Deidara mencoba mempertahankan kesadaranya darah tak berhenti keluar dari mulutnya kepalanya pusing pandangannya mulai kabur.
Dengan suara bergetar deidara menatap sai
"uhuk uhuk y..yang menyuruhku a.. adalah nona sa.. sakura"Sai memincingkan matanya tajam bajingan di depanya benar benar bermulut menjijikan suka membual, ia tak percaya dengan mulut deidara tidak mungkin jika nona sakura melakukanya
"kau mencoba menipuku! " sai tambah menekan pistolnya ke jidat deidara hingga membiru"a..aku beran.. ni ber.. rsumpah aku tak mem.. bohongimu dia memben.. ci uciha sasuke d..an proyeknya"
Sai memukulkan pistolnya ke kepala deidara hingga menyebapkan dia tak sadarkan diri.
"cih sial " sai berdiri lalu melangkah meninggalkan tempat tersebut
sai membakar batang rokonya sambil menatap gedung kumuh yang menjijikan itu, lalu tatapannya ia arahkan pada anak buahnya
" bereskan mereka setelah itu bakar gedungnya aku tak mau tau semuanya harus beres"
Sai membuka ponselnya lalu menghubungi seseorang
"bagaimana"suara seseorang di ujung sana
"aku sudah mendapatkan informasinya aku akan mengirimnya"
"kerja bagus"
"aku akan menemuimu nanti"
"baiklah"
Sai menutup ponselnya setelah telfonya berakhir.
Ia melangkah memasuki mobil hitamnya meninggalkan kawasan gedung tersebut.Di dalam mobil sai merasakan ada yang tak beres pada mobilnya ia mencoba menekan rem depan maupun belakang dan benar saja remnya sudah tak berfungsi dengan kata lain blong.
Sai menghadapinya dengan santai kasus seperti ini sudah biasa terjadi,
dengan kesusahan ia mulai mengambil kamera pengintai, chip pluru dan beberapa dokumen penting yang ia letakan di tas punggungnya, mobil yang ia kendarai melaju dengan kecepatan tinggi. waktunya tak banyak lagi mobilnya benar benar gila setelah semuanya ia letakan di tas, sai membuka pintu mobil lalu melompat keluar tubuhny berguling di aspalan, ia berdiri tubuhnya sedikit sakit kulitnya lecet dan mengelupas tapi tak masalah ini sudah biasa.
Sai memihat arlojinya menunjukan pukul 20.26 menit hari suadah gelap di sini benar² sepi tak ada satupun kendaran lewat wajar saja tempat ini jauh dari perkotaan atau pemukiman penduduk .
ia membuak ponselnya lalu menghubungi rakannya untuk menjempunya, setelah menunggu 45 menit sebuah mobil BMW putih menghampirinya dan benar saja itu rekanya ia memasuki mobil tersebut lalu mereka meninggalkan kawasan tersebut.*****
Pukul 21.11 sakura baru selesai dengan pekerjaanya yang begitu padat, tubuhnya benar² lelah dan lapar terakhir ia makan pukul 12.00 dan sekarang perutnya sudah berbunyi menandakan harus segera di isi.
Sakura berdiri dari duduknya merapikan dokumennya pekerjaannya yang belum selesai sepenuhnya, ia masih harus membuat laporan kepada direksi yang harus ia serahkan besok pagi.
jadi malam ini ia pasti harus lembur, belum lagi ia harus menemui sasuke pria itu menelfonya tadi.Tapi entah kenapa peria itu sekarang malah tak bisa ia hubungi dasar pria aneh.Setelah semuanya beres sakura mengambil kunci mobilnya lalu melangkah keluar dari ruangannya.
mungkin ia akan lembur di rumah di temani secangkir coklat panas tapi sebelum itu ia akan menemui sasuke terlebih dahulu.
Sakura memasuki lift setelah menunggu beberapa menit ia keluar dari lift lalu berjalan menuju parkiran memasuki mobilnya dan mengemudikanya keluar dari area gedung HARUNO CRUP.Hujan deras mengguyur kota tokyo jepang bau aspal begitu menusuk indar penciumanya. Sakura menepikan mobilnya membuka ponselnya dan menghubungi sasuke
KAMU SEDANG MEMBACA
HARD TO BELIEVE IN LOVE
RomansCerita ini merupakan cerita pertama saya setiap alur murni dari pemikiran saya. masih acak acakan dan belum saya revisi ulang masih banyak typo dan lain sebagainya. "bukankah cinta tidak seperti ini"lirih sakura "tau apa kau tentang cinta sedangkan...