6| GUE HARUS PUTUS!

303 37 1
                                    

"Kanker Perut Setadium lanjut."

Fikiran Mamizu malam itu sedang kalut, memikirkan apa yang dikatakan dokter padanya tadi pagi.

Dia tidak menyangka sakit perut yang sering ia abaikkan ternyata penyakit yang kapan saja bisa merengut nyawanya.

Dia mungkin tidak memiliki banyak waktu lagi. "Apa yang harus aku lakukan?" Gumamnya dengan wajah yang murung.

Mamizu merogoh kantung baju pasiennya mengambil HPnya,

tuttt.... tut...tut....

"Moshi moshi." Panggilan itu dijawab oleh seorang laki - laki.

"Aku dirawat dirumah sakit." Mamizu mulai membuka obrolan dengan Kekasih yang ia telfon.

"HAH?!! Jangan bercanda!."

"Aku gak bercanda. Ada yang mau aku omongin sama kamu, besok bisa datang kesini?"

"Sekarang aku kesana aja nemenin kamu, kamu sendirian kan?"

"Gak usah, aku gak papa. Besok aja kamu kesini kalau kerjaanmu udah beres, lagi sibuk kan?"

"Lumayan sih, tapi beneran kamu gak papa sendiri? Kalau kamu minta aku kesana sekarang, aku bakal kesana."

"Gak usah, gak papa."

"Yaudah, besok aku kesana."

"Aku tutup ya telfonnya, mau istirahat dulu."

"Beneran gak papa kan? Yaudah istirahat banyak - banyak biar cepet sembuhnya."

tuttttt....

Kepala Mamizu tertunduk frustasi di kursi taman rumah sakit yang sepi tanpa seorangpun kecuali dirinya, ia berfikir keras apa yang harus dia katakan pada kekasihnya besok, supaya sang kekasih menjauh darinya. Dia tidak ingin membuat orang yang dia sayangi kesulitan. Lebih baik dia menanggung kesulitan itu sendiri.

Di tempat yang sepi itu kemudian terdengar suara seretan sendal, Mamizu mengangkat kepalanya menoleh ke sumber suara itu.

"Eh?!" Wajah itu terlihat tidak asing. Seorang laki - laki sedang berjalan mengelilingi taman itu, dan kebetulan sedang berjalan kearah Mamizu duduk.

Mamizu segera berdiri saat laki - laki itu dekat ke arahnya. Dia membungkuk 90 derajat, "Arigatou gozaimasu." Rambutnya menutupi seluruh wajahnya.

"Eh?!" Laki - laki itu kakget dan terhenti, kebingungan dengan apa yang sedang terjadi.

Memizu mulai mengangkat kepalanya, membenahi rambut yang menutupi wajahnya.

"Kanemoto-san, Arigatou gozaimasu. Wataraze Mamizu desu." Mamizu menjulurkan tangannya ke arah Yoshi.

Ya, laki - laki yang sedari tadi sedang mengelilingi taman adalah Yoshi.

Yoshi menyengir canggung, mulai mengingat wajah itu, dan nama yang terasa tidak asing. Dia mulai mengingatnya. Wanita waktu itu dan ah dia lupa dengan kertas yang diberikan abangnya, dia lupa untuk menghubungi nomor yang tertera di kertas itu.

"Kanemoto Yoshinori desu." Yoshi menjulurkan juga tangannya dan menyalami dengan senyum.

"Makasih udah nolongin saya waktu itu."

"Ah sama - sama, gak perlu berterimakasih." Yoshi menyengir.

"Maaf, jadi ngrepotin waktu itu. Kamu udah baikan sekarang?" Tatapan khawatir diberikan kearah Yoshi.

"Udah kok, jangan khawatir.. Eh iya saya lupa buat ngehubungin kamu." Yoshi merogoh kertas yang ada disakunya dan menunjukkan kertas itu ke Mamizu.
Dia benar - benar lupa tadi tidak menghubungi nomor yang tertera di kertas itu.

"Udah gak papa, udah ketemu juga disini." Mamizu menyengir.

"Boleh saya simpen nomernya?" Tanya Yoshi.

"Silahkan."

"Okay." Yoshi kembali memasukkan kertas tadi ke kantongnya.

Mereka berdua kemudian berjalan berdampingan, "Lagi ngapain diluar sendirian?" Yoshi mulai membuka obrolan.

"Lagi pusing, mikirin gimana cara mutusin cowo gue." Jawab Mamizu dengan nada tenang.

Mereka berdua sepakat untuk berbicara santai satu sama lain, karena mereka sebaya ternyata.

"Eh?! Seriusan??!!"

"Iya lah, masak bercanda sih!"

"Ya gue pikir lo cuma asal ngomong aja."

"Beneran, gue gak bercanda. Dia besok kesini dan gue harus mutusin dia saat itu juga."

"Lha kenapa? Udah gak sayang??"

"Udah bosen aja gitu."

"Ihh serem lo jadi cewe, masak bosen sih sama pacar sendiri."

Mamizu menyengir, membuat Yoshi makin gak ngerti sama cewe satu ini.

"Gue duluan ah, baii Yoshi." Mamizu lari kecil mendahului Yoshi dan menoleh kearahnya melambaikan tangan.

Lambaian tangan itu dibalas oleh Yoshi masih dengan ekspresi kebingungannya.

Mamizu adalah wanita yang periang dan mudah bergaul, begitupun dengan Yoshi. Mereka memiliki sifat yang mirip, jadi gampang buat akur, gak butuh waktu lama untuk berteman satu sama lain.

🍀

🍀

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
ONLY YOU | Kanemoto Yoshinori ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang