®Sherry Kim
WARNING.
REMAKE.
.
Dikarenakan novel asli endingnya kurang memuaskan bagi Sherry, ada sedikit bagian yang sengaja aku tambahkan.Happy reading ...
Kangin menunggu mereka di pintu masuk ketika Yunho mengantar Jaejoong kembali ke rumah. Dengan gembira Yunho memeluk pelayan setianya dengan erat, membuat pria malang itu sesak napas.
"Dia bilang, ya, Kangin!"
"Sudah saya duga, Pangeran. Selamat, dan juga untuk Anda Tuan muda Kim."
"Terima kasih, Kangin." Jaejoong mengangguk anggun. "Dan kau tidak perlu sekaku itu. Hanya karena aku akan menjadi majikan barumu, tidak berarti akan banyak perubahan. Aku orang pema'af, kau tahu. Aku berjanji hanya akan mencambukmu pada hari sabtu." Yunho terkekeh ketika pipi Kangin memerah.
"Dia tidak tahu kau hanya bergurau, Boo. Kau harus lebih berhati-hati memilih sasaranmu."
"Omong kosong. Dia tahu aku bercanda. Dia hanya merasa bersalah. Bukan begitu, Kangin?"
"Ya, Nyonya."
"Well, kau boleh melupakanya temanku. Dan kenapa kau memanggilku, Nyonya?" Jaejoong tersenyum lebar padanya. "Kalau boleh jujur, aku harus berterima kasih padamu." Jaejoong berbalik, dan hanya Yunho yang mendengar Kangin mendesah.
Yunho tersenyum sendiri, menggeleng kepala. Calon istrinya akan menjadi teror di rumahnya. Orang-orang tidak akan pernah tahu kapan Jaejoong serius atau tidak, tapi hal itu pasti akan membuat mereka was-was. Yunho menyadari hal itu juga berlaku pada dirinya sendiri, dan senyumnya melebar. Ia tidak peduli. Selama Jaejoong selalu di dekatnya, bahagia dan mencintainya, Jaejoong boleh menggodanya sepuas hati.
Ia menoleh kearah kangin. "Nenek mengharapkan kedatanganku untuk makan siang. Kau harus memberitahunya... Tidak, sebaiknya bawa dia ke sini. Apakah itu tidak apa-apa, Jae ?"
Jaejoong meringis. "Tentu saja, tapi kurasa aku harus memperingatkanmu, Yunho. Dia tidak akan terlalu senang dengan beritamu. Pertemuan pertama kami tidak berjalan baik aku menolak membiarkanya melihat Changmin, dan kurasa dia tidak terlalu senang dengan itu."
"Maksudmu dia sudah tahu?"
"Dia tahu aku pulang membawa anak. Dia jelas curiga anak itu anakmu. Aoko, bibimu menulis surat kepadanya dan mengeluh tentang aku, kau tahu."
Yunho tertawa pendek. "Ya Tuhan, si tua itu... Aku tahu dia merahasiakan sesuatu dariku. Tapi kau salah, kau tahu. Dia sangat mengagumi semangatmu, itu istilah yang dikatakanya. Dan ia berkeras sama seperti aku, agar kita bersatu. Sekarang aku tahu kenapa. Ia ingin menggendong cicitnya."
"Oh, ternyata kau, Jongie." Kim Hyunjoon muncul di puncak tangga. "Kukira aku mendengar suara, tapi aku tidak megerti omong kosong itu. Sedang berlatih bahasa jepangmu lagi?"
"Turunlah, Daddy. Aku ingin kau bertemu dengan calon menantumu."
"Orang Jepang itu?"
" Ya."
"Jadi memang dia?" kata Hyunjoon puas.
"Jadi memang dia." Jaejoong melirik Yunho untuk melihat apakah pria itu kesal karena mereka berbicara dengan bahasa Korea. Yunho tidak terlihat kesal. Tapi ini akan sulit, ayah Jaejong tidak bisa berbahasa Jepang.
"Aku heran kenapa kau mengulur ngulur waktu mengakuinya," kata Hyunjoon ketika di dasar tangga, "Aku bisa mendapatkan lebih awal untukmu kau tahu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret Fire
Historical FictionRemake novel Johanna lindsay. Dengan title yang sama * bersemi di rusia* 18+ Demi mencegah adiknya kawin lari , Kim Jaejoong menyamar dalam pakaian pelayan wanita dan membuntuti adiknya. Siapa sangka ditengah jalan dirinya diincar Pangeran Jung Yu...