"bagian 10"

1.1K 110 1
                                    


Spesial ulangtahun renjun🎂🎂🎂
Happy birthday injunie🎂💚😍😘

#happyrenjunday




























[Lucid Dream]




















Renjun dan jaemin sekarang tengah sarapan bersama dengan beomgyu sedangkan bibi kwon tengah melihat pekerjaan yang dilakukan oleh beberapa maid begitu pula mingyu yang memantau para bodyguard juga satpam mansion besar itu.

"Hyung? Gege? Bagaimana tidur kalian? Nyenyak?" Ucap beomgyu menatap kakak dan kakak iparnya itu.

"Hmm. Tidurmu nyenyak bukan beomgyu?" Ucap renjun sedikit malu.

"Tentu saja Gege. Apa tadi malam terjadi malam panjang untuk pertama kalinya?" Goda beomgyu. Dan itu berhasil membuat renjun merona bahkan jaemin langsung tersedak dan meraih gelas untuk minum membuat beomgyu tertawa lepas.

"Mian Hyung, Gege. Aku hanya menggoda kalian saja. Aku kira aku akan segera dapat keponakan mungil dari kalian." Ucap beomgyu tertawa.

"Jangan membahasnya lagi beomgyu. Apa kau tidak akan pergi ke kampusmu?" Ucap jaemin datar.

"Aku libur hari ini Hyung, aku akan pergi dengan woonwoo untuk membeli cemilan. Apa boleh?" Ucap beomgyu.

"Tentu saja." Ucap jaemin datar.

"Apa Gege ingin menitip sesuatu?" Ucap beomgyu menatap renjun yang menunduk karena masih malu.

"Boleh. Aku ingin menitip tea, kopi, ice cream, dan buah stroberi. Hanya itu saja." Cicit renjun yang dapat di dengar oleh jaemin dan beomgyu.

"Baiklah. Aku akan membelikan buah stroberi yang banyak untuk Gege." Ucap beomgyu sembari melihat wajah kakaknya yang langsung berubah karena buah yang paling tidak dia sukai itu.

"Jangan lama-lama kau perginya. Nanti renjun malah kesepian." Ucap jaemin.

"Pasti.' Ucap beomgyu tersenyum.

"Oh iya, injunie nanti akan ada klienku yang datang dengan suaminya yang tengah mengandung. Kau nanti bisa berbicara dengannya kalau beomgyu belum kembali " Ucap jaemin.

"Hmm. Baiklah." Ucap renjun tersenyum lalu mengangguk tanda dia mengerti.

"Yasudah. Aku berangkat dulu." Ucap beomgyu lalu pergi meninggalkan jaemren di meja makan.

"Nana?"

"Hmm?"

"Apa Nana pernah berpikir untuk memiliki anak?"

"Ne?"

"Maksudku selama tiga tahun ini, kau pasti memiliki keinginan untuk memiliki anak bukan?" Ucap renjun menatap suaminya itu.

"Memang benar. Tapi, aku akan menunggu sampai kau siap. Sekarang kita nikmati saja waktu kita berdua dan saling memanjakan. Kalau sudah ada anak, maka kita tidak bisa lengket terus bukan?" Ucap jaemin tersenyum sembari mengelus kepala suami mungilnya itu.

"Baiklah." Ucap renjun mengangguk dan kembali memakan sarapannya begitu pula dengan jaemin.

"Aku tidak akan membuat renjun berada dalam trauma apapun lagi. Dia sudah bisa menerimaku seperti saat ini itu adalah kemajuan. Mungkin tinggal menunggu sebentar lagi saja. Mommy, Daddy, Mama win, yuta otusan aku akan menjaga renjun dengan nyawaku sendiri. Itu sumpahku pada kalian." Batin jaemin.




























___________________

















Sekarang jaemin dan renjun sedang berada di ruang tengah menonton televisi sembari Renjun memakan cheesecake cake karena dia menginginkannya. Sedangkan jaemin hanya memperhatikan renjun yang sangat menggemaskan saat memakan cake itu. Renjun yang risih di tatap terus menerus oleh suaminya itu lantai menyodorkan sesendok cake itu.

"Kenapa?" Bingung jaemin.

"Nana melihatku sedari tadi. Jadi, aku pikir Nana menginginkannya." Ucap renjun dengan polosnya dan jaemin langsung tersenyum lebar.

"Tidak, kau makan saja. Aku hanya ingin melihatmu saja. Kau semakin menggemaskan." Ucap jaemin sembari menghapus noda yang tersisa di pinggir bibir suami mungilnya itu.

"Baiklah." Ucap renjun lalu memakan cake itu kembali sedangkan jaemin hanya tersenyum senang. Lalu diapun mengalihkan pandangannya pada ponselnya.

Samuel Gege.

Bagaimana keadaan kalian? Terutama adikku itu?

Kami baik ge. Renjun juga sangat baik sekali. Dia sekarang tengah makan cheese cake karena sangat menginginkannya.

Aaa. Pasti sangat menggemaskan.

Gege benar. Oh iya ge, keadaan Gege disana baik-baik sajakan?

Hmm kami semua baik. Mengenai hubungan pernikahanmu dan renjun. Apa sudah ada kemajuan?

Hmm. Mulai tadi malam kami sudah tidur satu kamar ge. Renjun sudah menerimaku sepenuhnya.

Baguslah.

Gege, hubungi renjun sekali-kali.

Apa dia sudah kau ijinkan memegang ponsel kembali?

Hmm. Walau hanya sebentar. Terkadang dia juga memegang ponselku yang satunya. Kau bisa menghubungi kesana.

Baiklah.

Renjun yang melihat jaemin fokus dengan ponselnya menatap suaminya itu lalu mencondongkan badannya untuk melihat ponsel jaemin. Jaemin langsung mematikan ponselnya lalu menatap renjun yang telah lebih dulu menatapnya dengan raut wajah bingung.

Cup.

"Kenapa Nana?"

Cup.

"Kau sangat menggemaskan. Itu hanya dari klien saja. Dan beberapa karyawan kantor."

"Pasti mereka mendekati Nana kan? Mereka pasti mencari kesempatan bukan?" Ucap renjun yang mendadak tidak suka dan cemburu.

"Hai. Dengar? Apapun yang mereka lakukan. Nana tidak akan perduli. Karena Nana punya injunie. Sudah jangan sedih lagi. Hmm?" Ucap jaemin sembari mengelus kepala renjun dan renjun langsung memeluk jaemin sembari menyembunyikan wajahnya pada dada bidang suaminya itu dan mengangguk.

"Suamiku sangat menggemaskan."

































¥¥¥






















Up nih reader-nim😁
Gimana suka gak sama kelanjutannya?🙄
Semoga suka ya😁
Jangan lupa votement nya ya😁
Jangan lupa jaga kesehatan😁
We love you💚😍😘

Lucid Dream (Jaemren)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang