*BERSEMI DI NEGERI SAKURA*
®Sherry Kim
WARNING
REMAKE.Happy reading ...
Namja itu sudah ada di atas tempat tidur, mata Yunho menyapu seluruh tubuh Jaejong, dari ujung kepala, dada lekukan pinggang dan kaki jenjangnya yang indah itu. Jaejoong adalah namja paling menarik yang pernah di kenalnya, dan ia menginginkan Jaejoong. Tubuhnya terbakar, ia tidak pernah menginginkan seseorang sampai seperti ini. Dan ia tidak bisa mendapatkan Jaejoong. Ia sudah menempatkan hukumannya.
"Yunho tolonglah." Jaejoong menyadari kehadiranya, mata Yunho beralih ke mata Jaejoong dan ia menggerang. Jaejoong sudah mempertaruhkan harga dirinya. Yunho harus melakukan hal yang sama.
"Ssst, mungil, tenanglah. Jangan berkata apa-apa. Semuanya akan baik-baik saja, aku bersumpah. Kau tidak perlu mengizinkanku mencintaimu malam ini. Biarkan aku membantumu." Seraya bicara, Yunho naik ke tempat tidur, berhati-hati untuk tidak menyentuh Jaejoong, sampai menatap mata Jaejoong, ia mengulurkan tangannya untuk mencari sumber penderitaan namja itu. Pinggul Jaejoong terangkat dari tempat tidur, kepalanya mendongak, teriakan tajam, terenggah tersiksa, setengah nikmat meluncur dari bibirnya.
Yunho terus memejamkan mata, sampai ketegangan mengalir dari tubuh Jaejoong, ketika membuka mata ia melihat Jaejoong menatapnya, mata namja itu kini tak terbaca, raut wajahnya terlihat santai sampai terlihat seperti tidur.
Yunho tahu Jaejoong sadar sepenuhnya, otak pemuda itu jernih dan aktif sementara tubuhnya beristirahat terbebas dari pengaruh obat. Yunho sudah siap untuk disemprot atau di pukul oleh Jaejoong, bukan malah pertanyaan yang di tujukan Namja itu.
"Apa maksudmu, aku tidak perlu mencintaiku malam ini?"
"Tepat seperti itu." Yunho berbaring di samping Jaejoong; Jaejoong hanya perlu menunduk untuk melihat bukti gairah pria itu.
"Kau akan menyia-nyiakan itu?" Yunho nyaris tersedak melihat kemana arah pandang Jaejoong. "Ini bukan pertama kalinya."
"Tapi kali ini tak perlu, aku tak bisa melawan lagi."
"Itu karena obatnya. Aku tidak mengambil kesempatan."
"Yunho ...."
"Boojae, tolonglah! Aku tidak punya kendali diri yang besar, dan diskusi ini tidak membantu."
Jaejoong mendesah kesal. Yunho tidak mendengarkan. Pria itu begitu bertekat melalui semua ini tanpa menerima kenikmatan sendiri sampai tidak mau mendengar apa yang di katakan Jaejoong. Obat itu tidak ada hubungannya dengan penyerahan Jaejoong. Obat itu hanya membuatnya menyerah lebih cepat. Jaejoong ingin memanfa'atkan kesempatan itu. Kenapa Yunho bersikap terhormat sekarang?
Api yang menjalari pembuluhnya, rasa sakit jauh di dalam dirinya, sudah kembali di mulai. "Yunho, bercintalah denganku," seru Jaejoong. "Oh, tuhan." Yunho mencium Jaejoong untuk membuatnya diam, dengan keras dengan indah, tetapi Yunho tidak bercinta dengannya. Yunho menghentikan usaha Jaejoong setiap kali menarik Yunho mendekat. Bagian-bagian tubuhnya yang dizinkan hanya bibir dan tangannya, yang bekerja secara ajaib. Namun tanpa kebersamaan, takkan ada kepuasan nyata.
Ketika denyut nadi Jaejoong kembali mereda dan napasnya kembali normal, Jaejoong membulatkan tekat bahwa ia tidak akan menerima keadaan setengah setengah. "Yunho?"
Yunho menggerang. Tubuhnya setengah menekuk keningnya di tempelkan ke lengan, matanya terpejam rapat. Ia terlihat seperti pria yang dicengkeran rasa sakit. Jaejoong tersenyum menggeleng geleng dalam hati. "Yunho, lihat aku."
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret Fire
Historical FictionRemake novel Johanna lindsay. Dengan title yang sama * bersemi di rusia* 18+ Demi mencegah adiknya kawin lari , Kim Jaejoong menyamar dalam pakaian pelayan wanita dan membuntuti adiknya. Siapa sangka ditengah jalan dirinya diincar Pangeran Jung Yu...