka?"
"aw malu banget HEHEHE. gajadi deh."
mark menumpu dagunya dengan tangan kiri sambil terus memperhatikan haechan dan bergumam, "gak jelas."
***
belum selesai jadwal mereka belajar tapi nenek mark; aninda sudah menelepon mark dengan perintah untuk mark supaya menjemput kakeknya dirumah sakit, mark hampir saja lupa.
"mau ikut apa pulang ki?" tanya mark saat sudah mendapatkan izin dari haechan untuk menjemput kakeknya.
tanpa menunggu balasan dari haechan yang tengah ngebug, mark malah langsung menarik tangan haechan, "ikut aja ya."
haechan yang di seret mark hanya mengangguk dan bercicit, "memangnya gue ngga ganggu??"
mark tersenyum lalu menggeleng, "engga kok, kakek malah seneng kalo gue jenguk sambil bawa temen."
***
setibanya di rumah sakit, mark bergegas menuju ruangan rawat inap dengan haechan yang mengekor di belakangnya.
"oh my! kio, lo masuk duluan aja gimana? kunci mobil ketinggalan aduh." rutuk mark saat sedikit lagi mereka akan sampai di ruangan sang kakek.
