*BERSEMI DI NEGERI SAKURA*
®Sherry Kim
WARNNING
REMAKE.Happy reading ...
"Lewat sini." Kangin membuka pintu kabin untuk dia pelayan pria yang menggotong peti pakaian pangeran. " Hati-hati! Demi Tuhan, jangan sampai terjatuh. Bagus, kalian boleh pergi." Kangin berjalan mendekati peti dan memandangi gemboknya. Kunci ada di sakunya tapi ia tidak merogoh benda tersebut. Mereka akan berlayar satu jam lagi. Dan untuk berjaga-jaga , tidak ada salahnya menahan namja itu sampai sudah terlambat bagi namja itu untuk kabur. Kangin menutup pintu sebelum meninggalkan Jaejoong di dalam peti penyimpanan barang. Seluruh tubuh Jaejoong merasa keram. Tertekuk di pinggang, dengan kepala hanya menyentuh satu sisi, Jaejoong berbaring di tangannya, yang sudah mati rasa. Jaejoong tidak tahu dimana dirinya berada saat ini.***
"Apa pangeran sudah tidur?" tanya Leeteuk.
"Ya, jadi tidak perlu buru-buru menyiapkan makan malamnya."
"Jangan khawatirkan makan malamnya. Makanannya akan siap kalau dia sudah siap." mata Leeteuk yang besar menyipit, memberitahu Kangin bahwa ia kesal dengan suaminya itu. "Apa yang kau lakukan pada Namja kecil itu?"
Kangin membentak dengan kesal. "Memasukkannya ke kabin bersama koper dan peti lain. Kurasa aku harus memasang gembok dobel untuknya."
"Bagaimana reaksinya?"
"Kupikir lebih baik menunggu sampai kita jauh dari Korea untuk mengeluarkanya."
"Well, aku belum melakukanya.""Kalau begitu kau melubangi peti itu? Kau tahu peti peti Yunho tahan air." Kangin memucat. Itu tidak terpikir olehnya... bagaimana bisa? Ia tidak pernah mengunci orang di dalam peti.
Leeteuk terkesiap dengan tepat mengartikan ekspresi Kangin. "Apa kau sudah gila? Pergi, dan berdo'alah segalanya belum terlambat! Pergi!" Kangin sudah pergi sebelum Leeteuk selesai berteriak padanya, berlari keluar dapur. Kata-kata pangeran kembali menghantuinya, mengentak entak benaknya. Namja itu tidak boleh terluka, tidak boleh ada luka sekecil apapun. Dan kalau ia harus menanggung hukuman berat untuk satu luka kecil, kegilaan apa yang akan timbul kalau pembalasan kecilnya itu membunuh namja itu.
Leeteuk ada di belakangnya, dan mereka berdua berlari cepat melintasi kapal di bawah tatapan orang-orang. Ketika berlari melewati kabin Yunho, mereka diikuti lima pelayan yang penasaran dan beberapa kru kapal mewah itu.
Yunho yang terbangun beberapa menit lalu menyuruh Doo Joon, pelayan pribadinya, melihat apa yang menyebabkan kekacauan itu. Pria itu hanya melangkah keluar untuk melihat semua orang mengerumuni kabin beberapa pintu dari koridor.
"Mereka pergi ke gudang, My Prince." pangeran bepergian membawa banyak barang, ini adalah kapal pribadi terbarunya, ia terbiasa membawa banyak barang yang ia perlukan termasuk barang barang lainbya.Pasti ada peti atau barang lainya terjatuh. "Coba saya lihat."
"Tunggu." Yunho menghentikannya, sadar bahwa Jaejoong mungkin di tahan di gudang dan kini sedang membuat kekacauan. "Itu pasti namja Korea itu, bawa dia kepadaku." Doojoong mengangguk. Bahkan tidak berpikir untuk bertanya namja Korea apa. Ia tidak pernah tahu menahu tentang afair pangeran seperti Kangin. Ia harus menunggu dan mendengar dari Leeteuk nanti karena selama Pangeran berada di korea selama seminggu terakhir, ia di tugaskan untuk mempersiapkan segala sesuatu di kapal mengingat pengeran Jung mereka ini sangat menyukai pelayaran.
Di dalam gudang, Kangin terlalu resah untuk menyadari dirinya ditonton ketika membuka peti dan menarik tutupnya. Mata Namja itu terpejam tidak ada gerakan, bahwa namja itu tak mengerjap waktu cahaya membanjirinya. Kangin merasakan kepanikan membuncang dan mencekiknya. Tetapi kemudian dada pria itu terangkat sementara oksigen memasuki paru-parunya, Jaejoong menarik napas dalam dalam. Saat itu Kangin benar-benar menyukai Jaejoong karena tidak mati.
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret Fire
Historical FictionRemake novel Johanna lindsay. Dengan title yang sama * bersemi di rusia* 18+ Demi mencegah adiknya kawin lari , Kim Jaejoong menyamar dalam pakaian pelayan wanita dan membuntuti adiknya. Siapa sangka ditengah jalan dirinya diincar Pangeran Jung Yu...