7| Hiks :(

280 35 2
                                    

"Aku mau kita putus."

"HAH?! Jangan bercanda kenapa sih!" Laki - laki bernama Yuta yang sedang duduk di samping Mamizu menoleh dan mengengam tangan kekasihnya tak percaya dengan apa yang barusan dia dengar.

"Aku serius." Ekspersi Mamizu datar.

"Aku kena kanker." Lanjut Mamizu.

"Heyy, udah donk bercandanya. Aku ada salah ya sama kamu? Maaf deh kalo aku ada salah." Yuta mulai berjongkok didepan Mamizu sambil memegang kedua tangan kekasihnya yang sedang bersikap aneh itu.

"Gue serius Yuta! Umur gue udah gak lama lagi!" Mamizu mulai meninggikan nada suaranya.

"Jangan ngomong gitu. Kamu udah gak sayang lagi sama aku? Bilang aja gak papa, jangan bawa - bawa nyawa kayak gini." Yuta tetap dengan nada suara yang lembut.

"Apa gue harus bawa dokter kesini biar lo paham! Gue kena kanker Yuta!!!"

Yuta terdiam melihat wajah serius yang dipasang Mamizu. Dia mencoba tetap tenang, walaupun sebenarnya tidak.

"Terus dokter bilang apa?"

"Gue udah gak punya banyak waktu lagi."

Yuta memeluk kekasihya yang mulai menitihkan air mata.

Dengan penuh kesadaran Mamizu langsung mendorong tubuh Yuta supaya terlepas dari pelukannya.

"Lo jangan nyamperin gue lagi, gue mau kita udahan!"

"Udahan gimana sih?"

"GUE MAU KITA PUTUS!!!"

"Putus gimana?! Mana mungkin aku ninggalin kamu dalam kondisi kayak gini. Aku bakal temenini kamu, aku gak mau kita putus."

"Pokoknya kita putus! Jangan kesini - kesini lagi! Jangan temuin - temuin gue lagi!" Mamizu menegaskan itu semua dan pergi dari hadapan Yuta.

Yuta bingung dia gak tau harus berbuat apa, pikirannya kacau saat itu.

Yoshi yang berada di lantai dua menyaksikan perdebatan sepasang kekasih itu tapi tentu tidak bisa mendengar apa yang mereka bicarakan.

Dia melihat Mamizu berlalu sambil sesekali megelap air matanya yang jatuh terus menerus pada pipinya, sedangkan laki - laki yang masih duduk di bangku taman tertunduk dengan ekspresi murung.

Yoshi bergegas turun ke lantai satu, dia berdiri mematung menunggu Mamizu yang berjalan kearah dia berdiri.

Duk..

Mamizu yang menunduk sibuk mengelap air mata yang tak habis habis berjatuhan sedikit kaget kemudian mengangkat kepalanya saat tersadar telah menabrak seseorang.

Tangisannya semakin menjadi, Mamizu menempelkan dahinya ke dada laki - laki yang berada di depannya.

Hiks...hikss..hikss...

Yoshi terus terdiam mematung tanpa mengatakan sepatah katapun.

"Gue udah putusin dia, hiks.."

"Katanya bosen sama dia, lha kok pake nangis segala." Tanya Yoshi kebingungan.

"Iya gue bosen sama dia! BOSEN BANGETTT!!!" Tangisannya semakin kencang, dahinya ia hentakkan ke dada Yoshi beberapa kali.

"Ahhhh..." Rintih Yoshi saat bekas oprasi besar di dadanya terkena pukulan dari dahi Mamizu.

"Sori, sori gue gak sengaja." Mamizu megangkat dahinya dari dada Yoshi.

ONLY YOU | Kanemoto Yoshinori ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang