"bagian 4"

1.4K 139 3
                                    

Keesokan paginya, renjun telah siap dengan acara sarapannya Dengan keluarganya semuanya. Lalu renjun, dan kedua adiknya keluar dari mansion disaat bersamaan dengan kedatangan tiga mobil berbeda.

"Gege duluan." Ucap renjun datar lalu membuka pintu mobil Audi berwarna hitam milik jaemin dan duduk begitu saja tanpa ada bahan bicara apapun. begitu pula dengan taro dan chenle yang masuk kedalam mobil dua lainnya yang terparkir tepat dibelakang mobil jaemin.

Selama perjalanan tidak ada percakapan apapun dari keduanya. Benar-benar terasa seperti di kuburan sekali. Jaemin terus menyetir dan sesekali melirik renjun dengan ekor matanya. Karena dia benar-benar sangat tertarik dengan pria cantik dan mungil yang ada di sebelahnya ini.

"Nanti aku akan menunggu di parkiran jika sudah pulang." Ketus jaemin.

"Tidak perlu. Aku akan pulang naik taxi. Lagian, untuk apa kita menyetujui permintaan orangtua kita? Apa yang mereka inginkan dari ini semua memangnya?" Ucap renjun datar.

"Setidaknya aku sudah berjanji jadi jangan membuatku jadi orang jahat " Ucap jaemin datar.

"Baiklah. Sebutkan nomormu. Aku akan menghubungimu jika telah selesai. Tidak ada salahnya jika berteman bukan?" Ucap renjun datar lalu diapun mengeluarkan ponsel barunya dan bersiap untuk mengetik nomor jaemin dengan jaemin yang menyebutkannya.

"Baiklah. Aku akan menghubungimu kalau telah selesai." Ucap renjun lalu memasukkan ponselnya ke dalam saku mantelnya dan tidak ada pembicaraan apapun lagi setelahnya.

"Kenapa rasanya sangat menyebalkan sekali dengan pria ini. Kenapa aku merasa lebih cerewet padanya? Ada apa ini? Dan jantung sialan ini kenapa malah berdetak sangat kencang begini." Batin renjun kesal.

"Kenapa aku sangat tertarik dengannya. Aku merasa ada sesuatu yang berbeda darinya. Dan jantung sialan ini kenapa malah berdetak sangat kencang sekali? Apa aku punya penyakit jantung bawaan?" Batin jaemin bingung.

Sedangkan di tempat berbeda terlihat haechan yang merutuki mobilnya karena mogok seperti itu. Padahal hari ini dia ada kelas yang sangat memuakkan dengan dosen menyebalkan. Tapi, mobil sialannya ini bisa membuat dia terlambat. Jam juga sudah semakin bergerak. Haechan rasanya ingin menangis saja.

Tepat saat itu mobil Audi berwarna biru berhenti lalu pengemudi menurunkan kaca pada bangku penumpangnya.

"Haechan. Ayo naik. Kita pergi bersama saja. Nanti mobilmu akan dijemput oleh orang bengkel." Ucap jeno. Tapi, haechan hanya diam saja.

"Ayo haechanie. Kita bisa terlambat jika kau diam saja." Ucap jeno. Lalu haechanpun mengambil tasnya dari dalam mobilnya dan masuk kedalam mobil jeno dengan memikirkan semua perkataan yang terlontar dari mulut renjun tadi malam karena dia sangat yakin kata itu untuk dirinya pribadi. Setelah haechan masuk kedalam mobil jeno, jenopun langsung menjalankan mobilnya menuju university.





























At. University.

Mobil jaemin sampai lebih dulu disusul oleh mobil jisung, sungchan, Hyunjin, Guan Lin, hanjis, bomin, soobin dan terakhir jeno.

Yangyang telah menunggu renjun dengan senyuman yang tidak luntur dari wajahnya itu. Karena dia tidak mau renjun dan kedua adiknya tersesat nantinya. Mereka semua turun dari mobil secara bersamaan hingga membuat anggota gengnya kaget begitu pula semua mahasiswa-mahasiswi yang berkumpul untuk melihat geng tampan itu.

Renjun yang benci menjadi perhatian orang-orang langsung menarik kedua adiknya dan hendak melalui Yangyang tapi Yangyang menghalangi jalannya hingga haechan juga mencegatnya.

Lucid Dream (Jaemren)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang