11| first time

278 37 20
                                    

Tak beberapa lama ibu Sora datang, beliau mengucapkan terimakasih pada Yoshi dan Mamizu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tak beberapa lama ibu Sora datang, beliau mengucapkan terimakasih pada Yoshi dan Mamizu. Yoshi pun merasa lebih tenang, kemudian meninggalkan kamar Sora bersama Mamizu.

Kini mereka berdua sedang berada di kamar inap Yoshi, duduk bersebelahan di sisi ranjang menghadap jendela kaca seperti biasa.

"Udah jangan kawatir muluk ah, Sora udah gak papa kan." Mamizu menghibur Yoshi yang sedari tadi wajahnya masih terlihat lesu.

Yoshi tersenyum paksa.

"Hei, Yosh kenapa sih? Lagi mikirin apa?" Mamizu memegang pipi Yoshi dengan kedua tangannya menghadapkan ke arahnya.

"Gue takut." Yoshi menatap Mamizu dengan tatapan sendu.

"Takut apa? Tenang gue ada buat lo mulai sekarang, udah gue bilang lo bisa andelin gue Yosh." Mamizu menurunkan tangannya, kemudian memutar badannya menghadap Yoshi.

"Gue takut mati."

Deg...

Mamizu tidak bisa berkata - kata mendengar apa yang diucapkan Yoshi. Dia sangat faham ketakutan itu, karena beberapa minggu yang lalu dia juga mendapatkan kabar yang kurang baik tentang dirinya sendiri, dan Mamizu juga merasakan ketakutan itu.

Mamizu mencoba menguatkan dirinya, "Jangan mikir kayak gitu, lo bakal baik - baik aja Yosh. Buktinya lo bisa bertahan sampek sekarang kan, lo kuat, lo hebat!"

Yoshi merenungkan kata - kata Mamizu, sehingga membuat perasaannya menjadi lebih baik.

Yoshi memutar badanya agar berhadapan dengan Mamizu, menatap wanita yang ada dihadapannya sekarang, perasaannya terasa aneh.
Kemudian Yoshi memdekatkan wajahnya, dekat... dekat... dan semakin dekat... memperhatikan bibir cantik wanita yang kini jaraknya hanya beberapa senti dari dirinya.

Cup

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Cup..

Bibir Yoshi sudah mendarat pada bibir lembut Mamizu, entah mengapa Mamizu tak berkutik.
Yoshi meletakkan tangannya ke pinggang Mamizu, menarik tubuh Mamizu mendekat, kemudian melumat setiap sisi bibir manis Mamziu, menikmatinya dengan penuh gairah.
Mamizu memejamkan matanya pasrah, menikmati setiap sentuhan lembut dari bibir Yoshi.

ONLY YOU | Kanemoto Yoshinori ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang