SECRET FIRE chap 8

5.9K 447 14
                                    

®Sherry Kim


WARNNING
REMAKE

Happy reading ...

Yunho terkekeh ketika Jaejoong mencoba pindah dari tempat duduk barunya. "Aku memaksamu untuk berlibur, walaupun setengah yang kau katakan itu benar dan berpetualang ketempat-tempat baru dan teman-teman baru. Leeteuk memberi tahuku betapa cepat kau belajar bahasa Jepang, bahkan bahasa baru, ya." Suara Yunho tiba-tiba berubah dalam. "Aku juga memaksamu mengalami perasaan perasaan baru yang luar biasa. Aku mengenalkanmu pada gairah."

"Hentikan." mata Jaejoong melebar seraya mendorong dada Yunho untuk mencegah pria itu menariknya semakin dekat. "Kau kira kau punya semua jawabanya, tapi tidak. Pertama tama, kehadiran pelayan pribadi tidak ada artinya ketika aku jelas-jelas menghilang mendadak. Dan aku tidak akan menerima uangmu. Sudah ku katakan berulang ulang ayahku kaya, sangat kaya. Aku bisa hidup nyaman selama sisa hidupku hanya dengan warisanku. Kalau kau mau memberikan hartamu, berikan saja pada Mr Park. yang membutuhkannya, aku tidak, dan aku jelas tidak akan membiarkanmu membunuhnya, tak peduli berapa banyak penderitaan yang ia berikan pada adikku."

Sebelum Jaejoong berkata-kata lagi Yunho melawan dorongan tangan Jaejoong dan mencium namja itu. Itu bukan ciuman bergairah, hanya cukup menghentikan semburan amarah namja itu, pada awalnya. Ciuman itu semakin dalam dan semakin dalam hitungan detik. Ciuman-ciuman Yunho sungguh membiuskan, obat penenang yang hebat. Jaejoong menjadi patuh dan mendengar Yunho menggerang.

"Demi tuhan," Yunho menatap mata Jaejoong, mata gelap dan menghipnotis itu. "Katakan kita tidak butuh ranjang, Boo, katakan kita tidak butuh, Boojae." seraya bicara jemari Yunho menyelinap di balik celana Jaejoong. Jaejoong menurunkan tangan untuk mencegahnya.
"Tidak."

"Boojae."

"Tidak, Yunho."

Yunho bersandar ke belakang, memejamkan mata. "Inilah yang kudapat karena bertanya." Jaejoong tidak berkomentar, ia terlalu bingung sampai-sampai tidak bisa kembali ke tempat duduknya ketika Yunho melepaskannya.

"Aku berencana berbagi mobil denganmu, tapi sepertinya itu bukan gagasan yang bagus, bukan?" lanjut Yunho. "Aku akan menyerangmu saat mobil berjalan satu kilometer."

"Kau tidak akan melakukanya." Yunho membuka satu mata dengan alis terangkat, lalu membuka matanya yang lain sambil mendesah. "Tidak, tidak, tapi kau akan menganggap sikap ramahku sebagai serangan, bukan begitu ,mungil? Dan karena aku tidak bisa menjaga tanganku kurasa sebaiknya di lakukan adalah pergi." Yunho menunggu sesa'at, berharap Jaejoong membantahnya. Ia kembali mendesah keras dan panjang ketika Jaejoong tidak menjawabnya. "Baiklah. Tapi ku peringatkan, Boo. Sa'atnya akan tiba ketika aku tidak akan bisa di kendalikan semudah ini. Berdo'alah kau sedang dalam perjalanan pulang ke Korea sebelum saat itu."

***

Ketika akhirnya Yunho berpindah mobil, datanglah Leeteuk dan Kangin yang akan menemani sepanjang perjalanan. Mereka sempat menginap selama satu hari di salah satu estat teman Yunho saat pria itu sedang mengurus kembali bisnisnya. Jaejoong harus tidur dengan para pelayan pria di lantai yang keras, karena menolak seranjang dengan Yunho. Jaejoong juga mencoba untuk kabur atau mencari cara untuk lain menghubungi keluarganya namun sepertinya Yunho sudah menduga dia akan melakukan berbagai cara untuk kabur, dan ia pun gagal.

Dengan Kangin dan pelayan lain yang terus mengawasinya. Keesokan paginya mereka kembali melanjutkan perjalanan ke Kyoto. Mereka melewati perkebunan buah, sayur dan juga taman bunga sebelum akhirya terlihat mansion megah dari kejauhan. Mereka sempat melewati beberapa mansion lain yang ukuranya lebih kecil jika di bandingkan Rumah yang di katakan milik keluarga pangeran. Jaejoong terpana, itu dalah istana bukan rumah atau Mansion. Mereka melewati taman bunga dan pohon limau yang tertata rapi di sepanjang jalan. Dari keempat mobil mewah yang berhenti di depan istana, mobil Jaejoong lah yang berhenti tepat di pintu depan.

Secret FireTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang