SECRET FIRE chap 14

8.1K 540 31
                                    

®Sherry Kim
.
WARNING.
REMAKE.
.
.

Happy reading ...

"Bagaimana?" tuntut Yunho. Kangin memasuki ruang makan dengan keengganan besar. "Dia tidak mau menerima bunganya, Mr Prince, juga surat Anda. Keduanya dikembalikan kepada saya, suratnya tidak di buka."

Yunho meninju meja, menumpahkan anggur. Seorang pelayan menangkap gelas sebelum benda itu terjatuh, pecah di lantai. "Kenapa dia tidak mau menemuiku? Kesalahan apa yang sudah ku lakukan? Aku sudah memintanya menikah denganku, bukan?"

Kangin tidak berkata apa-apa, ia tau pertanya'an itu tidak ditunjukan padanya. Ia sudah mendengar pertanyaan itu ratusan kali sebelumnya.

"Mungkin kalau Anda... " Kangin tidak melanjutkan lebih jauh, pelayan di pintu menyeka. "Pangeran..." Pria itu juga tidak sempat melanjutkan kata-katanya, ketika nenek Yunho mendorongnya kesamping dan memasuki ruangan.

Kenyataan neneknya terlihat gelisah jelas terlihat, walaupun Yunho yang cepat-cepat berdiri tidak menyadarinya karena terkejut. "Halmeoni!"

"Jangan berani-berani memanggilku Halmeoni, dasar pria ceroboh tak bertanggung jawab!" tukas Chae Rin ketus sambil memukul lengan yang mencoba merangkulnya. "Apa kau tahu betapa malunya aku karena ditanya apa yang sedang kau lakukan di Seoul begitu cepat padahal kau baru kesini beberapa bulan yang lalu, dan aku tidak tahu kau ada di sini sekarang ataupun waktu itu? Apa maksudmu datang ke Korea dan tidak mengunjungiku di Busan? Bahkan tidak memberitahuku kau berada di Seoul? Bukan hanya satu kali tapi dua kali?"

Yunho tampak malu. "Aku berutang ma'af padamu."

"Kau berutang lebih dari itu," balas neneknya. "Kau berutang penjelasan padaku."

"Tentu saja, tapi duduklah dulu. Minumlah segelas anggur bersamaku."

"Aku akan duduk, tapi tidak mau anggur." Dan Chae Rin pun duduk, langsung mengetuk-ngetuk meja dengan jemarinya, menunggu, marah, tidak sabar.

Yunho mengibaskan tanganya menyuruh pelayan-pelayanya pergi dan kembali ketempat duduknya. Apa yang bisa ia katakan pada neneknya? Yang pasti bukan kebenaran. "Aku datang mengunjungimu, Halmeoni." Yunho mulai menjelaskan.

"Terlambat tiga minggu?"

Jadi neneknya sudah tahu Yunho ada di sini selama itu. Ia hanya bertanya-tanya apa lagi yang diketahui neneknya ketika neneknya menambahkan. "Aku menulis surat juga menelfonmu sebulan yang lalu, dan aku yakin kau belum mengetahuinya, jadi bukan itu kau ada di sini, dan kenapa aku harus menjadi orang terakhir yang tahu?"

"Kau mencariku, apakah ada yang penting?"

"Kau tidak akan mengelak dariku, anak nakal. Aku ingin tahu apa yang kau rencanakan. Ya, Tuhan, kau membuat putraku sendiri merahasiakan sesuatu dariku. Dia pasti tahu kau ada di sini, kalau tidak kau tidak akan menggunakan rumah ini."

Yunho mendesah. "Kau tidak boleh menyalahkan Paman. Aku memintanya tidak berkata apa-apa saat ini, karena aku tahu kau akan memaksaku mengunjungimu di Busan. Tapi yang sedang ku lakukan itu terlalu penting... aku harus tetap di Seoul, Halmeoni. Aku harus memastikan dia tidak menghilang lagi."

"Siapa?"

"Seseorang yang ingin ku nikahi." Alis Chae Rin terangkat. "Oh, seingatku kau bilang kau akan menikah akhir tahun lalu. Ketika hal itu tidak terjadi dan aku menerima berita tentang saudara tirimu yang bangkit dari kematian, kukira kau tidak lagi terburu-buru mengikat dirimu dengan seorang Namja."

"Itu sebelum aku bertemu Jaejoong."

"Bukan Kim Jaejoong dari keluarga Bangsawan Kim?" Chae Rin terkesiap.

Secret FireTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang