Selamat membaca!
Pukul 07.00 wib.
Mobil Chandra berhenti tepat di depan gedung kampus mereka.
"Sudah sampai tuan putriku."
Arleta yang sibuk chat-an dengan Dewi pun menoleh dan tersenyum pada Chandra. "Makasih pangeranku."
"You're Wellcome! Eh.. tapi ini gak gratis loh." Chandra menaik turun kedua alisnya.
"Hm?"
"Harus ada bayarannya." Kata Chandra sambil mengetuk-ngetuk bibirnya.
Arleta menggeleng, namun ia tetap menuruti permintaan Chandra.
Chup
"Pembayaran di terima." Ucap Chandra, sambil mengusap lembut rambut Arleta. "Semangat sayang ngampusnya. Abis ini aku mau ke kosan Bayu, aku mau nunggu di sana aja." Sambungnya.
Arleta mengacungkan jempolnya. "Kamu hati-hati ya. Nanti di kosan Bayu jangan sampe ketiduran, inget kamu ada kelas jam 9."
"Siap sayangku."
Arleta membuka pintu mobil, lalu ia dikejutkan dengan kehadiran Dewi yang ternyata sudah berdiri tak jauh dari mobil Chandra.
"Dewi? Kamu udah sampai?"
Dewi mengangguk sambil mendekati Arleta yang masih berdiri di depan pintu mobil.
"baru sih, sekitar.. ya semenit yang lalu, tepat pas adegan 18+" bisiknya sambil tertawa meledeki Arleta.
Arleta membelabakan kedua matanya. Pipinya memerah.
'jadi tadi Dewi liat?' batinnya.
"Oh, hai Chandra. Gak ngampus?"
"Hai, ngampus kok nanti jam 9."
"Oh, pantesan lo nurunin Arleta di depan kampus."
"Iya, gue ke sini cuma nganterin si kesayangan doang."
Dewi hanya ngangguk-ngangguk aja.
"Ayo Dew, kita masuk. Tinggal 5 menit lagi nih kelas kita." Arleta.
"Ya lo berdua si pake lama di dalam mobil. Kaya gak ada waktu lain aja. Yaudah yuk! Chan, duluan ya."
"Iya, jagain kesayangan gue ya."
"Siap."
"Aku masuk kelas dulu, kamu hati-hati." Arleta.
Chandra mengacungkan jempolnya.
Bruk
Setelah Arleta menutup pintu, ia dan Dewi buru-buru masuk ke gedung kampus.
"Ternyata kalau soal percintaan, lo gak sepolos yang gue kira ya."
"Hm?"
"gue liat tadi kalian.." Dewi memperagakannya dengan kedua tangannya, "Ternyata lo jago juga ya." Sambungnya.
"Dewi! Apasih." Arleta menurunkan kedua tangan Dewi. Sambil melirik sekitarnya.
Lagi-lagi Dewi ketawa, "jadi kalian pacaran udah sampai mana aja?" Tanyanya sambil menaik turun alisnya.
"Intinya kita masih tau batasan kok."
"Serius?"
Arleta mengangguk, "Dew, itu dosen kita bukan?"
Dewi mengikuti arah pandangan Arleta. "Iya! Ayooo buru kita lari sebelum dia sampai ke kelas."
🌿🌿🌿
KAMU SEDANG MEMBACA
Stay Or Leave?
Fanfictionmenetap atau pergi? adalah dua pilihan yang sangat sulit untuk Arleta pilih. "Sorry, I hurt you but please don't leave me." Warning! •21+ •bahasa baku & non baku •Ada sedikit kata kasar🙏 •banyak typo bertebaran 🙏 Oktober 2021